Extra Part : Besar nanti..

21.5K 968 59
                                    

Kerajaan Nan Feng kehadiran seorang putri kecil yang sangat cantik juga manis, putri kecil diberi nama Lan Feng (蓝风) yang berarti Angin Biru dengan harapan sang putri dapat berhembus bagaikan angin kemanapun dirinya pergi dan biru yang berarti stabil layaknya langit, maka dapat diartikan bahwa harapan semua orang adalah agar putri Lan Feng dapat menjadi angin yang stabil bagi semuanya.

6 tahun berlalu, dan putri Lan Feng telah tumbuh menjadi gadis kecil yang mengemaskan juga cerdas.

"Ayahanda!!!!", Pekik si kecil Lan Feng yang kini berada dihadapan Kaisar Yun Zhao yang sibuk meneliti satu persatu tumpukan kertas di meja taman miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayahanda!!!!", Pekik si kecil Lan Feng yang kini berada dihadapan Kaisar Yun Zhao yang sibuk meneliti satu persatu tumpukan kertas di meja taman miliknya.

Kaisar hanya berdehem, "Ayahanda! Temani Lan'er bermain...", Tukas Lan Feng kecil lagi kali ini menyuarakan keinginannya ketika memanggil sang ayah yang lebih terfokus pada tumpukan pekerjaannya sebagai seorang Kaisar.

Kali ini Putri Lan Feng kecil berjalan mengitari meja taman dan sampai disamping sang ayah, Kaisar Yun Zhao yang melirik putrinya itu lewat ekor matanya. "Ayahanda!!!", Gadis kecil itu menerobos melewati celah antara tangan Kaisar yang tersangga pada meja dan naik ke atas pangkuannya.

"Eh-- eh, Lan'er! Apa yang kau lakukan, lihat kau membuat pekerjaan Ayah berantakan..", Kaisar mengomeli putri kecilnya itu yang terlihat akan mulai menangis dimana kedua matanya bahkan telah memerah dengan suara isakan yang mulai terdengar samar-samar. "A-aku hanya ingin bermain dengan ayahanda, tidak ada yang mau bermain dengan Lan'er..", Dan benar saja gadis kecil itu langsung menangis kencang dengan kedua tangan mengelap matanya yang mengeluarkan air mata.

Kaisar Yun Zhao menghela napas, membenarkan dudukkan putri Lan Feng pada pangkuannya. "Memangnya kemana Kakakmu itu hah?", Kaisar bertanya pada putrinya yang telah perlahan berhenti menangis. Putri Lan Feng mengusap matanya, "Kak Ming Xing sedang berlatih berpedang dengan paman Wei..", Balas gadis kecil itu kini mengelap ingusnya yang mulai menjulur turun dari hidung munggilnya.

Kaisar Yun Zhao tersenyum geli, "Bagaimana dengan Ibundamu hm??", Tanyanya lagi langsung ditanggapi dengan kedua tangan putri Lan Feng yang melingkar pada lehernya setelah gadis itu membalikkan posisi tubuhnya yang memunggungi ayahnya. "Ibunda sedang menjamu bibi-bibi dari kerajaan tetangga..", Kaisar ingin sekali tertawa lepas karna putrinya itu memanggil para permaisuri dari kerajaan lain sebagai 'bibi-bibi'.

Tidak bisa ku bayangkan bagaimana wajah mereka ketika mendengar ini...

"Ayahanda juga sibuk, sayang..", Kaisar berujar lembut mendapat balasan tatapan penuh kecewa dari putri Lan Feng yang perlahan menurunkan tangannya dan turun dari pangkuan sang ayah.

"Ya sudah, Maaf ayahanda. Lan'er main sendiri saja..", Ujar gadis kecil itu dengan nada sayu dan berjalan perlahan pergi sementara Kaisar Yun Zhao hanya bisa merasa bersalah namun apa daya pekerjaan menumpuk didepannya.

Hingga Panglima Yu datang dan menghadap Kaisar Yun Zhao, "Yang Mulia, saya sudah menyelesaikan tugas yang anda berikan..", Ujar Panglima Yu seraya membungkuk memberi hormat dan hanya dijawab dengan anggukan dari pria berstatus kaisar itu.

[COMPLETE] First : Empress XIU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang