Disini,
Dikota ini.
Aku menelusuri tiap jejakmu.
Menanyakan keberadaanmu.
Yang hilang bagaikan ditelan dimensi waktu.Aku yang mencarimu bagai anak yang kehilangan ibunya.
Mencari dan terus mencari.Aku rindu dengan obrolan kecil kita.
Aku rindu dengan kata selamat pagi-mu.
Kata sederhana,
Namun
Memberikan semangat yang membara untuk mengawali hari yang begitu kejam untuk aku lalui.Kepergianmu
Bagaikan bencana yang sangat dahsyat bagiku.
Kepergianmu
Yang tak dapat kuterima kenyataannya.
Kepergianmu
Yang aku harap ini cuma mimpi.Namun
Kau telah mendapatkan seseorang yang memang kau cintai
Aku sadar...
Memang aku hanya tempat persinggahanmu saja
Disaat kau belum menemukannya, aku selalu berharap
Berharap akan kebahagiaanmu
Meskipun kebahagiaanmu bukanlah diriku.Aku melihatmu bahagia dengannya.
Itu sudah cukup.
Meskipun diriku memang bukan penyebab kebahagiaanmu.Sebaiknya rasa ini tak perlu diutarakan.
Bagaikan hujan saat senja.
Dimana aku tersenyum saat melihat kau berbahagia bersamanya.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Berkelana
PoetryKau yang pernah menjadi asumsi ceritaku, yang tiap waktu aku jadikan prioritas. Namun kau pergi meninggalkan semuanya, tanpa kau ingat tempat kau berlabuh kembali.