keep-18

72 4 0
                                    

Hari ini gue udah pulang dari rumah sakit setelah aksi mohon mohon gue sama bunda dan bang dimas

"Aduh kangen gue dengan kamar ini" ucapku yang langsung merebahkan badanku di kasur kamarku

Tok...tok...tok...suara pintu kamarku diketuk seseorang

"Masuk" jawabku tamba beranjak dari kasur

Ternyata yang mengetuk pintu adalah bunda "Nai bunda mau bicara boleh?" tanya bunda padaku

"Mau nanya apa bun?" tanyaku yang masih belum beranjak dari kasur

"Nai gimana sama fathan?"

"Ya bunda nanti ajah deh nanya yang gituan badan nai masih sakit sakit loe belom lagi ni ni memar belom ilang" jawabku menunjukan bekas lukaku

"Loe tapi kan...." belum sempat bunda melanjutkan terdengar suara bang dimas

"Bun ada tante sulas tu dibawah"kata bang dimas yang nonggol dari pintu kamarku

" iya bentar ya ,nai bunda tunggu jawabanya bunda ke bawah dulu"ucap bunda lalu pergi dari kamarku, dan bang dimas yang malah masuk kamarku

"Hey loe kenapa muka ditekuk gitu belom disetrika ya tu muka apa perlu gue setrika?" kata bang dimas menghiburku

"Hahahaha lucu lucu bang lucu banget"aku tertawa tapi tertawa yang kubuat buat

" idih pulang kema gengser beneran tu otak adik cantik gue bentar bentar"kata bang dimas yang menatap ku horror lalu digoyangkan kepala gue kekiri kekanan lalu dicubitnya pipiku

"Abaaaaangggggg"teriakku sambil melempari ia bantal setelah ia melepas cubitanya

" hahahahah rasain " kata bang dimas yang keluar dari kamarku sambil tertawa puas

"Dasar bikin otak gue tambah gengser aja" kataku sambil beranjak kekamar mandi untuk membersikan badanku

Setelah selesai akupun istirahat tertidur sampai tak ingat waktu

"Dek dek banggun dek" kurasakan guncangan dibadanku

"Mmmmhhhhh" jawabku dengan mata masi terpejam

"Dek banggun udah sore"

"Iya bang ni ni mataku melek" aku bangun dan duduk bersender sambil melihatkan kedua mataku

Bang dimas mendekat ketelingaku dan membisikan "Dek fathan di bawah" detik itu juga mataku langsung segar bugar

"Cepetan keluar" kata bang dimas yang langsung keluar dari kamarku

"Nonono.  Ngak mungkin ngak mungkin" aku pun membayangkan fathan yang cupu pake kaca mata bawa sapu tanggan dan " ahhhhhhhhh bunddddaaaaaa" terikku memghilangkan pikiran ku

Aku keluar dari kamar dengan cara mengendap endap kayak maling menuju tanggah kulirik ruang tamu "kok sepi kata abang ada fathan" gumamku sambil celingak celinguk sampai di ruang tamu " benerni ngak ada tamu ternyata cuman bohongin gue aja awas loe" kataku sambil bercekak pinggang

Kurasakan tepukan di bahuku " emmm ngapain lagi bang mau nipu lagi" kataku yang masi membelakangi seseorang itu

seseorang itu menepuk bahuku lagi " apaan si ba..., eh tante eh mama maksudnya " kataku gugup ternyata yang menepuk bahuku adalah mama sulas

Ia hanya tersenyum sambil geleng geleng kepala "kamu kenapa?"tanya mama sulas

Belum sepat aku menjawab ada yang bicara dari belakang mama sulas " ia kangen fathan tu tan"kata bang dimas menimpali

"Ohh kangen to emang kurang ya ketemu pas kemping?" tanya mama sulas yang langsung kujawab gelengan

"Ngak kok abang aja yang ngarang" jawabku

"Kangen juga ngak papa kok" kata mama sulas sambil menarikku kemeja makan

Sesampainya disana ku lihat sudah ada bunda, abang, dan om febry papanya fathan

"Yuk nai makan malam dulu" kata mama sulas

Selesai makan kami ngobrol di ruang tamu om febry membahas masalah aku dan fathan

"Gimana nai menurutmu fathan?" tanya om febry

"Ngak usa di tanya cocok kok om langsung aja kawinin"kata bang dimas yang ngerocos

" nikah nikah bang bukan kawin" jawabku

"Nah kan mau dianya kawin" sambung bang dimas lagi

"Eh eh eh bukanya tunangan dulu ya nanti dulu dong kawinnya" kataku yang sepontan di ketawain mama sama om febry

Cinta tanpa alasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang