"Nai banggun nai" kata dela
"Iya bun " jawabku
"Is nai banggun "suara itu terdengar lagi
"Iya bunda ku sayang" jawabku dengan mata terpejam
"Naina banggun gue bukan bunda loeeeeee" teriak dela yang sudah kesal membangun kan ku
" astaga naga ,loe apaan si del teriak segala" kataku sambil mengosok mataku
"Is loe tu ya muka aja cantik kayak prinses tapi suka molor" teriak dela
"Maaf deh" jawabku acuh lalu meninggalkan dela di tenda
"Nai loe yakin nii mau mandi" kata revi menatap ku horror karna ai sungai
"Gue si ngak yakin tapi gue ngak mungkin juga ngak mandi" ucapku ngeri karna kulitku sensitiv
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Gue menatap naina yang sedang memandangi air sungai,pasti dia mau ngak mau harus mandi karna naina paling benci dengan kotor tapi jika ia mandi kulitnya paling sensitiv
Tak lama ia mandi di sungai aku ngak bisa melihat reaksinya karna permandian cewe di beri pembatas agar cowo ngak bisa ngintivin
Tak berapa lama aku selesai mandi aku ingin kembali ketenda namun aku mendengar suara ribut
"Nai kulit loe" kata revi
"Iya ni gimana" kata dela yang ikutan panik
Aku melirik naina yang lagi mengaruk seluru badanya aku tau pasti ia alergi, aku mendekati mereka
"Eehhhmmm....ada apa ni..? Tanyaku pura* tak paham
" ini kulit naina merah semua ia alergi air "kata dela yang panik melihat ruam di kulit naina
" ya udah ikut gue ketenda gue ada obat mungkin aja bisa ngilangin gatal"bohong sebenarnya aku udah nyiapin obat karna aku tau ini bakal terjadi
"Naina kamu kenapa" tanya seseorang itu yang ternyata fathan
"Nai ayok nanti tambah parah" kata revi yang menyadari situasi ku yang canggung karna ada fathan
"Maaf than kami duluan " kataku canggung
"Ni loe minum obat ini sehari 3x gue jamin bakan ngurangi gatal loe" katanya sambil
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta tanpa alasan
RomanceTuhan ajari aku untuk selalu ihklas walau perjodohan ini berat untuku tapi tetap kuatkan aku