[Dikelas]
Disudut kelas,
Aku menuliskan keluh kesahku.
Tidak ada yang peduli
Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.Disini,
Rindu telah menyapaku.
Rindu dengan sosokmu.Seketika
Air mataku menyentuh pipiku.
Tak tahan dengan rindu yang begitu menyiksa batinku.Hal bodoh itu lagi,lagi mengunjungiku.
Seandainya kau menepati janjimu
Ini tidak akan terjadiHatiku terus bertanya-tanya.
Mengapa hubungan kita berakhir hanya dengan lambaian tangan?
Tanpa kejelasan
Aku menuntut kepastian
Aku menuntut untuk dicintai (kembali)Sukar untuk menerima kenyataan pahit ini.
Sampai kapan-pun aku selalu menulis tentangmu
Maafkan diriku yang dengan lancangnya menuliskan namamu dihatiku.
Maafkan aku yang selalu menuntutmu selalu ada disisiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Berkelana
PoetryKau yang pernah menjadi asumsi ceritaku, yang tiap waktu aku jadikan prioritas. Namun kau pergi meninggalkan semuanya, tanpa kau ingat tempat kau berlabuh kembali.