Ungkapan hati devan

9 3 1
                                    

Sintiya terkejut karena ada seseorang yang menabraknya.

"Anjir sin kaget gue!".

"Gue yang lebih kaget!". Sintiya tak menduga ternyata ada david yang berada disana sampai2 david menabraknya.

"Lo ngapain disini sin?!..". David belum melanjutkan perkataannya sintiya sudah membungkam mulutnya dan langsung menarik david pergi sedikit menjauh dari tempat itu.

Karena tempat itu tak jauh dari sebuah gudang, sintiya dan david memasuki gudang tersebut berniat untuk bersembunyi dari geng Aldo.

"Sttt..". Sintiya mengkode agar david tak bersuara, dan david hanya menganggukan kepala.

Sintiya mendongak melihat apakah aldo dan gengnya mengejarnya atau tidak, ternyata tidak sintiya menghela nafas dan langsung duduk kembali dengan memejamkan mata ketakutan.

"Heh heh lo kenapa sin?". David sedikit khawatir melihat sintiya seperti orang ingin pingsan.

"Gapapa vid". Sintiya mulai membuka matanya perlahan dan menjelaskan kejadiannya tadi.

"Oh gitu, yaudah lah jangan takut nanti gue bilangin kelvin".

"Vid jangan woi, ini rahasia kita berdua awas aja kalo lo bilang ke kelvin, lo gak selamet mau lo?!". ancam sintiya bercanda.

"Wegelaseh iya iya kaga!". David mengangkat kedua tangannya seperti orang yang ingin ditangkap polisi.

"Hahaha plies you can help me ?".

"Yes!". David menggeleng.

"Ahahaa! Ko jawab yes tapi palalu geleng bukan angguk?!". Sintiya tertawa membuat ruangan itu menggema.

"Kaga ngerti anjir". david mengatakannya dengan wajah datar membuat sintiya makin terkekeh.

       *****

*D e v a n*

"Gue nggak pernah gini sama cewe, tapi kenapa gue nglakuin sama orang yang gue Sayang sendiri!!!".

Devan menggeram dalam hati.

Pukul 16.45

Devan masih terbaring dalam tempat tidurnya sambil memikirkan kejadian tadi yang membuat orang yang dia sayang sangat kecewa kepadanya.

"Devan!!! Kenapa sih lo kaya gini sama cewe!". Geram devan dengan menjambak(menarik) rambutnya, seketika ia ingin menghantamkan tangannya kearah tembok tetapi itu tak terjadi karena ponselnya berdering.

"Van lagi dimana bro?!". Tanya seorang dari sebrang sana dia adalah Aldo.

"Rumah". Jawab devan singkat karena masih tertekan dengan emosi.

"Mari bro sini dateng ke tempat biasa!". Devan bingung dengan ajakan aldo ini, karena ia ingin menenangkan diri sendiri.

Akhirnya devan menolak ajakan aldo, aldo sebetulnya kecewa dengan tolakkan devan karena ia gagal untuk memanfaatkannya kali ini.

Setelah mematikan telfonnya
Devan hanya duduk diam menatap pandangan lurus tak memikirkan apapun, sekarang fikirannya kosong.

Tiba2 nama seseorang terlintas difikirannya "sintiya", devan langsung mengejapkan matanya lalu mengambil sebuah hp disampingnya.

Ia lalu menghubungi sintiya, menelfon nya tapi yang ia dapatkan hanyalah tolakan dan tolakan, sesekali ia mengirimkan wa dan sms agar sintiya membacanya lalu mengangkat telfon darinya.

ya akhirnya berhasil saat devan menghubunginya lagi sintiya mengangkat telfonnya.

" halo?". devan membuka percakapan dengan menyapanya terlebih dahulu.

Your name is my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang