Part 14

495 36 0
                                    

Daegu, 20 Oktober 2015.
.
Baekhyun nampak tertidur dengan posisi menyandarkan kepalanya di tepi kasur pasien. Ia tertidur setelah seharian lelah menemui tamu yang datang menjenguk. .

***

Beberapa hari sebelumnya, baekhyun nampak sibuk membaca di perpustakaan salah satu Universitas di Seoul. Dia sudah berstatus sebagai salah mahasiswi disana. Ia mengurungkan niatnya untuk satu kampus dengan Chanyeol karena biaya disana terlalu mahal jadi dia tak ingin membebani kedua orang tuanya.
Kuliah jauh dari rumah sebenernya juga berat dijalani oleh baekhyun. Ia masih ingat betul hari pertama ia pindah ke asrama diantar oleh appa Yesung dan Eomma Yuri. Ia bahkan melihat eommanya menangis saat masuk ke mobil untuk kembali pulang ke Daegu. Baekhyun hanya mampu berkata

"uljimayo eomma, aku akan menelfon kalian setiap hari untuk memastikan jika aku baik2 saja disini" janji baekhyun.

Sudah hampir dua bulan baekhyun menjalani dunia perkuliahan. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menjalani hari-harinya meskipun hatinya masih terbayang-bayang dengan chanyeol. Namun ia memiliki alasan yg lebih kuat untuk bertahan, yaitu kedua orang tuanya. Beberapa minggu lagi akan diadakan ujian tengah semester, itulah mengapa saat ini baekhyun nampak serius belajar di perpus.
Kriiiing, ada panggilan masuk di handphone baekhyun dan segera ia mengangkatnya. "yeoboseyo, appaaa, kenapa 2 hari ini telfonku tidak diangkat?? Apa kalian baik.. " belum sempat baekhyun selesai bicara, ia sudah dipotong oleh appanya.

"baek, segeralah ke RS Univ. seoul, eommamu koma dan dirawat disini". Jelas appa Yesung.
Deg, jantung baekhyun serasa ingin berhenti,

"eomma, hiks" tangis baekhyun mulai pecah.

"jangan menangis baek, sehun sudah appa suruh untuk menjemputmu".

Kini ia sudah berada di RS Univ. Seoul, RS yang merupakan milik kampus dimana Chanyeol kuliah, baekhyun sebenarnya berharap jika ia bisa dengan tidak sengaja bertemu dengan chanyeol. Namun ia lebih fokus ke eommanya. Ia melihat appanya yg duduk menunduk di depan ruang ICU.

"appa, hiks" baekhyun berlari menuju appanya dan segera memeluk namja tsb.

"mana eomma? Apa yg terjadi dengan eomma?

"eomma mu di dalam baek, maafkan appa baru memberimu kabar, eomma mu terjatuh saat mencoba ke kamar mandi sendirian 2 hari yg lalu, ia langsung tak sadarkan diri dan appa membawa nya ke RS di daegu, namun kondisi eomma mu semakin memburuk bahkan memasuki fase koma dan dokter merujuknya ke RS sini agar mendapatkan perawatan yg maksimal" jelas appa yesung.

"mengapa appa tidak memberitahuku?".

"mian baek, appa tidak ingin mengganggumu karena kau pasti sedang sibuk belajar".

"tidak seperti ini appa, kalian berdua lebih penting dari apapun, bahkan kuliahku" baekhyun kembali menangis dan memeluk appanya.

"apa aku bisa melihat eomma?".

"mari masuk ke dalam ruangan baek" ajak appa yesung, dan mereka berdua masuk ke dalam ruang ICU setelah menggunakan pakaian khusus dan mensterilkan diri.

Baek bisa melihat eommanya yg terbaring lemah di atas kasur Dengan banyak selang dan kabel2 yang menempel di badan eommanya sebagai alat bantu. Ia segera terduduk lemas sambil menggenggam tangan eommanya.

"eomma, kenapa bisa jadi seperti ini? Eomma, apa ini karena aku kuliah jauh dari kalian, eomma, maafkan aku eomma, eomma kumohon segera sadarlah hiks" baekhyun tak kuasa menahan tangisnya. Sedangkan appa yesung pun juga tampak mulai menitikkan air matanya sambil mengelus punggung putri tercintanya itu.

Beberapa hari eomma Yuri dirawat, namun tidak menunjukkan tanda2 akan sadar, bahkan beberapa kali eomma Yuri mengalami masa kritis. Beberapa sanak saudara sudah banyak yg menjenguk namun tidak banyak karena terhalang jarak. Teman2 baekhyun jg sudah banyak yg menjenguk, namun tidak dengan chanyeol, walaupun RS tempat eomma Yuri dirawat satu lingkungan dengan kampusnya, pria itu tidak pernah datang. Bahkan beberapa pesan singkat baekhyun yg menunjukkan bagaimana baekhyun berharap agar chanyeol datang menjengukpun jg diabaikan.
Pihak rumah sakit sepertinya sudah menyerah dengan keadaan eomma Yuri, dokter berkata jika eomma Yuri sekarang hidup hanya karena alat2 bantu yg menempel dibadan. Hanya mukjizat Tuhan yang mampu mengembalikan Eomma Yuri. Pihak rumah sakit menyarankan agar eomma Yuri dibawa pulang ke Daegu agar dekat dengan sanak saudara sehingga memudahkan mereka berdoa demi kesembuhan eomma Yuri dan keluarga baekhyun menyetujuinya. .
.

***

Baekhyun terbangun saat ada tangan yang memegang pundaknya.
"pindahlah tidur di sofa baek, biar appa yg ganitian menjaga eomma mu".

"oh, ne appa" baekhyunpun segera beranjak pindah ke sofa.

Pagi harinya, seperti biasa baek segera ke RS setelah mandi dan menyiapkan makanan di rumah yang akan dia bawa untuk appanya yang sengaja menginap untuk stand by. Ia juga membawa sekotak kue ulang tahun, karena memang hari ini eomma Yuri berulang tahun Sesampainya di RS ia melihat appanya masih tertidur di sofa. Ia segera membangunkan appanya untuk mandi dan sarapan. Setelah itu ia mendekati Eomma Yuri dan duduk disampingnya sambil menggenggam tangan eommanya.

"eomma, hari ini sangat cerah. Segeralah sadar eomma sehingga kau bisa melihat cerahnya hari ini" gumam baekhyun.

Namun beberapa saat kemudian yeoja itu menangis sambil meletakkan tanggan oeommanya di keningnya.

"eomma, aku merindukanmu, eomma, hari ini hari ulang tahun mu bukan? Lihatlah eomma aku membawakan kue ultah untukmu" baek melepaskan genggamannya dan mengambil sekotak kue yg sudah ditancapi empat lilin kecil.

"eomma, lihatlah empat lilin itu. Aku berharap kesembuhan untuk penyakitmu dengan lilin yang pertama itu dan begitu pula pada lilin yang kedua, aku ingin eomma tahu kalau aku selalu sayang sama eomma. Lalu dililin yang ketiga, aku ingin suatu saat nanti, eomma melihatku menjadi orang yang berhasil dan bisa membahagiakan keluarga. Dan lilin yang terakhir, aku ingin membuat eomma bahagia dengan segala kemampuanku..." ucap baekhyun pada eomma yuri yang masih terbaring lemas ditempat tidur. Tiba-tiba Tangan baekhyun merasakan genggaman erat dari eomma Yuri. Baekhyun sempat senang karena befikir akhirnya eomma memberikan respon setelah sekian lama, namun grafik layar detak jantung eomma Yuri bergerak dengan cepat sehingga baekhyun segera menekan tombol darurat. Beberapa saat kemudian dokter dan beberapa suster segera masuk ke dalam ruangan, begitu pula yesung appa yg nampak begitu panik dan segera memeluk baekhyun.
Dokter dan suster tampak melakukan beberapa tindakan, sebelum akhirnya baekhyu dapat melihat jika garis-garis detak jantung dilayar berubah menjadi lurus, menandakan bahwa eommanya sudah meninggalkannya untuk kembali ke sang Pencipta.

"andweeeeeeeeeeee, eommaaa jangan tinggalkan akuuu, wae ommaa waeeee, kenapa kau pergi begitu cepat???" baekhyun meronta dari pelukan appanya dan berlari ke arah eommanya yg sudah terbujur kaku dan suster mulai melepaskan alat2 yg menempel di tubuh eomma Yuri namun dicegah oleh baekhyun.

"andwe!! Andweeeee, kau tidak boleh melepasnya, eommaku masih membutuhkannya untuk hidup, andweee" teriak baek histeris memberikan hawa pilu di ruangan tsb dan seketika ia tak sadarkan diri.

Baekhyun perlahan membuka matanya. Samar-samar ia melihat seorang namja yg sangat ia kenal dan rindukan berdiri di ambang pintu.

"chanyeol oppa!" baekhyun segera terhenyak bangun namun lelaki itu segera menghilang.

"oppa jangan tinggalkan aku, aku membutuhkanmu oppa" baekhyun kembali menangis dan kini seseorang telah memeluknya, luhan.

"sudah baek sudah, tenangkan dulu dirimu".
"eomma, eommaku, dimana eomma ku luuu? Appa jg dimana? " seketika baek teringat dengan eommanya.

"appa yesung sedang mengurus pemakaman eomma mu baek".
"tidak lu tidak, eomma ku masih hidup, aku tadi hanya bermimpi, eomma ku lu, eommaaa jangan tinggalkan akuuu, kenapa luu, kenapa aku harus aku kehilangan eomma disaat hatiku saja masih tersiksa karena ditinggalkan chanyeol oppa, kenapa luu, kenapa Tuhan mengambil segalanya dariku, apa salahku?? Eommaaa, apa yg harus aku lakukan tanpamu eommaa, eommmaa hiks maafkan akuuuu,eomaaa bahkan aku belum sempat mengucapkan selamat tinggal padamu eommaa, eoma" baekhyun terus saja histeris dalam tangisnya, membuat luhanpun akhirnya ikut meneteskan air mata. .

TBC.

Walk On MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang