1.6

3.1K 194 1
                                    

Yoora's POV

Aku dan anak Bangtan pun kembali ke rumah setelah aku dirawat 3 hari di rumah sakit.

Bangtan tetaplah Bangtan, Mereka sangat sibuk.

Ya, jadi idol memang tak semudah yang kita bayangkan.

Apalagi menjadi kekasih dari seorang idol.

Kami semua sedang berkumpul di ruang utama walau dengan kesibukan masing masing.

"Tok tok," suara pintu diketuk.

Aku masih kesusahan berjalan, badanku masih sangat lemas.

"Biar aku yang buka," ucap Taehyung lalu membuka pintu.

Ah, itu si jahat, alias manager Bangtan.

Sudah 7 bulan ia tidak bertemu kami. Anak Bangtan diurusnya lewat vidcall atau chat.

Dia juga tidak tahu tentang ku dan Yoongi.

"Ah Yoora, tolong buatkan aku kopi," ucapnya seenaknya.

Wah, kudet sekali orang ini.

"Joesonghabnida, tapi aku ini bukan pelayan," ucapku tak mau kalah.

"Beraninya kau!" ucapnya, aku hanya memasang muka santai ku.

"Kau yang berani sekali, perkenalkan namaku Jeon Yoo Ra, adik dari Jeon Jungkook sekaligus kekasih Suga atau Min Yoongi," ucapku.

"Jinjja?!" seru anak Bangtan bersamaan.

"Aigo, kami sudah official sejak 3 hari yang lalu," ucap Yoongi malas.

"We ship Yoo-Yoo couple!" seru Jimin lalu membuat love dengan kedua tangannya.

"Tidak ada kah nama yang lebih bagus dari Yoo Yoo couple? Itu seperti lagu di iklan," ucapku.

"Jeon? Hei, Park Yoo Ra jangan berbohong, sejak awal kau itu penipu!" ucap manager itu.

"Dia adikku!" ucap Jungkook seolah tak terima.

Manager galak itu sangat terkejut.

"Kenapa? Kau ingin mengusirnya? Rumah ini kami beli menggunakan uang kami, kau hanya manager disini jadi diamlah dan lakukan pekerjaanmu," ucap Jungkook.

Aku memeluk Jungkook erat.

"Aku bangga memiliki kakak sepertimu," bisikku lalu tertawa.

Beberapa detik kemudian ku dengar suara Yoonie menangis.

"Yoonieku!" seruku lalu masuk ke kamarku begitupun Yoongi.

Aku menidurkan Yoonie lagi.

"Anak siapa itu?" tanya manager galak itu sambil memasuki kamarku. Cih, tidak sopan sekali.

"Anakku dan wanita disebelahku," ucap Yoongi, wanita yang disebelahnya siapalagi kalau bukan aku.

"Apa jadinya jika ARMY mengetahui ini?!" bentak manager itu hingga membuat Yoonie kaget dan menangis.

"Hei Manager-nim! Keluar dari sini!" ucap Yoongi.

Manager itu langsung keluar dan menutup pintu.

Haha, Yoongi adalah member yang cukup ditakuti oleh anak Bangtan lainnya, ia mampu membuat seseorang tunduk padanya.

"Uuu... Yoonie sayang, anak appa, jangan menangis," ucap Yoongi kemudian mengambil Yoonie dari gendonganku.

"Masa, anak Min Yoongi si rapper yang terkenal akan swagnya cengeng? Jangan ikutin sifat eomma dong sayang."

Dia ini mau promosi sekalian meledekku apa bagaimana?

Ia berusaha keras menenangkan Yoonie hingga,

"AIGO!!!" teriaknya.

"Ahahahahahaha!" tawaku pecah seketika. Ternyata Yoonie mengompol ditangan Yoongi hingga tangan dan baju Yoongi basah.

"Good girl," ucapku pada Yoonie dengan maksud meledek Yoongi.

Aku menggendong Yoonie kemudian mengganti popoknya.

Baju Yoongi terlihat agak transparan karena basah, sedikit membuatku salah fokus.

Aku dan Yoongi keluar dari kamar.

"Bau apa ini?" ucap Taehyung menutup hidungnya.

"Yoongi mengompol," ucapku lalu tertawa.

"Ani! Yoonie yang mengompol di bajuku!" ucap Yoongi membela diri.

"Sepertinya ia ketakutan melihat wajahmu oleh sebab itu ia mengompol," ledek Namjoon. Kami semua tertawa.

"Haha, sini kuambilkan baju" ucapku lalu masuk ke kamarnya.

Kupilihkan ia baju lalu kuberikan padanya.

Sekarang aku sudah on di instagram seperti biasa.

Akun-akun gosip membicarakan hubunganku dengan Yoongi karena memang aku sering terekspos saat berjalan dengan Yoongi.

Hebatnya tidak ada yang tahu kalau aku memiliki anak.

Badanku tidak begitu berubah dari ketika masih gadis dulu, wajahku juga.

Sudah kubilang bukan bahwa saat hamil bukannya gemuk tapi aku malah kurus.

Aku berbaring menghadap tembok dan berusaha tidur.

Tiba-tiba aku merasakan seseorang menaiki kasur queensize-ku ini lalu memelukku.

Tentu saja aku sangat terkejut.

Ternyata diaMin Yoongi.

Dasar.

"Byuntae! Sedang apa kau disini?!" bentakku.

"Aku ingin tidur denganmu saja," rengeknya.

"Tidak! Kau tahukan? Seorang namja tidak boleh masuk ke kamar yeoja atau bahkan tidur bersama yeoja!" ucapku.

"Kau anggap aku apa? Kita bahkan sudah memiliki anak" ucapnya dan itu sukses membuatku ehm— blushing.

"Kita belum sah!" elakku.

"Ah, bilang saja kau ingin segera menikah denganku, soon baby, yang sabar ya," ucapnya.

"Ewh! aku tidak pernah bilang seperti itu," ucapku membela diri.

"Ya, aku ini namja yang peka."

"Kau adalah namja yang cuek."

"Biar saja aku cuek, tapi ribuan yeoja diluar sana berharap menikah denganku."

"Suatu saat mereka akan berhenti mengharapkan itu."

"Biarkan, setidaknya aku bisa berkencan dengan gadis yang berbeda setiap hari."

"Oh, jadi kau mau berselingkuh?"

"Aku tidak bilang begitu."

"Selingkuh saja jika berani."

"Jadi kau mengizinkanku berkencan dengan yeoja lain?"

"Jahat!"

Setelah itu aku marah padanya.

Namun ia tetap menggodaku.

Tiba-tiba ia membalikkan tubuhku menjadi menghadapnya.

Wajah kami sangat dekat.

Aigo, bagaimana ini ><

Tbc

M.I.A.N.H.A.E (Min Yoongi) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang