Chapter 13

19 6 0
                                    

Biasakan vote sebelum membaca :)

*****


Rasi menginjakkan kaki nya didepan sebuah bandara. Sekarang ia dan keluarganya telah sampai di tanjung pinang. Mereka sedang menunggu mobil jemputan dari tantenya.

"Ma,kota ini indah ya" Bulan menatap ke sekelilingnya. Ini adalah kali keduanya bulan menginjakkan kaki dikota ini. Karena saat pertama sekali datang,ia masih sangat kecil untuk mengingat kejadiannya.

"Iya. Ada lagi yang lebih indah selain dari pemandangan bandara ini"

"Dimana ma?"

"Besok kita bakalan pergi ke sebuah resort yang sangat cantik. Disana,kamu akan tahu seberapa indahnya kota ini. Eh itu mobilnya udah sampai. Ayo kita naik"

Rasi dan keluarganya pun menaiki mobil yang memang telah dipesan terlebih dulu oleh tantenya.

Mobil ini membawa mereka kesebuah perumahan dinas yang berada di Jalan Batu Hitam.

Rasi menatap sekeliling kompleks perumahan itu. Tampak sejuk dan asri. Mobil yang mereka tumpangi berhenti disebuah rumah.

"Mbak acii" Ragil langsung berlari memeluk rasi,saat ia melihat rasi baru saja keluar dari mobil. Rasi membalas pelukan ragil. Ragil adalah anak kedua dari tante ani.

"Mbak aci,agil udah nyiapin kamar buat mbak aci. Ayo ikut agil" Ragil menarik tangan rasi dan membawanya kesebuah kamar yang tak terlalu besar tapi sangat nyaman di tempati.

"Makasih banyak ragil." Rasi mencium kedua pipi gembul ragil. Ragil tersenyum mendapat ciuman dari rasi.

"Mbak aci istirahat aja dulu. Kan habis flight,pasti kecapean"

"Iya sayang. Makasih ya udah pengertian sama mbak" Ragil memeluk dan mencium pipi rasi sekali lagi. Lalu ia keluar meninggalkan rasi sendirian dikamar.

Rasi menghempaskan tubuhnya disebuah kasur yang berukuran sedang. Ia menghidupkan ponselnya yang tadi ia matikan.

Banyak sekali notif masuk di ponselnya. Itu semua dari sahabatnya. Rendy,dera,nayla,bella,azza,rizka,dima,dan bintang. Mereka semua mengucapkan save flight kepada rasi.

Senyum terukir diwajah cantiknya. Rasi merasa senang sekali karena teman-temannya peduli sekali padanya. Setelah membalas satu persatu pesan dari mereka,rasi hendak meletakkan ponselnya di atas meja. Namun terhenti saat terasa ada getaran yang berasal dari ponselnya.

Notif masuk. Disana tertera sebuah nama yang saat ini sedang rasi rindukan.

Devin Restanta
Save Flight rasi❤

Devin Restanta
Gue menang. Juara 1 lagi ra🙏

Rasi tersenyum memandang notif yang masuk dari devin. Namun,tak ia buka atau sekadar baca. Hanya dilihat saja. Dikuncinya ponsel lalu meletakkannya di atas meja yang ada dikamar itu.

"Syukur deh lo menang. Tanpa doa dari gue juga,gue tahu kalo lo pasti menang"

Rasi menutup kedua matanya dan mengistirahatkan tubuhnya yang terasa lemas dan lelah.

*****

Terima Kasih telah membaca :)
Jangan lupa vote dan comment ya.

Sorry jika ada typo :)

Chapt ini pendek dulu ya. Sebelum masuk ke chapt 14 yang panjanggg.

See you next chapt....

Unexpressed Feelings [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang