Pertemuan dua jiwa anak manusia
Terkadang mengalun menjadi kisah
Bagai langkah sang dewi yang menumbuhkan bunga
Tatkala dia menuju pada belahan jiwanya
Sesuatu memanggilnya datang menghampiri sebuah goa
Dari balik dinding es Himalaya
Mata indahnya terpaku menatap pertapa muda
Yang memancarkan keagungan
seolah menantinya
***
Caesar melongok dari ruang kerjanya dan melihat Delta keluar dari ruangan memakai balaclava berwarna hitam, khas dirinya jika akan bertugas. Tak lama lelaki itu memasuki ruang kerja Caesar dan membenahi peralatan yang akan dibawanya untuk bertugas.
"Kali ini apa?"
"Membantu Alfa memilih pasukan.Aku akan melihat kinerja para trainer ini di lapangan. Alfa memberiku tiket menonton gratis dari kursi yang terbaik, mau ikut?"
"Boleh, kebetulan aku ada waktu senggang malam ini."
Caesar meraih jaket putihnya, walaupun terlihat seperti jaket biasa, terdapat serat baja halus yang mampu mementalkan peluru di baliknya. Sejak kejadian penembakan Delta tempo hari, Caesar menyadari, tubuh mereka harus memiliki pelindung yang baik tapi juga tersamar.Tidak seperti rompi anti peluru yang berat dan tebal, serat yang dibuat dari formula jaring laba-laba dan baja ringan sedang dikembangkannya sehingga rompi anti peluru terlihat seperti selembar kain liat berwarna hitam.
"Tidak biasanya kau mau menerima undangan Alfa.Biasanya kau percaya saja dengan pilihannya.Ada apa? Apakah ada anak istimewa?"
"Tidak seperti itu, hanya mencari hiburan saja," gumam Delta. Kebersamaannya dengan Caesar sudah delapan tahun, Caesar tentu sudah memahaminya luar dalam.
Mereka keluar dari lift dan menuju basement, memasuki Hummer hitam Delta dan tak lama mobil itu meluncur ke tempat pertunjukan berlangsung.
***
"Dengar Rose, malam ini kita dalam pengawasan Delta." Orchid mengedip. "Sebenarnya, dia lelaki seperti apa ya? Aku hanya pernah mendengar suaranya saja tapi terdengar seksi dan berat seperti suara Dewa."
Rose mencebik. "Memangnya kau pernah mendengar suara Dewa?"
"Dewa-dewa dalam film Hollywood. Mungkin wajahnya seperti Channing Tatum?"
"Ketuaan itu mah. Udah, awasi saja sekelilingmu."
Rose menyikut lengan Orchid untuk kembali fokus pada tugas mereka sekarang. Sementara Orchid masih ingin melanjutkan pembicaraan mereka mengenai Delta. Rose malas menanggapi sebab menurutnya tak ada yang menarik dari lelaki bernama Delta yang selalu menutup wajah. Entah karena apa. Mungkin karena buruk seperti tebakan Orchid, tebak Rose dalam hati.
Lalu kecerewetan Orchid terputus ketika suara dalam interkom terdengar, menandakan jika target mereka sudah mulai terlihat.
"Tango's comming!" Lyodd memberi peringatan pada rekan-rekannya ketika seorang lelaki berambut gondrong sebahu dengan penampilan layaknya eksekutif muda terlihat memasuki pub tempat eksekusi tengah menggandeng dua wanita cantik.
Dialah target mereka malam ini.
Adalah Dylan Wyatt, seorang pemilik manajemen artis terkenal di Jakarta. The Star.Manajemen itu sudah banyak mengorbitkan artis muda berbakat yang menjadi idola remaja. Sayangnya beberapa kali artis The Star tertangkap ND3 karena kepemilikan narkoba. Ditengarai, di balik rekrutmen para artis muda, Dylan juga memanfaatkan artis di bawah manajemennya untuk memasarkan bisnis haram lewat fans club mereka. Jika idola dianggap bak dewa, tak ayal para ABG labil itu dengan mudah meniru sang idola.
KAMU SEDANG MEMBACA
US - Games of Love [NOVEL INI SUDAH DITERBITKAN]
ActionPENGUMUMAN BUAT PEMBACA Untuk US Series 1. Games of Love (Aryan Mahavindra/Delta Mahadewa)sebagai pimpinan Divisi Delta SUDAH DIBUKUKAN 2. Eternal Love (Ramadhan Dwi Putra/Cain Nightlord) SUDAH DIBUKUKAN 3. Cold Hearted (Bramantya Dewangga Jati/Roni...