0.9

3.1K 215 3
                                    

Yoora's POV

Sekarang aku dan Jungkook sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

Ia menggandengku seolah tak mau kehilanganku untuk kedua kalinya. Anak-anak Bangtan pun menyambutku dengan semangat.

Jin eomma membuatkan aku kue, ku makan dan rasanya sangat lezat.

Aku masuk ke kamarku dan seketika aku terkejut.

Balon foil bertuliskan 'Welcome Home Jeon Yoora.'

Entah berapa won mereka habiskan untuk ini.

"Yoora-ya jika kau mau pindah kamar, disebelah kamar Yoongi ada kamar kosong, jauh lebih besar daripada kamar ini," ucap Taehyung.

"T...tidak usah," tolakku.

"Aku tidak mau tau, kau harus pindah kamar, kamar itu diantara kamarku dan kamar Yoongi jadi kau aman," ucap Jungkook. Terpaksa aku mengangguk.

Ia mengantarkan ku kesana, kasur yang lumayan lebih besar, hanya ada itu, ruangan ini masih sangat kosong.

"Ayo ke Ikea," ucap Jimin.

Setelah pulang dari Ikea aku segera mendekorasi kamarku. Aku lebih suka dekorasi yang simple jadi kamar baruku bercat putih dengan kasur yang banyak bantalnya dan sebuah meja belajar beserta kursi dan banyak foto-foto member Bangtan versi polaroid. Aku puas dengan ini.

Banyak dari dekorasi ku buat sendiri atau DIY karena lebih murah.

Sekarang anak anak Bangtan sedang duduk di karpet kamarku.

"Jadi Yoora, kami sebenarnya tidak ingin mengatakan ini. Namun, sebagai Oppa mu, kami perlu tau." ucap Namjoon.

"Siapa ayah dari anak dikandunganmu itu?" tanya Jin eomma dengan sangat lembut.

Ah tidak, tidak mungkin aku menjawab Min Yoongi. Aku tidak mau pertemanan mereka hancur.

"A..aku tidak tahu," ucapku.

"Aku mengantuk," lanjutku menarik selimut lalu tidur membelakangi mereka.

Akhirnya mereka pergi, aku menoleh.

Min Yoongi memasuki kamarku.

Ia duduk di kasurku.

"Aku tahu kau tidak mengantuk, siapa ayah dari anak itu?" ucapnya.

"A...ak—

"Siapa?!" bentaknya.

"Kau, M..Min Yoongi," ucapku takut.

Ia nampak sangat shock.

"Ada bukti?" ucapnya seolah tak percaya.

"Kau mabuk bodoh, lihat saja di cctv kamarmu aku sarankan segera hapus itu sebelum anak Bangtan yang lain tahu," balasku.

"M...mianhae, tapi kau tahu kan? Aku tidak boleh berpacaran apalagi menikah," ucapnya dingin.

Brengsek, kau menghancurkan hidupku Min Yoongi!

"Pergilah, mau kau akui atau tidak anak ini aku tak peduli," ucapku.

"Solusinya mudah, aborsi saja," ucapnya, dasar egois.

"Brengsek! Anak ini tidak bersalah," ucapku lalu menamparnya.

"Lebih baik hidupku hancur daripada harus membunuh anak ini," ucapku.

Ia langsung pergi.

Aku menangis lagi.

Sebulan berlalu,

Aku masih tetap bersekolah. Perutku belum terlalu membuncit.

Seperti biasa ketika pulang sekolah aku langsung ke kamarku.

Ahh..., Kenapa rasanya aku sangat ingin makan bulgogi..., Ah sangat ingin.

Aku berlari keluar kamar, hanya ada Yoongi disini.

Aku tak tahan lagi, aku tak peduli.

"Yoongi..., aku lapar," ucapku.

"Makan," ucapnya dingin.

"Aku ingin makan bulgogi," ucapku.

"Beli," ucapnya.

"Antar aku beli itu," rengekku menarik-narik lengannya.

"Ya," ucapnya kemudian segera ke mobil.

Aku teringat restoran milik Vernon jadi aku meminta Yoongi mengantarku kesana.

Aku masuk dengan Yoongi.

"Annyeong, ah kau Yoora?" ucap Vernon.

"Ne..., Aku kesini untuk membeli bulgogimu yang pedas ya," ucapku.

"Mirae, bulgogi pedas dua porsi," ucap Vernon.

"Ne!" teriak yang di dalam dapur.

Sebentar..., Mirae?! Suaranya juga. Mirae sahabatku di Busan!

Beberapa menit kemudian Mirae datang membawa pesananku.

"Mirae!" teriakku.

"Yoora!" ucapnya sama terkejutnya denganku.

Kami berpelukan sangat erat.

"Kau gila, kau meninggalkan kami!" ucapnya.

"Itukan karena polisi sialan itu, dan kalaupun aku tak pergi aku takkan tau masalaluku!" ucapku.

"Jadi kau ingat masalalumu? Ceritakan!" ucapnya.

"A...aku adik dari Jeon Jungkook," ucapku.

"Apa?!" ucapnya kaget.

"Haha iya..., aku mengalami kecelakaan dengannya 13 tahun lalu dan mereka pikir aku sudah tiada," ucapku.

"Astaga! Jadi selama ini kau adik dari seorang idol!" seru Mirae.

"Siapa laki-laki misterius yang menemanimu itu?" tanya Mirae.

Aku menurunkan masker yang dipakai Yoongi.

"Astaga! Min Yoongi!" seru Mirae heboh.

"Sstt! jangan ribut, kau tak mau aku dan Yoongi dikejar-kejar kan?" ucapku.

"Omong-omong, apa hubunganmu dengan Vernon?" ucapku curiga.

"Ibu Vernon datang ke panti asuhan untuk menyumbang, saat ia melihatku ia kaget, katanya ia sahabat ibuku dulu, jadi ia menyuruhku tinggal dan bekerja disini sekaligus sekolah," ucap Mirae senang.

"Wah, bahagia sekali dirimu," candaku.

"Lebih bahagia kau, adik Jeon Jungkook dan tinggal di rumah Bangtan," ucapnya. Aku hanya tertawa.

"Tapi kau bahagia kok, Vernon itu tampan!" bisikku di telinganya.

"Tapi memang sudah cita-citamu bukan untuk bekerja di sebuah restoran?" ucapku.

"Iya dan sebuah impian juga bertemu lelaki tampan," ucapnya.

"Kau tahu? Bersama Bangtan tak sebahagia yang kau pikirkan, kemana mana mereka harus menutupi identitas, jika berjalan bersama akan terasa aku sendiri," ucapku.

"Hahahaha itu deritamu!" serunya.

Tak lama kemudian aku dan Yoongi berpamitan, tak lupa aku bertukar id line dengan Mirae dan Vernon.

Tbc

M.I.A.N.H.A.E (Min Yoongi) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang