Matahari berganti bulan namun pencarian belum menuai kan hasil semua tim sar dan yang lain sudah lelah mencari di sekitar penemuan petunjuk tadi namun nihil,
"Pak ini sudah jam 8 malam apakah sebaiknya kita lanjut besok saja pak" tanya sala satu tim sar kepada bapak arianto selaku kepala bagian
"Iya kita juga sudah mulai kelelahan" sahut teman sekolahku bernama ferdi
Aku diam jujur aku lelah tapi aku ngak mau kehilangan naina secepat ini seharusnya aku jujur dari awal walaupun sakit
"Ye ni anak malah benggong ayo maun pulang ngak" aku tersadar dari pikiranku mendengar suara gilang
"Iya duluan aja"jawabku tak bersemangat
Aku berada paling belakan untuk menaiki perbukitan karna sekarang kami berada di dalam jurang tempat naina jatuh,aku brjalan dengan pikiran kosong hampir terjungkal karna kakiku tersansung sesuatu
" ya allah"kataku berusaha berdiri menyeimbangkan badanku,aku melirik apa yang membuatku hanpir terjatuh "sepatu ini punya siapa?" kayaku melirik sepatu itu namun ketika ku telusuri ada kaki" Naina ya ini naina, pak andi pak arianto, gilang gue nemuin naina..." aku berteriak sekencang mungkin agar mereka mendengarkanku
Aku mencari di sedut semak semak hatiku hancur seketika kakiku lemas seakan tak percaya dengan apa yang kulihat wanitaku dengan badan penuh memar kepala luka, aku menggangkat tubuh munggilnya untukku keluarkan dari semak
"Nai naina banggun nai" ucapky sambil memeluk naina" ya allah selamatkan dia ya allah" air mataku tak hentinya keluar
Suara derap kaki datang darinarah belakang"Ya allah naina ayo pak segera kita bawa dia" kata pak alim kepada tim sar yang sedang menyiapkan tandu,mereka membawa naina untuk menuju tenda
"Woy bro loe nanggis,ck cemen loe gitu aja nanggis,segitu sayangnya" ledekan ferdi tak perna ku dengarkan pokusku hanya pada tandu yang di bawah tim sar
Sesampainya di tenda dokter dan yang lainya sudah menunggu di tenda darurat naina segera di tindak lanjuti karna dokter dan alat yang di butuhkan sudah tersedia,jarak yang di tempuh memang cukup jauh mangkanya para guru telah menyiapkan dokter dan yang lainya takut takut jikala ada yang tidak di inginkan seperti ini
"vin gue mau ngomong sama loe" bisik revi
Aku mengikuti revi sampai ke ujung tenda"loe suka sama naina"tanyanya tudepoin setela ku tiba aku mengaruk tengkuk ku yang tak gatal
"Kok loe bilang gitu"belaku aku gugup
" eh enceng gondok hampir semua orang tau loe nanggis mata loe merah walau pun ini udah larut semua orang juga tau loe panik,emosi,hancur kelesss"jelas revi
Aku hanya nyengir"hehehe keliatan yak" tanyaku pura pura bodoh
"Tinggal dijawab susa amat sih" kata revi
"iya, puas lu" jawabku langsung meninggalkan revi
"Vino tunggu loe tau naina udah di jodohin" tanya nya
Aku mematung mendengar omongan revi dia tau kalau naina dijodohkan,aku memutar badanku mengadap revi
"Loe tau.?" tanyaku penasaran
" ya iyala" jawabnya pede "gue juga tau orangnya" sambunya lagi
"Si..siapa?" tanyaku gugup penasaran apaka revi benar benar tau atau hanya mengertakku
"Fathan" jawabnya detik itu juga hatiku plong rasanya "aman" ucapku dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta tanpa alasan
RomanceTuhan ajari aku untuk selalu ihklas walau perjodohan ini berat untuku tapi tetap kuatkan aku