Dia

2.1K 223 76
                                    

Pagi hari di kediaman Tee.

Tee dan Kim sedang asyik bercerita sambil sarapan bersama.

Tak berselang lama, Tae kembali dan langsung melempar minuman isotonik itu ke kepala Kim.

"Aduh! Sakit tau! Gue sakit bangsat!" Keluh Kim pada Tae yang sekarang hanya menatapnya datar dan langsung duduk di kursi meja makan.

"Diem Lu! Gak usah banyak bacot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Diem Lu! Gak usah banyak bacot." Balas Tae.

Tee yang melihat kedatangan Tae langsung beranjak dan menyiapkan sarapan Tae dan menuangkannya secangkir kopi.

"Terima kasih Nong." Ujar Tae sambil menyeruput kopinya dan meraih koran pagi dan membacanya. Setelah itu Tee kembali duduk di samping Kim dan kembali memakan sarapannya.

Kim menatap mereka berdua sejenak. Ada sesuatu yang terlintas di kepalanya.

"Eh, curut!" Panggil Kim pada Tae.

"Hm?" Balas Tae yang hanya fokus pada koran dan kopinya.

"Kok loe gak bilang sama gue?" Tanya Kim.

"Apaan sih?" Balas Tae mulai kesal.

"Sejak kapan nih, kalian berdua pacaran?"

Pertanyaan itu sontak membuat Tae hampir menyembur kopinya dan Tee bahkan hampir tersedak ludahnya sendiri.

Tae langsung memandang Tee yang sekarang menatapnya dengan tajam. Dia bisa merasakan aura pembunuh dari Tee yang seperti menyiratkan 'Luruskan atau barbel melayang.'

"Gak.... gak kok... gue bosen di rumah sendiri. Ya, kebetulan aja beberapa hari yang lalu gue denger Nong Tee lagi sakit. Jadi, sebagai P' yang baik sudah jelas dong gue rawat dia." Jelas Tae panjang lebar dengan alasan nista.

"Hmmm... Tapi kan sekarang Nong Tee dah sehat. Balik loe ke kandang. Nyusahin loe tau gak di sini. Gak tau malu loe curut." Balas Kim mulai memaki Tae.

"Iya iya iya." Balas Tae malas.

"Nong Tee." Panggil Kim.

Tee lantas berbalik dan mendengarkan.

"Kalau Tae dah balik kandang.... hmm... boleh gak P' rajin datang ke sini na~?" Pinta Kim.

"Gak boleh!" Tae menjawab sebelum Tee menyetujuinya. Sontak Kim memandangnya dengan heran.

"Kenapa?" Tanya Kim mulai bingung.

"Gini ya Kim. Nong Tee itu masih polos masih suci. Loe kan penuh dosa, nanti Nong Tee juga ikutan gesrek kayak loe gimana? Ini anak orang lho." Jelas Tae lagi.

-Hmm.. minta di sleding nih orang-  Ujar Tee dalam hati dengan memasang ekspresi datar.

"Emang Nong Tee siapa loe?" Tanya Kim sarkastik.

Senior Vs Junior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang