Disudut jalan ini, aku sendiri
Tak ada debu,hanya ada rindu
Lalu angin seperti kendaraan yang mengantarkanku ketempat paling teduh pikiranku
Cahaya bulan membiaskan energi positif
Energi yang tak aku dapatkan beberapa waktu ini
Aku seperti terbawa oleh cahaya-cahaya lampu yang mencair sejak senja tadi
Paras langit saat ini sungguh sendu, tak pernah aku bayangkan sejak dulu
Bahwa harusnya partikel resah yang datang semenjak kau pergi
Yang aku bawa setiap saat
Yang berkembang setiap pagi
Harus tenggelam bersama matahari sore tadi
Sebab teduhnya malam ini aku pikir tak pantas dinodai dengan resah yang telah membumbung bukit ini
Tapi biarlah, itu bukan cara satu-satunya
Sebab pepatah lama benar sekali, katanya banyak jalan menuju roma
Kini saatnya ku coba jelmakan resah menjadi kata-kata indah
Ia tak akan tenggelam bersama datangnya malam
Ia tak akan dibenci jika kembali
Bahkan penikmat senja dan penikmat pagi akan menyukainya sama rata
Resah ini untuk dikenang
Resah ini abadi, sayang
