4.7

1.5K 147 35
                                    

Don't be a silent reader please.

Jaebum dan Jinyoung sedang menghabiskan quality time mereka. Walaupun mereka bukan lagi sepasang kekasih, tapi waktu libur mereka bagaikan waktu kencan bagi mereka.

Kini mereka berdua tengah berjalan-jalan di sebuah festival yang diadakan di sana. Festival tersebut diadakan di dekat danau yang lumayan luas. Sangat indah untuk dipandang, apalagi nanti malam akan diadakan acara kembang api. Pasti festival itu semakin ramai.

"Hyung, lihat! Sangat menggemaskan!" sahut Jinyoung sambil menghampiri sebuah stan yang menjual beberapa boneka teddy bear lucu. Jaebum tersenyum manis melihat tingkah kekanak-kanakan Jinyung dan menghampiri Jinyoung yang menatap boneka-boneka itu dengan tatapan berbinar.

"Ya ampun, sayang. Kau kan sudah kelas sepuluh," kata Jaebum sambil melingkarkan tangan kirinya di pinggang Jinyoung. Jinyoung menoleh ke arah Jaebum dan mengerucutkan bibirnya. Jaebum sangat luluh kalau Jinyoung sudah seperti ini. Secepat kilat, Jaebum langsung mengecup bibir Jinyoung.

"Oke oke, kalau kau mau, akan kubelikan." Jinyoung tersenyum lebar, kemudian berjingkrak-jingkrak sambil bertepuk tangan. Jinyoung, tolong berhenti membuat Jaebum tersenyum sendiri.

"Aku mau yang itu, hyung! Aku mau itu!" ucap Jinyoung antusias yang dibalas anggukan oleh Jaebum.

"Ahjussi, aku ingin beli boneka yang itu," kata Jaebum sambil menunjuk boneka teddy bear berukuran besar yang berwarna merah muda. Di leher boneka itu, ada pita merah besar yang membuatnya semakin lucu.

"Ini bonekanya." Ahjussi itu memberikan boneka itu pada Jinyoung yang langsung diterima Jinyoung. Jaebum memberikan beberapa lembar uang pada Ahjussi tersebut dan mengucapkan terima kasih, kemudian pergi bersama Jinyoung yang sibuk memeluk bonekanya.

"Bonekanya lucu ya," komentar Jaebum sambil mengusap bagian kepala boneka itu. "Tapi kau lebih lucu," sambung Jaebum, lalu mencium pipi Jinyoung. Jinyoung pun tersenyum malu-malu. "Terima kasih atas bonekanya, hyung."

"Sama-sama, sayang." Jaebum merangkul Jinyoung, lalu kembali berjalan mengelilingi tempat yang diadakan festival ini.

Hari yang begitu indah bagi Jaebum dan Jinyoung, dapat melepas diri dari tugas dan lelahnya beraktivitas seminggu ini. Niatnya mereka ingin menikmati pemandangan matahari yang tenggelam dan acara musik pada malam hari, jadi mereka berada di sana sampai malam datang. Tenang saja, orang tua Jinyoung tidak akan khawatir, karena Jaebum sudah dipercaya oleh orang tua Jinyoung.

Kini, Jaebum dan Jinyoung tengah duduk di pinggir danau sambil menunggu matahari terbenam. Tak hanya mereka berdua, pasangan kekasih lain dan beberapa keluarga juga duduk di sana sambil menunggu sinar oranye matahari.

Jinyoung memeluk bonekanya dan menyandarkan kepalanya di bahu lebar Jaebum. Sangat nyaman bagi Jinyoung, ditambah lagi pemandangan di depannya yang indah. Rasanya bagaikan di surga.

"Sayang," panggil Jaebum. Jinyoung berdeham sebagai jawaban.

"Lihat cahaya itu," suruh Jaebum sambil menunjuk apa yang dimaksud. Jinyoung pun melihat cahaya yang dimaksud dengan rasa penasaran, namun tidak ada yang aneh.

"Ada apa memangnya?" tanya Jinyoung sambil terus mengamati cahaya yang Jaebum maksud. Ia penasaran, memangnya apa yang Jaebum lihat di sana?

"Tidak ada apa-apa sih sebenarnya," jawab Jaebum dengan mudah. Jinyoung langsung berdecak sebal, kemudian memukul dada Jaebum. Ia kira ada sesuatu yang serius, ternyata tidak ada.

"Hei, cahaya itu memang tidak ada apa-apa, tapi dapat memikat banyak orang," Jaebum mendekatkan bibirnya ke telinga Jinyoung, "Seperti aku yang tidak ada apa-apanya, tapi dapat memikat hatimu." Setelah mengatakan itu, Jaebum langsung menjauhkan bibirnya dari telinga Jinyoung.

book of us ¦ jjpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang