Menarilah diatas penderitaanku.
Ingatlah wahai wanita yang telah menggantikan posisiku.
Aku adalah wanita yang sangat sabar dalam menghadapi ke-egois-annya.
Aku terlalu menggenggam cintanya.
Sehingga takut dalam hal mengikhlaskan kepergian.
Sebelum kau menggantikan posisiku.
Aku pernah menjadi nada-nada yang selalu menghiasi hatinya.
Aku pernah dijanji akan menjadi teman hidupnya.
Namun
Kehadiranmulah yang menghancurkan harapanku.
Kehadiranmu yang telah merusak segala diatas segalanya.
Kau terlalu rendah dalam hal percintaaan.
Pantaskah kau mendapatkan cinta?
Kau merusak segalanya.
Dengan wajah tanpa dosa kau tampakkan dihadapanku.
Aku yang sangat menyayangi dirinya. Namun kau merebut kebahagiaanku.
Apakah kau bangga menjadi bahan rebutan?
Apakah kau bangga merusak kebahagiaan perempuan lain?
Serendah itukah dirimu?
Serendah itukah kau memandang cinta?
Seakan cinta adalah kodrat yang paling rendah.
Karma akan tahu dimana ia akan berlabuh.
Entah terhadap dirimu ataupun dirinya.
Kuharap semesta adil perihal ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Berkelana
PoetryKau yang pernah menjadi asumsi ceritaku, yang tiap waktu aku jadikan prioritas. Namun kau pergi meninggalkan semuanya, tanpa kau ingat tempat kau berlabuh kembali.
