0.3

3.5K 271 6
                                    

Yoora's POV

Aku membuatkan manager galak itu secangkir kopi kemudian pergi ke kamarku, aku sungguh lapar.

"Yoora, kau belum makan malam kan? Ayo bergabung dengan kami," ucap Jin.

"Iy—

"Tidak, Yoora tidak bisa bergabung dengan kita, bagaimana jika Dispact mengetahuinya? Yoora kau makan setelah mereka makan ya," ucap manager galak itu memotong ucapanku.

Aku hanya menunduk, "I...iya."

Aku takut maag ku kambuh, aku belum makan dari pagi.

Jungkook's POV

Manager memang terkenal kejam dulu, dari sebelum kami debut namun, setelah debut ia malah baik pada kami. Ah, baik karna ada maunya saja.

Kamipun sudah mencoba berbagai cara agar PD-nim memecatnya tapi tidak bisa, staff lain sangat percaya padanya.

Aku kasihan pada Yoora dan menurutku yang lain juga merasakan hal yang sama, kami makan dengan cepat agar Yoora bisa cepat makan.

Tiba-tiba si kejam itu mengangkat telponnya.

"Ah iya! Aku lupa, iya, aku segera kesana," ucapnya kemudian pergi.

Aku segera masuk ke kamar Yoora.

Ia sedang menangis memandangi sebuah kertas, yang pasti itu foto.

"Yoora-ya maaf mengganggu mu, mari makan bersama, si kejam itu sudah pergi," ucapku.

Aku duduk disebelahnya namun ia segera menyembunyikan foto itu.

"Ah, I...iya. Ayo," ucapnya dengan nada terbata-bata.

Aku dan dia keluar dari kamarnya kemudian duduk bersama anak Bangtan lainnya.

"Aku akan makan setelah kalian," ucapnya pelan sambil menunduk.

Ia pasti merasa sangat rendah. Soal masalah ia mengaku menjadi aku itu, aku memaafkannya. Ia mungkin hanya bercanda, lagi pula seiring berjalannya waktu ARMY akan melupakan masalah ini.

Aku mengambilkannya bibimbap hangat.

Ia memakannya dengan lahap, sepertinya ia memang sudah sangat kelaparan.

Kami semua selesai makan, ia membereskan mangkuk-mangkuk kami, membawanya ke dapur dan mencuci mangkuk-mangkuk tersebut.

Kemudian ia datang kembali ke meja makan kemudian membersihkannya.

Aku dan anak Bangtan lain pindah ke ruang tamu.

Kami melihat Yoora mondar mandir kesana kemari, ia menyapu lantai, mengepel lantai, ia nampak sangat lelah.

"Aku kasihan melihatnya," ucap Taehyung sedikit berbisik.

"Ya, aku juga, tapi dibandingkan dengan tinggal di asrama dan berhenti sekolah setidaknya ini lebih baik," ucap Namjoon.

"Yoora-ya," panggil Hoseok padanya.

"Iya?" jawabnya.

"Berhentilah bekerja, tidurlah. Ini sudah jam 11 malam, besok lusa kau akan sekolah jadi persiapkanlah dirimu." lanjut Hoseok, ia mengangguk dan berlari kecil ke kamarnya.

Yoora's POV

Aku terbangun dan melihat jam, ini masih pukul 6 pagi, kemarin si galak itu memberiku list apa saja yang harus ku kerjakan.

1. Bangun pagi siapkan sarapan untuk Bangtan sebelum jam 8.

2. Bangunkan semua anak Bangtan.

3. Setelah itu makan dan bereskan meja makan.

4. Rapikan tempat tidur anak anak Bangtan.

Sebenarnya masih banyak sekali.

Aku segera mandi dan memakai onesie unicorn yang diberikan oleh Jin kemarin, tentunya ini kebesaran juga namun tak apa. Rencananya kalau tabunganku cukup aku akan membeli baju dan perlengkapan lain hari ini.

Aku segera membuatkan anak Bangtan pancake, aku rasa pancake lebih praktis dibuat.

Setelah selesai aku segera mengunjungi kamar Jimin dan Jungkook, mereka satu kamar karena kamar Jungkook sangat penuh seperti gudang.

Aku menggoyang goyangkan tubuh Jimin.

"Jimin-ssi, Bangun!" seruku.

"Lima menit lagi," ucapnya.

"Ya! Kau mau aku dimarahi si galak itu hah?" ucapku.

Dia langsung bangun dan terduduk.

Rambutnya berantakan.

Dasar.

"Jungkook-ssi bangun," ucapku pada Jungkook.

Dia tetap tidur.

"Ah, ayolah kelinci!" ucapku sedikit kesal.

Ia tidur seperti orang mati.

"Kookie-ssi," rengekku menarik narik tubuhnya.

Akhirnya ia membuka matanya, ah kenapa mereka manis sekali walaupun bangun tidur? Aku bisa diabetes disini.

Aku sudah membangunkan Jimin, Jungkook, Hoseok, Namjoon dan Jin.

Sekarang tinggal anak Bangtan yang kurasa paling membenciku, Min Yoongi.

Aku masuk ke kamar sekaligus studionya, sangat rapi.

Kudapati ia sedang tidur seperti bayi di kasurnya, sangat tenang dan imut.

"Min Yoongi-ssi, bangun," ucapku lembut.

Aku menggoyangkan badannya.

Ia bangun.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya.

"Aku disuruh membangunkan kalian semua, aku sudah siapkan sarapan," ucapku takut.

"Yasudah pergilah, nanti aku akan makan," ucapnya cuek.

Astaga! orang ini sedingin gunung es.

Aku keluar dari kamarnya, kulihat anak Bangtan lain sudah memakan pancake-nya masing-masing.

Setelah mereka makan, mereka bersiap untuk acara hari ini, sementara aku membersihkan kamar mereka satu-persatu.

Aku memasuki kamar Yoongi, sepertinya ia sedang sibuk membuat lagu.

Aku membersihkan kamarnya perlahan agar ia tidak terganggu. Ia sangat cuek seolah aku ini tidak ada.

Aku segera pergi ke kamar anak Bangtan lain dan membersihkannya.

"Kau sangat rajin," puji Taehyung padaku.

Mereka semua memujiku kecuali si gunung es Min Yoongi.

Tbc

M.I.A.N.H.A.E (Min Yoongi) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang