Yi (1)

837 40 5
                                    

Mencintai seseorang, itu memang mudah. Tapi untuk melupakannya lah yang sulit.

Kalian pasti akan merasa aneh dengan kisah gue ini. Kisah dua anak manusia yang lama terpisahkan, dan kembali bertemu tanpa mereka sadar jika selama ini mereka telah bersama dan harus kembali terpisah.

Nama gue Chen Duling, orang-orang disekitar biasa memanggil gue Lingling. Gue anak kedua dari dua bersaudara. Kakak gue Chen Yitong. Tapi sejak kita sempat tinggal di New York, kakak gue lebih seneng kalo dipanggil dengan nama Inggrisnya, Jason Chen. Ayah gue bernama Chen Xiao Long atau Asthon dan ibu gue Tian Fuzhen.

Gue tinggal di ibu kota Indonesia, Jakarta. Sebenernya ini sudah kota kesekian yang keluarga kami tinggali.

"Lingling... ayo cepat sayang. Nanti kamu telat. Ini kan hari pertama kamu sekolah sayang. Jangan sampai telat." Teriakan nyokap dari lantai dasar.

Ya, hari ini adalah hari pertama gue menginjakkan kaki di sekolah baru. Dan hari pertama pula untuk gue menjadi siswa sekolah menengah atas.

"Hao, Ma (baik, bu)... Tunggu bentar." gue pun keluar dari kamar yang letaknya di lantai dua.

"Ayo sarapan dulu sini. Jangan sampai gak sarapan. Kamu kan lagi MOS, butuh banyak tenaga. Kalo kamu gak sarapan nanti pingsan." Ujar nyokap panjang lebar. Ya begini lah nyokap gue, bawel dan cerewet tapi nyokap sayang banget sama anak-anaknya.

"Iya, ma, iya. Lingling sarapan kok." Sahut gue sambil meraih roti yang udah disediain nyokap.

Tok tok tok...
Terdengar suara ketukan pintu.

"Siapa sih pagi-pagi udah namu aja ?" gumam gue sambil melangkah menuju pintu.

"Kak Kris ?" ujar gue kaget saat gue bukain pintu dan melihat sesosok laki-laki yang ternyata adalah sepupu gue sendiri.

"Hy cewek." Sapa Kris dengan gayanya yang sok cool itu.

Njirrr kenapa gue baru sadar ya kalo gue punya sepupu macem ginian. Gue bergumam dalam hati saat melihat sepupu gue ini dengan style yang terbilang keren walau dengan balutan seragam putih abu-abu ditubuhnya. Wajah blasteran miliknya pun menyempurnakan ketampanannya walau ia sedang menggunakan kacamata hitam yang menutupi sedikit bagian wajahnya.

"Siapa, Ling ?" tanya nyokap dari dalam sambil melangkah menghampiri gue.

"Kak Kris, mah."Sahut gue ke nyokap.

"Kakak ngapain pagi-pagi kesini ?"

"Why ? gak boleh emangnya ?Rumah kita kan berhadapan. So, ya terserah gue dong mau namu kapan aja."

Emang iya ya kalo rumah gue sama dia berhadapan ? Kok gue gak tau sih ? Mamah juga gak pernah cerita. Gue membatin lagi. Karena memang benar gue gak tau kalo ternyata kak Kris ada disini. Setau gue dia tinggal di Kanada.

"Ehh Kris, kamu udah dateng." Sapa nyokap saat melihat kak Kris yang masih berdiri di depan pintu.

"Hy tante." Sapa Kris sambil menaikkan kaca matanya.

Dasar gak ada sopan-sopannya ya orang satu ini. Bukannya cium tangan malah sok kegantengan kayak gitu.

"Cabut kuy, Ling." Ucap Kris yang mendadak bikin gue bingung.

"Hah ?"

"Oh iya mamah lupa bilang ke kamu. Kamu bakal satu sekolah sama Kris, jadi kamu bakal pulang pergi sekolah bareng Kris." Ujar nyokap. Sepertinya nyokap tau kalo gue sempat bingung atas ajakan keponakannya itu.

Tanpa banyak basa-basi, gue mengiyakan ajakan kak Kris untuk pergi bareng ke sekolah.

💑

"Hy kenalin gue Yoona. Lo ?" Sapa seorang gadis cantik yang berdiri di samping gue.

"Hy juga. Gue Chen Duling. Lo bisa panggil gue Lingling." Balas gue sambil menjabat tangan Yoona.

"SEMUANYA!!! CEPAT AMBIL POSISI DAN BARIS YANG RAPI. SAYA HITUNG SAMPAI 3, KALO MASIH BELUM RAPI TURUN 20 KALI"

Terdengar suara lantang dari depan lapangan yang membuat acara kenalan Lingling dan Yoona terputus.

Siapa sih tuh orang ? Galak banget. Muka nyeremin banget gitu ihh. Dumel gue dalam hati.

Semua peserta MOS yang tadinya asik dengan urusan masing-masing langsung menghentikan kegiatannya dan langsung mengambil barisan masing-masing.

"Yoon, itu siapa sih ? Galak banget kayaknya." Tanya gue pada Teman yang baru aja gue kenal hari ini.

"Gue juga gak tau. Tapi kalo gak salah denger sih namanya kak Kai."
Yoona menjawab pertanyaan gue.

"Galak, muka sangar. Cocok sih jadi osis." Gumam gue.

"Lagi pada ngomongin apa ya ?" Tiba-tiba kakak osis yang kata gue serem itu berdiri tepat di depan gue.

Sontak gue dan Yoona kaget. Terutama gue pastinya. Gimana gak kaget osis itu udah kayak setan yang tiba-tiba udah ada di depan gue.

"PERHATIAN!! BUAT YANG NGOBROL PADA SAAT MOS BERLANGSUNG. AKAN DIKENAKAN HUKUMAN SCOT JUMP 10 KALI. TANPA TERKECUALI LAKI-LAKI ATAU PUN PEREMPUAN!!"

"Ngerti ?" Ucap kakak osis galak itu dengan ekspresi yang mengisyaratkan untuk gue menjalankan hukumannya.

SING FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang