First Kiss

2.6K 254 71
                                    

Setelah sarapan, Tae dan Tee berbaring di atas kasur sambil membuka laptop dan popcorn di  depan mereka. Mereka memadamkan lampu dan menutup tirai agar mereka merasa seperti di bioskop.

Tee menyalakan laptopnya dan mulai mengutak ngatik mencari film yang akan ditonton. Setelah menemukannya Tee memutar film itu.

"Heehhh~ kamu punya banyak film." Ujar Tae setelah melihat banyaknya folder film Tee yang lebih dari ratusan.

"Yah seperti itulah P'." Balas Tee setelah memutar film.

Film sudah dimulai, tapi mereka berdua saling diam menikmati setiap detik dari film itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Film sudah dimulai, tapi mereka berdua saling diam menikmati setiap detik dari film itu. Film bergende romance seperti ini menurutnua tidak cocok ditonton oleh dua orang pria. Tae melirik Tee yang matanya terlekat pada layar laptop sambil memakan popcorn di depan mereka.

Entah mengapa film itu seperti berlalu begitu saja, bahkan sekarang sudah hampir mencapai akhir cerita. Tiba tiba di sela sela film kedua karakter saling berciuman. Entah mengapa mulut Tae berbicara begitu saja dengan spontan, "Apa kamu pernah ciuman?"

Tee memandang Tae namun dengan tatapan datar. "Hmm.. begitulah."

Tae bereaksi dan membalas perkataan Tee, "Apa itu 'ya' atau 'tidak'?"

Tee hanya menghembuskan napas seperti tidak tertarik dengan pertanyaan Tae. Sementara dia masih melihat adegan ciuman itu.

"Kalau P' pernah." Ujar Tae.

"Gak nanya." Balas Tee.

Jujur saja Tee tidak heran lagi, mana mungkin pria tampan seperti ini belum pernah ciuman.

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"....Dengan bantal sih." Lanjut Tae.

Mendengar itu Tee hampir tersedak popcorn yang dia makan. Tee langsung menatap Tae aneh sedangkan Tae sekarang menatap Tee dengan wajah polos.

"Serius?" Tanya Tee sambil memasang ekspresi tidak percaya.

Tae mengangguk meyakinkan Tee yang semakin menatapnya dengan heran. Tiba tiba.... "Pfftt..." Tee tersulut tawanya melihat ekspresi Tae yang sepertinya dia jujur dengan apa yang dia katakan tadi. 

"Kenapa ketawa?" Tanya Tae dengan memanyunkan bibirnya melihat Tee yang sudah tertawa lepas sekarang.

Tee menenangkan perutnya yang sakit karena tertawa lalu berkata, "Gak kok P'... heran aja, cowok ganteng bin tajir macem P' gak pernah ciuman. Kalau menurut aku sih banyak kok cewek yang mau ngantri buat dapatkan ciuman dari kamu P'." 

"Kamu ngomong kayak pernah ciuman aja." Kata Tae menunjukkan wajah kesalnya.

"Biarin. Emang aku udah handal kok P'." Ledek Tee merasa menang dari makhluk tampan ini.

Tae memutar matanya kesal dan kembali menonton film dengan wajah cemberut. Tee melihat itu semakin tertawa karena jujur saja badan Tae kekar dan tinggi, dengan ekspresinya saat ini sungguh tidak cocok dengannya.

"Maaf P'. Aku bercanda." Ujar Tee mencoba berbicara dengan Tae dengan masih menahan tawanya.

Tae tidak menjawab dan memilih menonton film yang sudah berakhir dan hanya menunjukkan credit nya saja.

Sepertinya Tae benar benar kesal karena dipermainkan oleh seorang yang lebih muda darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya Tae benar benar kesal karena dipermainkan oleh seorang yang lebih muda darinya. Tee akhirnya mendekatkan diri dan bertanya, "P' apa kau marah?"

Tae memandang wajah Tee yang sangat dekat dengannya lalu berkata, "Buktikan."

"Hm? Buktikan apa?" Jawab Tee.

"Kalau kamu bisa lebih baik dariku."

"Maksudnya?"

"Cium aku sekarang."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senior Vs Junior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang