Chapter 20

23 4 0
                                    

Biasakan vote sebelum membaca:)

Sebesar apapun kamu melakukan kesalahan padaku,aku tetap saja bisa memaafkanmu. Hatiku selalu meminta kamu. Tapi,ragaku berkata lain. Ragaku ingin dia,bukan kamu.

-author

*****


        Dengan langkah gontai rasi berjalan menyusuri koridor yang sepi. Ia berjalan perlahan tanpa tahu arah tujuan. Rasi seperti kehilangan semangat sejak siang tadi. Dimana kali pertama rendy membentaknya.

Ia menghentikan langkah kakinya dan jatuh terduduk dilantai. Rasi menangis sekeras-kerasnya. Hatinya entah mengapa merasa begitu sakit.

Dari arah depan rasi,datang seorang lelaki yang berjalan kearahnya. Tangisan rasi masih saja terjadi dan tidak berhenti.

Lelaki itu berdiri tepat dihadapan rasi dan jongkok sambil menatap rasi yang masih menundukkan kepalanya.

"Jadi cewek jangan cengeng,masak digituin aja nangis"

Tangisan rasi berhenti,dengan wajah dan mata yang sembab,ia menatap lelaki yang ada didepannya.

"Ngapain lagi lo kesini,mau bilang gue murahan lagi?"

"Sejak kapan gue bilang lo murahan? Perasaan gak ada deh. Barusan ini aja ngomong"

Rasi menghapus air matanya dan membuang wajahnya kearah lain. Ia enggan menatap wajah lelaki yang ada didepannya ini.

Lelaki itu tetap tersenyum dan menarik dagu rasi untuk menatapnya.

"Maafin gue ra,gue salah. Seharusnya gue gak kasar sama lo. Tapi,apa yang gue lakuin tadi sama sekali gak bikin gue nyesal. Gue merasa senang. Tau kenapa? Karena seenggaknya gue udah ngeluarin apa yang gue rasain walau gak sampai habis."

"Kenapa?"

Lelaki itu menaikkan satu alisnya. Ia tidak memahami maksud dari pertanyaan rasi. "Kenapa gak lo keluarin sampai habis?"

Lelaki itu tersenyum manis dan mengusap puncak kepala rasi. "Karena gak semua perasaan harus disampaikan,ada sebagian yang memang harus disimpan"

Lelaki itu membantu rasi untuk berdiri. Mereka saling berhadapan. Lelaki itu merapikan helaian rambut rasi yang berserakan. Rasi menatap lelaki itu dengan senyum terulas diwajahnya.

"Entah mengapa,hati gue selalu goyah saat dengar permintaan maaf dari lo. Sebesar apa pun kesalahan lo sama gue,tapi gue tetap aja maafin lo. Gue heran,ini gue yang terlalu baik atau gimana?"

"Itu tandanya,hati lo cuma bisa nerima gue. Dan cuma gue yang bisa nerima lo secara ikhlas. Hati lo udah menyadarinya,tapi pikiran lo belum"

"Hah?"

Lelaki itu menggenggam tangan rasi dan menatap rasi dengan senyum tulus.

"Gue sayang sama lo"

Rasi tersenyum menatap rendy dan langsung saja ia memeluk rendy secara tiba-tiba. "Terima kasih udah jadi sahabat gue yang terbaik."

Rendy tersenyum kecut mendengarnya dan ia membalas pelukan rasi sama eratnya. "Gue lebih sayang sama lo"

Tanpa mereka sadari,ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan dari kejauhan dengan tangan mengepal.

Ia kalah cepat dengan rendy. Tatapannya tajam menatap dua insan yang saling berpelukan diujung sana.

"Dugaan gue benar. Lo cinta sama dia."

*****

Terima Kasih telah membaca :)
Jangan lupa vote dan comments ya

Sorry jika ada typo dan lama update nya :)

See you next chapt ya....

Unexpressed Feelings [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang