Nothing

2.8K 304 45
                                    

Chopter berjalan menelusuri jalan tanpa nyawa. Dia memandang langit yang gelap. Di sanapun juga tidak ada bintang ataupun bulan, semuanya tertutupi awan.

Dia sudah melewati blok rumahnya dan sekarang sudah dekat dari rumah Bass. Banyaknya langkah yang dia ambil sebanyak itupun air matanya metes. Akhirnya ketika tiba, dia mengetuk pintu runah Bass.

Ketika pintu terbuka terlihatlah kedua sahabatnya menyambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika pintu terbuka terlihatlah kedua sahabatnya menyambutnya.

"Chop, kamu kok lama banget? Habis dari mana?" Tanya Bass.

"Pasti loe kesambet tante girang di jalan yah? Hahahaha berapa ronde?" Lanjut Tee.

Bass dan Tee menyambut kedatangan Chopter sambil tertawa. Tapi, tawa itu pudar ketika Chopter langsung memeluk mereka berdua. Seketika Bass dan Tee menutup pintu dan membawa Chopter masuk.

Chopter membenamkan kepalanya di dalam bantal sofa dan menangis sekitar 10 menit. Bass dan Tee saling bertanya tanya dengan apa yang terjadi dengan temannya ini. Penasaran, akhirnya Bass mendekati Chopter dan mengelus punggungnya pelan.

"Kamu kenapa Chop?" Tanya Bass.

Tee juga ikut prihatin, tapi tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Namun, setelah melihat bekas merah di pergelangan Chopter, Tee langsung pitam.

"Chop! Bilang sekarang! Siapa yang nyakitin kamu? Mana bajingan itu?" Tanya Tee dengan suara yang lantang.

"Brengsek! Dia pasti belum jauh!" Lanjut Tee.

Tee langsung beranjak dari kursinya dan bergegas keluar, tapi langsung dihentikan oleh Chopter yang menarik bajunya.

"Udah.... gak usah... gue capek... Bass gue nginep di sini dulu yah, besok pagi gue balik kok." Ujar Chopter sambil terisak.

"Chop! Memang siapa yang nyakitin loe? Bilang sekarang atau gue keluar dan hajar satu satu orang yang gue temuin di jalan!" Kata Tee kesal.

"Haha.. loe apaan sih.. gak usah... udah ah gak usah dibahas..." lanjut Chopter berusaha mencairkan suasana.

"Chop! Gini yah, gue tuh gak suka liat temen gue nangis. Cerita aja siapa dia. Oke, gue janji gak bakal ngapa ngapain setelah loe cerita." Ujar Tee dilanjut dengan anggukan Bass.

Chopter pun mulai duduk dan mengambil napas panjang sambil mencoba mengatur emosinya.

"Itu... Kim."

Jawab dari Chopter membuat Bass dan Tee serasa tersambar guntur. Tee memasang wajh kesalnya dan mengepalkan tangannya sedangkan Bass hanya bisa ternganga seperti tidak percaya apa yang terjadi padanya.

Bass dan Tee tidak ingin bertanya lebih lanjut terlebih setelah melihat bekas merah di pundaknya. Tee seperti hilang akal setelah melihat bekas itu. Ingin rasanya dia memukul sesuatu yang ada di dekatnya sekarang ini. Rasanya seperti ingin menghajar bajingan yang melakukan hal tidak senonoh pada putrimu yang berjalan di malam hari.

Senior Vs Junior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang