Aku harap kita hanya sedang dikuasai oleh ego kita masing-masing
Padahal tahukah kau, bahwa aku masih mencarimu disetiap bait bait puisimu
Disela-sela rintikan hujan, yang pernah berhasil menahanmu lebih lama disini
Disetiap detik-detik waktu yang hanya terdengar ketika malam sunyi
Disetiap huruf huruf yang selalu mampu menyusun namamuYang sangat aku sayangkan adalah
Jari-jariku, dia sedikitpun tak mampu menyusun kata walau hanya 'aku rindu kamu'
Mulutku yang tak mampu bertanya 'kamu dimana?Aku rindu'
Dan kesadaran pada waktu yang kemudian menarik garis batas antara rinduku dan egoku
Maaf, egoku lebih besarDalam hal ego kita mungkin sama besar
Tapi aku tak tahu dalam hal rindu, sama kah kita?Kita lihat siapa yang akan datang lebih dulu dengan rindunya.
Aku rasa, aku.