Walaupun keberadaanmu kini menjadi sebuah angan-anganku saja.
Kau tetap sukar untuk dilupakan.
Kau tetap menjadi nomor satu dipikiranku.Menggenggammu dalam diam adalah caraku dalam hal mencintai. Memang ini bukanlah bakatku...
Semesta senang menertawakanSementara
Angin selalu berusaha menghapus jejakmuDan,
Waktu adalah sebuah jawaban.
Aku ingin, aku adalah tempat pulangmu.
Aku ingin kau melirik keberadaanku
Meskipun
Kau telah berbahagia dengan pilihanmu.Setiap orang berhak mencintai.
Tetapi
Apakah salah jika aku mencintai seseorang yang mencintai orang lain?
Jika salah,
Tuhan..
Ajarlah aku untuk dapat melepaskan pikiranku tentangnya.Buanglah rindu yang merajang ini.
Rindu yang tak dapat aku sampaikan dengan ucapan.
Hanya lewat aksara inilah aku melampiaskannya.Relakanlah aku untuk mengikhlaskan kepergiannya bersama dirinya
Akan kuterima realita pahit ini.
Setiap persoalan hati, memang wajar jika mendapatkan rasa sakit.
Itu manusiawi...
Jangan membantah
Jangan mengeluh***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Berkelana
PoetryKau yang pernah menjadi asumsi ceritaku, yang tiap waktu aku jadikan prioritas. Namun kau pergi meninggalkan semuanya, tanpa kau ingat tempat kau berlabuh kembali.