Kopi itu romantis
Aku tidak tahu tepatnya
Tapi semenjak aku kenal kau
Ia menjelma secangkir pahit yang manisKopi selalu ada disekitar kita
Ada diatas meja yang merupakan jarak kau dan aku
Ada diantara setiap kata yang kau ucap
Ada menjadi jeda disetiap ujung kalimatmu
Ada disetiap bait puisimuBetapa kehadirannya merupakan elemen yang menandakan adanya rasa
Tumbuh disamarkan oleh aromanya
Hangatnya membungkus tatapanmuPahitnya kopi saat itu tidak lebih pahit dari sejarah kita
Sebelum dan hingga akhirnya bertemu
Berbincang dan menyisakan nasehat bahwa kopi itu hidup, sepahit apapun mesti dinikmati
Melalui kopi kita akhirnya menelan kegetiran hidup yang kita samaratakan dengan secangkir kopi, berbagi dan untuk kali kesekian kita nikmatiKepergianmu adalah kegetiran pertama yang tidak dapat aku bagi
Ku nikmatinya seorang diri
Betapa itu lebih sulit untukku
Bahkan aku memilih kopi yang lebih menyenangkan untuk dinikmati sendirianKopi adalah segalanya tentang kau
Kini dan hanya kini bukan lagi kita
Menjelma duka yang dituang pada cangkir kopi kita masing-masing
Tidak lagi berbagiKau dengan entah siapa kembali berbagi
Tapi, kopi, masih sama pada kalimat pertama tulisan ini
Hanya kini, ia adalah segalanya tentang kau
Tentang duka yang tak dapat lagi kubagi.
