"Wo pu ting ci yuen..."
"Si wang shi cian chong fan..."
"Ji yi li ni cai shen bian, Leng siao hua dou ni. Lu chu ni siao lian..."
"Wo pu ting ci yuen...""Aduhh Yoonaaaa!!! Lo bisa diem gak sih? Berisik tau gak?!!" seru Lingling yang kesal mendengarkan Yoona yang dari tadi nyanyi-nyanyi gak jelas gitu.
Entah lagi kesurupan apa, Yoona akhir-akhir ini lagi suka banget nyanyi lagu China gitu.
"Apaan sih lo? Ganggu aja deh." balas Yoona.
"Lo tuh yang ganggu. Orang pada sibuk kerja lo malah enak-enakan nyanyi gak jelas kayak gitu. Bahasa mana lagi."
"Heh peak! Ini bahasa lo ya. Bahasa China ini woy!."
"Apaan? Bahasa lo belepotan kayak gitu. Mana ada bahasa China kayak gitu." gumam Lingling.
Iya belepotan. Yoona nyanyi cuma asal ngucap gak sesuai dengan lirik yang aslinya. Intinya dia mah yang penting nyanyi.
"Yaelah maklumin kek, gue kan bukan orang China. Ya wajar lah kalo belepotan. Makanya lo ajarin gue lah."
"Ogah amat gue ajarin lo."
"Gitu banget sih lo sama temen."
"Kalian berisik banget sih? Ini di kantor bukan pasar malem." protes Sehun yang merasa terganggu sama dua adik kelasnya ini yang sekarang jadi temen sekantornya.
Iya, sekarang mereka udah pada lulus SMA bahkan Lingling dan Yoona baru aja mendapat gelar sarjananya empat Bulan yang lalu dan sekarang mereka bekerja di sebuah perusahaan besar yang bernama Chen Wu Group Corporation.
"Salahin Yoona lah, kak. Dia yang bersisik dari tadi."
"Kok jadi gue sih, Ling?" protes Yoona gak terima disalahin. Padahal emang dia yang berisik.
"Udah udah. Lo berdua kalo debat gak bakalan ada selsainya tau gak." ujar Ten.
Inget kan siapa Ten? Temen satu angkatan Lingling dan Yoona waktu SMA tapi beda kelas dan jurusan. Ten satu geng sama Mark dan juga Jaehyun.
Akhirnya Lingling dan Yoona pun mengatupkan bibirnya masing-masing setelah protes yang keluar dari mulut Ten.
"Ling, lo di panggil boss tuh." ujar Baekhyun yang baru aja keluar dari ruangan bossnya.
"Ngapain dia manggil gue?" tanya Lingling dengan mengerutkan alisnya.
"Yeuu mana aing tau. Udah sana!" ujar Baekhyun.
"Dihh lo kan asistennya, kak. Masa gak tau sih." ujar Lingling sambil beranjak dari duduknya dan masuk ke ruangan atasannya itu.
"Permisi. Boss manggil saya?" tanya Lingling pada seorang laki-laki yang duduk di kursi hangatnya.
"Nih." si boss menyodorkan satu lembar kertas yang dilapisi sebuah amplop cokelat panjang kepada Lingling yang membuat Lingling bingung.
"Apaan nih?" tanya Lingling penasaran.
"Itu tiket." jawab si boss dengan santainya.
"Tiket apaan?" tanya Lingling semakin penasaran.
"Tiket konser." jawab si Boss lagi dengan enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
SING FOR YOU
Fanfiction"Gue cuma bisa menyesal sekarang." Ya, Siapa sangka saat kita menghindari orang yang kita sayang demi mempertahankan first love dimasa kecil yang lama menghilang, dan tanpa kita sadar bahwa orang yang kita hindari adalah orang yang lama menghilang i...