kenakalan devan🙈

7 3 0
                                    

Sintiya yang sedang terlentang di tempat tidurnya dengan memejamkan mata, tiba2 memikirkan seseorang yang akhir2 ini membuatnya merasa heran.

"Devan ko ikut sama aldo sih, aldo kan nakal secara dia alim baik ko malah ikutan sama si aldo". Sintiya hanya bingung dengan devan itu, ia berniat untuk menanyakan hal itu kepada deva nanti.

"Sintiya mamah mau berangkat ke mall kamu ikut ngga nak?". Tanya mamah sintiya yang masuk kedalam kamar sintiya.

"Ah?! Nggak mah sintiya disini aja, mager buat kemana2 mah".

"Aduh anak muda mah mager terus".
Mamah sintiya pun keluar dari kamar sintiya dan ia hanya tersenyum sebentar.

"Sintiya mau nitip apa ? Nanti pulang2 ngambek lagi nggak dibeliin apa2". Tanya seseorang lagi dari depan pintu sintiya yang sedikit terbuka.

"Gak lah ka dimas, paling kaka yang ngambek ga dibeliin makanan tuh! Sintiya nitip apa ya .. Hmm.. Ciki2, coklat, minuman yg enak2 aja deh".

"Cemilan mulu". Dimas langsung pergi dengan mamahnya, sedangkan dirumah hanya ada sintiya dan papah nya saja.

"Sin..". Panggil lagi seorang paruh baya yang berada di depan pintu kamar sintiya yang sedikit terbuka
itu.

"Eh papah, iya pah masuk". Sintiya mempersilahkan papahnya untuk masuk.

"Sintiya gimana sekolahnya?". Tanya papah sintiya dengan mengelus rambut anaknya itu.

"Seru2 aja pah, oh ya sintiya mau cerita ke papah tapi ..".

"Coba aja sintiya cerita, kan sintiya jarang curhat ke papah seringnya kan ke mamah terus".

Sintiya tersenyum lebar😁

"Ya gini pah, kan sintiya punya temen gitu dia anak baru tapi pas sekarang2 dia malah ikut geng2 yang nggak baik gitu pah kenapa ya ?". sebenarnya papah sintiya tak mengerti karena sintiya hanya menceritakan awal dan akhir dari ceritanya saja tidak dengan cerita yang berurutan.

"Coba sintiya cerita dengan baik, berurutan dari dia masuk sekolah sampai dia seperti itu".

Sintiya hanya mengangguk dan mulai menceritakan, ceritanya itu yang lumayan panjang.

"Papah mungkin tau kenapa dia berubah seperti itu".

"Kenapa pah? Jangan bilang karna punya kekuatan spiderman ya pah". Sintiya menyipitkan matanya dengan sedikit terkekeh.

"Jhaha enggak lah sin, ya mungkin dia suka kali sama sintiya karena mungkin dia depresi atau kata lainnya cemburu jadi imbasnya gitu".
Jelas papah sintiya dengan menatap putrinya yang sudah besar itu.

"Ah?! Nggak lah nggak mungkin dia suka sama sintiya". Sontak sintiya tak percaya dengan perkataan papahnya itu.

"Sintiya nggak ada yang nggak mungkin, buktinya dia sakit pas dia tau sintiya deket sama si kelvin, sintiya saran papah baik2in lah devan dia temen kamu nak, buatlah dia berubah tapi ingat juga dengan kelvin yang lebih mempunyai status denganmu, papah yakin sintiya sudah dewasa dan tau apa yang harus dilakukan". Sintiya benar2 seperti patung dan batu yang tak bisa berkutik apa2 tapi dalam hati sintiya yakin, dia bisa merubah devan sebagai teman dan selalu berhubungan baik dengan kelvin.

"Pah makasih ya atas sarannya, sintiya jadi nyaman buat curhat sama papah makasih banyak pah..". Sintiya memeluk papah kesayangannya itu, dan papah nya ikut memeluknya kembali dengan tetesan air mata yang tidak diketahui oleh sintiya.

💜💜💜 DI SEKOLAH💜💜💜

Sintiya mendapati devan yang sedang duduk di tempat parkir dimana biasanya geng aldo berkumpul.

*devan*

Sintiya kenapa dia disini, dan ada apa dia kesini. °suara hati devan°

*sintiya*

Hati sintiya sangat berdegub kencang jantungnya ingin copot mungkin, telapak tangannya berkeringat.

"Aduh ..". Dengus sintiya

"Sintiya ..". Panggil devan dari kejauhan dengan melambaikan tangan.

Sintiya tersenyum kikuk dan devan menghampirinya ia berjalan menuju titik posisi sintiya berdiri.

"sin ngapain lo disini?". Tanya devan menatap sintiya.

"Gapapa van". Sintiya sangat gugup dan devan hanya bingung.

"Lebih baik lo pergi kekelas deh, dari pada nanti si aldo liat lo!". Nada devan seperti mengusirnya dengan nada sedikit berat itu membuat sintiya terkejut.

"Sekasar kah itu devan kepadaku? Apa ini benar devan? Dia devan ? Devan tak sekasar itu terhadapku?!".

Sintiya benar2 merasa tersakiti dengan ucapan devan yang sedikit membentaknya itu, sintiya lalu berlari tanpa meninggalkan 1 katapun kepada devan, devan ingin ngejarnya tapi ia urungkan hal itu.

sintiya masuk kelas dengan langkah sedikit digentakkan kelantai, membuat banyak orang menatapnya heran.

"Eh .. Eh.. Sintiya lo kenapa? Ko pagi2 gini lo kaya marah gitu kenapa?". Tanya bella yang terkejut melihat kedatangan sintiya yang seperti itu.

"ga". jawab sintiya dengan duduk melipatkan tangannya dimeja dan menaruh kelapanya diatas tangannya itu.

"Lah sin lo kenapa?".

Sintiya hanya menggeleng dengan pertanyaan2 bella itu, tak lama kemudian kelvin datang dengan david, dan daniel dibelakangnya.

"Eh sintiya kenapa?". Tanya kelvin yang terkejut melihat kekasihnya seperti dilanda kesedihan.

"Gapapa ko vin, aku cuman.. Kesel aja nggak sarapan tadi dirumah". Sintiya mendongak dan membenarkan posisi duduknya, berusaha menutupi segalanya.

"Yakin sin?". Tanya kelvin yang benar2 merasakan ke janggalan.

"Gapapa kelvin aku bener2 kesel aja sama ka dimas".

"Oh yaudah makan ke kantin yuk".
Ajak kelvin.

"Nggak mau vin lagian juga kayaknya bentar lagi masuk pelajaran deh, makasih ya". Sintiya menolaknya baik2 dan kelvin hanya tersenyum lalu berpamit untuk pergi kekelas mengikuti pelajaran.

Tak lama dari kepergian kelvin, munculah devan dari ambang pintu dengan tampilan yang tak enak dipandang, baju yang dikeluarkan dan rambut yang berantakan.

"Eh devan kenapa tuh?". Bella bertanya entah kepada siapa karena ia bertanya dengan melihat devan.

Sintiya diam lalu pergi beranjak dan saat berpapasan dengan devan yang berlawan arah, sintiya menatapnya binar,kejam,sedih dan devan hanya menatapnya dengan rasa bersalah.

"Sin mau kemana?! Heh bentar lagi masuk pelajaran malah pergi!". teriak bella ingin mengejar sintiya, tapi tak terduga sudah ada guru yang muncul dari pintu.

Saat jam pelajaran berlangsung devan hanya melamun tak mendengarkan karena dia hanya sibuk memikirkan sintiya saja.

"Devan?!". Bentak guru yang mengetahui bahwa devan tak memperhatikan pelajarannya.

"Eh iya bu". Devan terbangun dari lamunannya dan guru itu hanya menggeleng saja.

🌛🎀

Sintiya menemui aldo dan para geng nya yang sedang membicarakan tentang devan, anak yang baru saja gabung ke geng nya itu.

"Eh lo tau ga sih devan tuh cuman gue manfaatin doang tau kaga?! Hahaha". ujar aldo yang tengah merokok.

"Anjir anjir manfaatin apanya bos?!".
Tanya salah atu dari geng nya.

Sintiya hanya mendengarkan dengan bersembunyi, jika sintiya ketahuan bisa bisa dia tak selamat.

"Ya iya lah uangnya, kendaraannya semua gue manfaatin!!! Hahahaaha".

Tak disangka sintiya terkejut dan dia langsung ingin berlari tiba2

"Brukk!!!".

"suara apa itu?!". teriak aldo.


Apa yang terjadi hayo? Jangan lupa baca terus ya, maaf nih smk bener2 sibuk jadi jarang update:'( thx u yang udah baca 🤗❤ jangan lupa komen juga ya💜💜💜


Your name is my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang