Sejak malam pertunangan itu hari hari naina jadi berubah jadi berwarna dan lebih bersemangat contohnya saat sekarang ini ia lagi semangat mamilih kebayak untuk perpisahan sekolahnya
" nai yang hitem aja bagus kok" kata revi menunjukan kebaya modern berwarna hitan karna sekarang mereka lagi di butik
"Vi loe kira kira dong masa iya gue pakai warna hitam entar dikiran dukun" kataku
"Ni yang ungu aja gimana nai bagus kok" kata revi lagi
"Eh loe kira nai janda pake warna ungu" bela dela kepadaku
"Naina tu cocok pakai kebaya ini " kata dela sambil menunjukan kebaya berwarna kuning gading
"Dicoba dulu nai" sambung dela lagiAku mencoba kebaya tersebut dan benar saja cocok
" bagus nai yang itu aja,mba ambil yang ini ya" kata dela kepada pelayan butik
"Nai kafe dulu laper gue" kata revi yang di angukki dela
"Ya udah" kataku sambil menuju pintu utama butik namun ketika aku mendorong pintu ada suara dari luar
"Aww....Aduuuhhhh......" suara dari luar naina yang mendengar langsung panik
Aku menghampiri seorang wanita yang lagi mengelus pelipisnya
"Duh sorry sorry aku ngak sengajah" kataku dengan paniknya
"Eh iya iya ngak apa apa kok lagian aku juga yang salah tadi ngak merhatiin pintunya" ucap wanita itu
"Loe nai dia kenapa?" tanya revi yang baru datang bersama dela
"Ini kejedot pintu, aku ngak tau jika ada orang mangkanya kayak gini" jelasku kepada kedua sahabatku
"Iya udah aku juga ngak apa apa kok aku juga yang salah" kata wanita itu
"Emm gini deh sebagai permintaan maaf gue gima loe gue traktir aja" tawarku kepada wanita itu
"Ngak usa gue juga ngak apa apa" tolaknya
"Udah trima aja kita juga mau makan ni"kata dela yang di anguki revi
" ya udah " kata wanita ity sambil tersenyum
Tak lama kami tiba di kafe dekat butik kami pun memesan makanan kepada pelayan
"Oya kenalin dulu gue naina" kataku sambil tersenyum dan mengangkat tangan kearah wanita itu
"Gue aira" kata wanita itu sambil menjabat tangganku
"Nah gue revi dan gue dela" kata revi dan dela yang menjabat tangan aira bergantian
Tak lama pesanan kami datang kami menikmati makanan sambil bercerita dengan teman baru namun cerita kami terputus karna ada seorang yang memangil aira
"Aira...." kata seseorang itu dan kami pun melihat kesumber suara ternyata itu gilang taman sekolahku
"Gilang ya ampun apa kabar loe?" kata aira yang langsung memeluk gilang setelah gilang menghampiri meja kami
"Baik loe sendiri gimana kabarnya?" tanya gilang setelah aira melepas pelukanya "loe kok loe bisa sama naina revi dan dela ?" tanyanya lagi
"Gue baik, ini tadi ngak sengaja ketemu jadi kita makan dulu," jelas aira " loe sendiro sama siapa kesini?" tanya aira yang langsung mengajak gilang ngobrol
Kami bertiga mendengar obrolan mereka sepertinya mereka sangat akrab hinga mereka menyebutkan masa sekolah ternyata dulu mereka satu sekolah dan gilang pindah kesekolah kami ketika menaiki kelas 2
"Oya gimana kabar dia?" tanya aira pada gilang dan gilang langsung gugup sendiri
"Oh em dia dia baik kok" kata gilang sambil melirikku sambil nyengir seolah berkata"maaf"
Aku yang tak paham hanya bergumam dalam hati "Aneh kok gilang natap gue emang gue kenapa"
Ternyata tak hanya aku yang mendari tatapan gilang revu pun sama dan ia menyikutku seolah bertanya" kenapa" aku yang juga ngak mengerti hanya mengangkat bahuku tanda tak tau
Dan tak lama gilang pamit untuk pulang
"Duh maaf ya nai jadi asik sendiri" katanya tak enak
"Eh santai aja kok kita juga kenal gilang kan kita satu sekolah malah satu kelas lagi" jelasku
"Wa kebetulan banget berarti loe kenal dia dong,duhhhh senengnya gue" kata aira aku yang ngak pahan ucapan aira melihat revi dan dela mereka pun mengeleng bersama
"Dia siapa maksud loe?" tanyaku yang binggung
"Pokoknya dia lah belahan hati gue" katanya sambil senyum senyum sendiri
Revi dan dela saling pandang lalu sama sama menempelkan telunjuk di jidat lalu di miring kan seolah berkata orang gila
Ayo bingung ya siapa yang di maksud aira??
Coba tebak siapa ya?Ada yang tau ?
Ya udah jika ngak tau baca bab selanjutnya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta tanpa alasan
RomanceTuhan ajari aku untuk selalu ihklas walau perjodohan ini berat untuku tapi tetap kuatkan aku