"Ohh masih hidup lo rupanya ?"
Suara perempuan yang baru aja masuk ke toilet dengan nada meremehkan dan berkacak pinggang.
"Kak Krystal ??"
"Iya, gue. Kenapa ? Lo kaget ? Hhhh." ujar Krystal dengan senyum sinis plus amat sangat meremehkan.
"Ada apa, kak ?"
"Ada apa ? Gak usah sok polos deh lo. Gue peringatin sama lo ya. Putusin Kai, dan jauhin dia. NGERTI LO ?" ujar Krystal memperingatkan dengan nada yang tertahan pada kata 'Putusin' dan 'jauhin'. Dan nada tinggi hampir teriak di kata terakhirnya.
"Maaf ya, kak. Aku harus pulang. Permisi." Pamit Lingling mengabaikan perintah dari Krystal.
"Heh. Lo mau kemana HAH ? Gue ungetin sekali lagi, jauhin Kai. Atau lo mau gue bikin lebih parah dari kecelakaan kemarin ? IYA ? Lo mau mati ditangan gue ? HAH ?"
"Sorry ya, kak. Mati itu cuma Tuhan yang bisa ngatur. Bukan kakak." ujar Lingling dengan santainya.
"Berani ya lo sama gue ?"
"Buat apa aku takut ? Aku punya mereka, kakak-kakak yang selalu jagain aku, aku juga punya Tuhan yang selalu lindungin aku."
"Gak usah sok suci deh lo. Pake bawa-bawa nama Tuhan segala." ujar Krystal sambil mendorong bahu Lingling dengan ujung jari telunjuknya.
"Bukan aku sok suci, kak. Tapi emang pada kenyataannya gitu kok. Oya satu lagi. Kalo kakak main kasar, yang ada justru kak Jongin malah semakin menjauhi kakak, bukan simpati atau apapun itu. Permisi."
Lingling pun pergi meninggalkan Krystal yang wajahnya memerah bagai terbakar api amarah yang membara. Eeaa author bahasanya sok iye banget dah ya.
"Heh jangan coba lari dari gue, ya lo. WOY!!"
"Shitt.. Sialan." gumam Krystal.
~~~~~
Sekarang Lingling udah sama Jongin.
"Kamu dari mana aja, yank ? Kok lama banget sih ?"
"Maaf, kak. Soalnya tadi wc nya penuh, jadi agak ngantri. Maaf ya udah bikin kakak nunggu lama."
"Yaudah gapapa kok. Aku cuma khawatir kamu kenapa-napa tadi. Kamu kan baru aja pulih."
"Maaf deh udah bikin kakak khawatir."
"Udah gapapa kok. Kita pulang sekarang yuk. Gak enak nanti kamu dicariin sama bang Jason."
"Oke"
~~~~~
Lingling udah di rumah. Jongin tadi langsung pulang. Katanya masih harus belajar untuk mempelajari kisi-kisi try out dan ujian nasional nanti. Sedikitnya waktu yang bisa Jongin luangkan buat Lingling gak jadi masalah untuk Linglilng sendiri. Dia memaklumi pacarnya yang lagi disibukkan oleh banyak tugas menjelang akhir sekolah ini. Wajar lah, namanya juga akhir sekolah. Pasti ada aja tugas-tugas yang harus dikerjakan dan banyak juga yang harus di persiapkan untuk kedepannya nanti, entah itu untuk ujian nasional, ujian untuk menentukan kelanjutan pendidikannya nanti, dan masih banyak lagi pastinya. Dari itu semua, makanya Lingling gak banyak menuntut macam-macam ke Jongin sebagai pacarnya atau bahkan Kris sebagai kakak atau orang yang selalu bisa meluangkan waktu untuknya.
Dulu juga Lingling sempet bete waktu Jason masih SMA dan lagi menghadapi masa-masa sulit kayak yang sekarang dialami oleh Kris dan kawan-kawan, karna Jason susah untuk meluangkan waktunya untuk Lingling. Tapi perlahan Jason memberikan pengertian tentang apa yang sedang dia hadapi saat itu, begitu juga mamahnya yang ikut memberikan penjelasan lebih lanjut ke Lingling, dan mulai saat itu lah Lingling yang baru aja menduduki bangku SMP saat itu baru mengerti dan mulai memaklumi kakaknya yang super sibuk dan bahkan Lingling selalu memberikan semangat untuk kakak kesayangannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SING FOR YOU
Fanfiction"Gue cuma bisa menyesal sekarang." Ya, Siapa sangka saat kita menghindari orang yang kita sayang demi mempertahankan first love dimasa kecil yang lama menghilang, dan tanpa kita sadar bahwa orang yang kita hindari adalah orang yang lama menghilang i...