EPILOG

4.3K 210 12
                                    

(Play mulmed kalo mau lebih ngefeels)

Yoora's POV

Disinilah aku sekarang, memakai gaun putih panjang seperti seorang putri. Diperlengkap lagi dengan mahkota kecil di kepalaku.

Sebagian rambutku di ikat kebelakang dan sisanya di biarkan terurai lalu di curly ditambah wedding veil yang tidak terlalu panjang dipasang di kepalaku. Heels putih yang indah dan make up yang senada dengan tema pakaianku.

Aku benar benar terlihat seperti seorang putri sekarang.

"Yoora astaga! Acaranya sudah mau dimulai!" seru Mirae heboh.

"Ya, aku sudah siap," ucapku mantap.

Sena, Mirae, Sooyeon, dan Airin adalah bridesmaidku.

Kalian ingat Sooyeon tidak? Dia temanku di asrama dulu, sementara Airin kekasih Mingyu.

Aku keluar dan melihat calon suamiku tersenyum.

Dia menggandengku, membuat rasa gugup ini menjadi berlipat kali ganda.

"Kau sangat cantik," bisiknya.

Aku tersenyum, aku rasa pipiku merona saat ini.

Kami berjalan menuju altar.

Kulihat anak Bangtan melambaikan tangan. Aku tersenyum hingga tak sadar bahwa kami sudah berada di altar pernikahan.

Kulihat kedua orang tua Yoongi, Eomma-ku dan Jungkook duduk di kursi paling depan.

Aku dan Yoongi berdiri berhadapan, berpegangan tangan dan pendeta memulai pernikahan ini.

"Min Yoon Gi, bersediakah anda, berjanji untuk mencintai dan menghargai, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, di dalam susah maupun senang, wanita di hadapan anda, apakah anda berjanji untuk menempatkan dia sebagai yang utama dari segala hal, menjadi suami yang baik, menjadi tempat bergantung bagi dia, dan hanya bagi dia, selama-lamanya hingga akhir hidup anda?" ucap pendeta.

"Ya, saya bersedia," ucap Yoongi dengan pasti.

"Jeon Yoo Ra, bersediakah anda, berjanji untuk mencintai dan menghargai, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, di dalam susah dan senang, pria di hadapan anda? apakah anda berjanji untuk menempatkan dia sebagai yang utama, menjadi istri yang baik, menjadi tempat bergantung bagi dia, dan hanya bagi dia, selama-lamanya hingga akhir hidup anda?" ucap pendeta padaku.

"Ya, saya bersedia," ucapku tanpa ragu.

Setelah itu Yoongi memasang cincin pernikahan di jariku.

"Aku berjanji padamu Jeon Yoo Ra, akan selalu mencintaimu, selalu ada disisimu baik dalam suka ataupun duka, menjagamu dan anak anak hingga maut memisahkan," ucap Yoongi, aku merasa mataku mulai berair.

Lalu aku memasangkan cincin pada jari Yoongi.

"Aku berjanji padamu Min Yoon Gi, akan selalu mencintaimu, selalu ada disisimu baik dalam suka ataupun duka, mendukungmu dan menghormatimu hingga maut memisahkan," ucapku.

"Dan disini, sekarang, di tempat ini saya menyatakan Min Yoon Gi dan Jeon Yoo Ra sebagai sepasang suami dan istri," ucap pendeta.

Yoongi mendekatiku, menangkup pipiku lalu mencium bibirku lembut, aku membalas ciumannya singkat lalu perlahan melepas ciuman kami.

Semua tamu bertepuk tangan bahkan ada yang berteriak.

Setelah itu kami berdua duduk di meja keluarga, sudah pasti diduduki orang tua Yoongi, eommaku dan Jungkook.

Kami makan bersama.

"Aku tidak menyangka Yooraku yang dulu kecil dan cengeng sekarang sudah menjadi milik orang lain," ucap Jungkook, aku tersenyum.

"Aku tetap milik Jungkookie hanya saja akan tinggal bersama si aneh ini," ucapku.

Kami melanjutkan acara resepsi dan jam 10 malam acara resepsi baru selesai.

Aku dan Yoongi pulang ke rumah Bangtan.

Aku tidak tinggal di kamarku lagi pastinya namun tinggal di kamar Yoongi. Berat rasanya meninggalkan kamar yang indah itu.

Aku membuka pintu kamar Yoongi dan terkejut.

Kamarku yang bersebelahan dengan kamar Yoongi menjadi satu. Jadi, studio dan kamar kami menjadi satu, wah!

Tembok penghalang antara kamarku dan kamar Yoongi dihancurkan.

Namun tetap saja aku akan tidur di kasur kingsize Yoongi, tidak di kasur kesayanganku itu lagi.

Bagian kamarku digunakan untuk kasur Yoonie dan perlengkapan Yoonie sementara bagian kamar Yoongi untuk kami berdua.

"Yoongi, sana mandi," ucapku.

"Tidak," ucapnya.

"Dasar pemalas," ejekku lalu meninggalkannya.

Lalu aku kembali lagi padanya, ia melepas jasnya karna kepanasan. Ah, wajahku pasti merah karena malu sekarang.

"Yoongi bisakah k...kau membuka resleting gaun ini?" ucapku ragu. Ia menurutinya.

"Gomawo," ucapku.

Aku mandi, menghapus make up dengan susah payah. Ketika aku keluar kamar mandi aku terkejut melihatnya terlelap.

"Yoongi! Kau jahat! Kau malah tidur, dasar kau," ucapku lalu memukulnya.

"Jadi kau menginginkan nya?" ucapnya. Sial, dia pura-pura.

"A...ani! Aku hanya tak suka kau tidur sebelum mandi atau ganti baju," elakku.

"Sudah jujur saja," ucapnya.

"Byuntae!, aku tak tahu kenapa aku bisa jatuh cinta pada orang aneh sepertimu," ucapku.

"Aku juga tidak tahu kenapa aku mencintai gadis cengeng dan ngambekan sepertimu," ucapnya.

"Tapi, aku bahagia denganmu!" ucap kami bersamaan.

Aku memeluknya, aku sangat bahagia.

Aku beruntung memiliki suami sepertinya.

Inilah aku Jeon Yoora,

Gadis yang awalnya mengalami lupa ingatan, anak panti asuhan, dipertemukan lewat kejadian memalukan dengan seorang idol bernama Jeon Jungkook lalu tinggal bersamanya, dan kenyataan bahwa namaku bukan bermarga Park tetapi Jeon alias adik dari Jeon Jungkook. Kemudian kejadian diluar kontrol terjadi hingga aku hamil anak Suga a.k.a Min Yoongi. Hingga si kecil Min Yoonie hadir dan aku menikah. Semua kulalui hingga aku sampai pada titik ini.

END

M.I.A.N.H.A.E (Min Yoongi) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang