0.7

3.3K 253 3
                                    

Author's POV

"Appa, aku mau ice cream, boleh ya!" rayu gadis kecil yang umurnya mungkin 5 tahunan.

"Tidak, kemarin kau sudah makan dua ice cream dan ketahuan eomma-mu lalu aku yang dimarahi olehnya habis-habisan," ucap seorang pria.

"Aaa! sekali saja appa..., Boleh yaa," ucap gadis itu sambil ber-aegyo.

"Siapa yang mengajarimu seperti itu?" tanya pria itu.

"Eomma," jawab gadis itu polos.

"Aish, baiklah ini yang terakhir ya," ucap pria tersebut.

"Yeay!" teriak gadis itu senang.

Akhirnya pria dan gadis kecil itu memakan ice cream bersama di taman.

"Ya! Min Yoongi!" bentak seorang perempuan menghampiri yang bernama Min Yoongi itu.

"Byurrr!" Seember air ditumpahkan ke kepala Yoongi.

Yoongi's POV

Sial, mimpi apa itu tadi? Aku bahkan belum melihat siapa perempuan itu.

"Dasar kebo, kau tahu aku sudah berusaha membangunkanmu dari setengah jam yang lalu!" ucap Yoora, ia marah.

"Mianhae, jam berapa sekarang?" tanyaku.

"Ini sudah jam sepuluh bodoh, dan kau ada acara jam dua belas," ucap Yoora. Entahlah, bocah ini menjadi galak benerapa hari belakangan ini.

Sebentar— apa?!

Aku segera bangun dari tempat tidurku dan segera pergi ke kamar mandi.

Yoora's POV

Sekarang anak Bangtan sedang pergi semua, sepi rasanya aku pun libur hari ini.

Ahh mereka pergi sehari saja rasanya aku kesepian apalagi saat mereka tour nanti?

Sudah sebulan lebih aku tinggal disini bersama anak Bangtan.

Aku berusaha menyibukan diri hingga malam hari.

Aku sedang asik memainkan ponselku.

"I'm home!" teriak seseorang yang ku hafal itu suara Hoseok!

Mereka akhirnya pulang juga, aku segera keluar kamar.

Mereka berbincang-bincang di ruang utama, seperti biasa pula aku ikut berbincang dengan mereka.

Tiba-tiba aku merasakan hal yang aneh,

"Hoek!" aku berusaha menutup mulutku menahan rasa mual ini.

Aku segera berlari menuju kamar mandi lalu muntah-muntah.

Anak Bangtan pun mengejarku.

"Yoora, kau tidak apa apa kan?" tanya Jungkook cemas.

Aku segera membersihkan bekas muntahan ku.

"A...aku tidak apa apa h...hanya sa—

Aku merasakan tubuhku sangat lemas dan semuanya terasa hitam dan gelap.

Jungkook's POV

"A...aku tidak apa apa h...hanya sa—

Ucapan Yoora terpotong dan tiba tiba ia terjatuh dan tak sadarkan diri.

Aku menahan tubuhnya yang hendak terjatuh dan segera membawanya ke rumah sakit terdekat, tentu saja anak Bangtan yang lain ikut.

Dokter memeriksanya.

Kemudian dokter perempuan itu tersenyum.

"Siapa suaminya?" tanya dokter tersebut.

Sontak kami semua kaget.

"Memangnya ada apa dok?" tanya Taehyung polos.

"Saya suaminya," ucap Yoongi dan membuat kami semua lebih terkejut lagi.

"Oh selamat tuan, istri anda positif mengandung," ucap dokter tersebut, kami tentunya jauh lebih terkejut.

Yoongi mengaku ngaku sebagai suami Yoora hanya karena ia penasaran saja.

Dokter tersebut meninggalkan kami.

Yoora's POV

Badanku rasanya sangat tidak enak, aku membuka mataku perlahan.

Dimana aku ini? Ruangan serba putih dan baunya bau obat, ini kamar rumah sakit.

Tiba-tiba Jungkook dan anak Bangtan lain masuk.

Wajah mereka nampak sangat lesu.

Jungkook memberikan amplop padaku.

Aku bingung dan segera membaca surat itu. Mataku membelalak,

Disana terlampir dengan jelas.

Park Yoo Ra sedang positif mengandung.

Aku sangat terkejut dan menangis.

Biasanya saat aku menangis seperti ini Jin eomma atau anak Bangtan lain akan memelukku dan membuatku tidak menangis lagi, namun sekarang mereka ada di depanku namun hanya diam saja.

Jungkook keluar ruangan dan diikuti oleh anak anak Bangtan lainnya.

"Jin eomma...," panggilku lemah.

Jin hanya diam dan tetap berjalan.

"Jungkook-ie...," panggilku.

Jungkook hanya menoleh sebentar lalu lanjut berjalan.

Nafasku terasa sesak.

"Y...Yoongi...," lirihku pelan. Dia, penyebab semua ini.

"Mianhae, Yoora," gumam Yoongi pelan namun masih terdengar olehku.

Karna pada akhirnya semua yang menyayangiku akan tetap pergi meninggalkan ku sendirian.

Aku mencabut paksa infusku dan kabur dari rumah sakit itu. Aku tak tau harus kemana ponsel, barang-barangku semua ada di rumah Bangtan.

Jungkook's POV

Aku sangat sedih namun aku pun tak bisa berbuat apapun.

Aku pergi ke kamar Yoora, ada buku diary-nya disana.

Di lembar pertama ada pengenalannya.

Namaku Park Yoo Ra, aku gadis remaja yang tidak memiliki keluarga, lebih tepatnya aku tidak ingat keluargaku, nama asliku, penyebabku sampai amnesia dan berakhir di panti asuhan ini... Aku harap dengan menulis buku ini dapat sedikit meringankan sakit hatiku.

Kubaca lembaran lembaran berikutnya,

Dear Diary,
Hari ini aku melihat seorang anak seumuranku sedang berjalan jalan dengan orang tuanya di taman.
Aku ingin merasakannya, namun apalah aku. Aku hanya gadis yang amnesia saat kecil dan bahkan tidak tahu siapa nama asliku.

Satu tetes air mataku terjatuh di halaman diary-nya.

Dear diary,
Hari ini aku ditangkap polisi karena aku yang mengaku sebagai Jeon Jungkook, Tapi, Jeon Jungkook sendirilah yang menyelamatkanku dari polisi itu... Ia sangat baik :)

Cukup aku tak kuat lagi membaca diarynya. Aku berdiri dan hendak meletakan diary itu di rak buku namun selembar foto jatuh dari buku tersebut,

Ku ambil foto itu dan akj sangat terkejut.

Park Yoo Ra,

Dia bukan Park Yoo Ra.

Tapi, Jeon Yoo Ra,

Adikku, yang diduga meninggal akibat kecelakaan mobil 13 tahun yang lalu.

Tbc

M.I.A.N.H.A.E (Min Yoongi) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang