Satu bulan sudah ayah pergi meninggalkan kami namun sampai saat aku masih ngak percaya bahwa ia telah pergi jauh
Tok tok tok
Ketukan dari luar menyadarkan ku dari lamunan yang entah sejsk kapan aku tak tau
"Nai...naina dek kamu tidur ya"ternyata yang ngetok abangku
"Bentar bang" sautku dari dalam kamar dan bergegas membukak pintu kamarku yang ku kunci ya semenjak ayah pergi aku memang sering mengurung diri dikamar
"Ada apa bang" tanyaku ketika membuka pintu kamarku
"Bunda mau ngomong sesuatu sama kita ini masalah surat wasiat ayah" ucap abangku
"Oh..." ucapku langsung ke ruang tamu tampa peduli dengan abangku lagi
Aku menuruni tangga untuk keruang tamu dimana bunda sudah menunggu aku dan abangku ternyata bunda ngak sendirian disana ada om fahmi pengacara ayah nenek kakek bahkan paman da bibiku
"Nai sini duduk dekat bunda" kata bundaku dan abang duduk di sebelah nenek
"Baikla karna semua sudah hadir saya akan membacakan surat wasiat" kata om fahmi
Om fahmi membacakan surat itu dari awal hingga akhir surat itu tapi otakku tiba* error ketika om fahmi bilang aku telah dijodohkan dari kecil dan setelah lulus sma aku harus memenuhi perjodohan itu oohhh noooooo..........
" tungguuu... tungguu.. Om...om salah baca deh kayaknya ngak mungkin ayah ngelakuin perjodohan itu apalagi dengan keluarga wijaya yang aku saja ngak mengenalnya"tanyaku sambil sedikit membentak
"Nai dengerin dulu om fahmi belum selesai" kata bunda
"Ngak bun...bun bunda tau ini semua"tanyaku penasaran
" maafkan kami nai" kata nenenk sambil tertunduk merasa bersalah
"Jadi nenek juga tau trus paman bibik abang semuanya tau"tanyaku lagi dengan kecewa
" iya nak tapi kamu harus dengarkan dulu ayahmu melakukan ini semua demi..." paman andi mengantung jawabanya
"Demi kakek nai maaf kan kakek nai" ucap kakek dengan murung dan menunduk
Aku diam mendengarkan semua yang coba menjelaskan padaku atas apa yang terjadi selama ini
Kakek mulai bicara lagi "nai dulu ketika nenek dan kakek mu masih mudah kami miskin tak hidup mewah seperti sekarang dulu ketika nenekmu hamil ayahmu nenek masih bekerja bahkan ketika kandunganya memasuki bulan akhir singkat cerita ketika nenekmu mau melahirkan semua rumah sakit tidak menerima kami karna kami kekurangan biaya tapi allah berkehendak lain tuan febri wijaya anak dari pengusaha wijaya terkenal itu menolong kami bahkan kami tak mengeluarkan uang sepeserpun dia hanya mintak satu permintaan ketika anakku dewasa akan dijohkan dengan anaknya bila berlawanan jenis"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta tanpa alasan
RomanceTuhan ajari aku untuk selalu ihklas walau perjodohan ini berat untuku tapi tetap kuatkan aku