23

15 5 0
                                    

[Dikelas]
Disudut kelas,
Aku menuliskan keluh kesahku.
Tidak ada yang peduli
Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.

Disini,
Rindu telah menyapaku.
Rindu dengan sosokmu.

Seketika
Air mataku menyentuh pipiku.
Tak tahan dengan rindu yang begitu menyiksa batinku.

Hal bodoh itu lagi,lagi mengunjungiku.

Seandainya kau menepati janjimu
Ini tidak akan terjadi

Hatiku terus bertanya-tanya.

Mengapa hubungan kita berakhir hanya dengan lambaian tangan?

Tanpa kejelasan
Aku menuntut kepastian
Aku menuntut untuk dicintai (kembali)

Sukar untuk menerima kenyataan pahit ini.

Sampai kapan-pun aku selalu menulis tentangmu

Maafkan diriku yang dengan lancangnya menuliskan namamu dihatiku.

Maafkan aku yang selalu menuntutmu selalu ada disisiku.

Kisah BerkelanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang