Author's POV
Sampe dirumah, Lingling langsung masuk kamar untuk membersihkan diri dan merebahkan tubuhnya di kasur untuk menenangkan pikirannya yang lagi kacau ini.
Sebenernya tadi mamah Lingling dan Jason sempet menyambut Lingling di ruang tengah. Saat Lingling pulang tadi dia liat Jason yang lagi main PS sama mamahnya yang duduk disamping Jason lagi ngobrol santai sambil nontonin anak tertuanya itu main PS sendirian.
Dan Jason sempet nanya ke Lingling
"Gimana tadi dirumah Jonghyun ?"
"Gak gimana-gimana. Aku masuk dulu ya, cape."
Sahut Lingling tanpa menoleh sedikit pun ke arah kakaknya dan langsung menaiki tangga dan masuk kamar.Jason yang seperti biasa yang selalu peka terhadap sikap adik semata wayangnya pun tampak berpikir
"Ada yang gak beres nih."
Gumamnya pelan tapi masih terdengar oleh mamahnya yang masih duduk terdiam disampingnya. Mamahnya juga merasakan suatu hal yang aneh pada anak bungsu nya itu."Kamu mau kemana ?"
Tanya mamah saat melihat Jason hendak bangkit dari duduknya."Jason mau ke kamar dulu, Mah."
Jawabnya sambil berlalu meninggalkan mamahnya yang masih duduk di sofa empuknya itu.Mamah Tian tau kalo anak perempuannya sepertinya dalam keadaan tidak baik. Tapi dia juga tau cuma anak laki-laki satu-satunya itu yang paling bisa menghadapi semua hal terjadi pada adiknya di segala situasi. Makanya mamah hanya diam dan membiarkan Jason yang berbicara kepada Lingling. Mamahnya cuma bisa nunggu Lingling tenang baru deh diajak berbicara menanyakan apa yang sedang terjadi.
~~~~~~
Lingling's POV
Gue baru aja keluar dari kamar mandi masih dengan handuk yang gue gosokkan di kepala gue untuk mengeringkan rambut gue yang cukup panjang ini.
Tiba-tiba gue mendengar suara ketukan pintu dan suara kakak gue dari luar sana
"De, kakak masuk ya ?"
Tanya kakak gue dari luar kamar yang gue jawab "Ya" dan langsung membuat kakak gue membukakan pintu kamar gue untuk dia sendiri.Sekarang kakak gue udah duduk di pinggir ranjang gue. Gue Cuma merhatiin dia lewat cermin yang ada di depan gue. Karena sekarang gue lagi duduk di kursi meja rias yang ada di kamar gue ini.
"Ni weishe me ?" (Kamu kenapa ?)
Tanya kakak gue to the point."Shen me ?" (apa ?)
Tanya gue pura-pura gak ngerti sama apa yang kakak gue Tanya. Gue tau, pasti dia ngerasa kalo ada sesuatu yang terjadi sama gue."Gak usah pura-pura stupid, Mei (Adik perempuan). Gege (kakak laki-laki) tau pasti lagi ada apa-apa kan ? Chen Yitong mau di kibulin, mana bisa."
Yah gue tau, gue bodoh kalo menyembunyikan sesuatu dari gege gue satu ini. Gege yang paling tau segalanya. Gue rasa gue udah berkali-kali bilang ya kalo kakak gue itu paling tau segalanya dari gue. Mungkin kalian bosen, tapi emang itu lah kenyataannya.
"Gak ada apa-apa, kak. Aku gak kenapa-napa kok."
Jawab gue masih aja bohong. Padahal gue tau sendiri akan percuma aja gue bohongin abang gue.Gue bisa mendengar kakak gue menghela nafas menyerah.
"Yaudah lah kalo gak mau cerita sekarang."
Ujar kakak gue sambil beranjak dari ranjang gue dan berjalan menuju pintu kamar gue untuk keluar dari kamar gue ini.Gue cuma diam gak menggubris ucapan kakak gue.
Gue cuma bisa menggumamkan kata "Duibuqi" (maaf) dengan samar setelah pintu kamar gue udah tertutup rapat oleh kak Jason.

KAMU SEDANG MEMBACA
SING FOR YOU
Fanfiction"Gue cuma bisa menyesal sekarang." Ya, Siapa sangka saat kita menghindari orang yang kita sayang demi mempertahankan first love dimasa kecil yang lama menghilang, dan tanpa kita sadar bahwa orang yang kita hindari adalah orang yang lama menghilang i...