Kau bagaikan awan hitam yang datang pada saat senja mulai datang.
Alasanku untuk tetap tersenyum telah menghilang.
Kau yang menghancurkan segalanya.Saat aku mulai rapuh dengan tingkahmu.
Kau selalu terlintas dalam benakku,Senyumanmu ialah candu bagiku.
Yang menjadi pembangkit semangatku tiap aku menyambut hari.kau selalu memulainya dengan simpul senyumanmu yang dapat memikat siapapun yang melihatnya.
Dulu,
Aku kira akulah wanita yang beruntung mendapatkanmu.
Kini
Aku hanyalah menjadi salah satu bagian dari buih-buih kenanganmu.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Berkelana
PoetryKau yang pernah menjadi asumsi ceritaku, yang tiap waktu aku jadikan prioritas. Namun kau pergi meninggalkan semuanya, tanpa kau ingat tempat kau berlabuh kembali.