Chapter 3.

13.4K 1.5K 228
                                    

JaeYong

NoRen

MarkHyuck

.

.

.

Hai sebelumnya aku mau minta maaf dulu, karena cast yang aku ubah. Serius aku nulisnya gak ngefeel kalau Mark di pasangin ama Jaemin. Emang dasarnya aku itu Markhyuck shipper, jadi maaf bagi para MarkMin shipper aku ubah nananya jadi haechan 😭 maafkan author yang pelinplan ini. Tapi serius, aku gak ngefeel dan jatuhnya malah males nerusin. Mianhae 😭

.

.

.

Mark keluar dari kamar Jeno dengan menggunkan seragam Kirin milik Jeno. Lengkap dengan baju yang di kedalamkan dengan rapih dan jangan lupakan kaca mata bulat yang memperjelas kecupuannya.

Taeyong menatap lekat anaknya, ada apa ini?- pikir Taeyong. Saat melihat penampilan Jeno yang tak seperti biasanya.

Dengan cepat Taeyong menggelengkan kepalanya dan menyambut kedatangan Mark di meja makan dengan lembut.
"Duduklah, sayang. Maaf sarapan kali ini eoma hanya menyiapkan kimbab dan susu saja." Ucap Taeyong.

"G-gwanchana, ini juga sudah cukup E-Eo-Eoma." Singkat dan gugup. Itulah kata-kata yang di ucapkan Mark, membuat Taeyong kembali heran. Biasanya anaknya itu akan menggodanya, tetapi ini dia berkata cukup padat. Membuat Taeyong agak sedih, karena mungkin anaknya itu sudah mulai bosan dengan makanannya.

Mark menyadari pandangan Taeyong yang sedih, tapi ia tak tau harus apa. Karena, demi apapun dia baru kali ini di perlakukan lembut oleh seseorang selain ayahnya tentunya. Apa lagi, sosok ini adalah ibu namja yang bernama Jeno itu. Yang entah kenapa, membuatnya merasa nyaman dari waktu ke waktu.
"E-Eoma, jangan sedih. Aku menyukai masakan apapun buatanmu, jadi jangan bersedih." Bujuk Mark, yang memberhasil membuat Taeyong tersenyum.
"Ya sudah, makan yang banyak. Biar kau makin cepat tumbuh." Ucap Taeyong dengan senyuman cerianya, yang membuat hati Mark berdesir hangat.

'Andai aku punya eoma.' - batin Mark miris.

Makan itu berjalan dengan keheningan, hingga Mark selesai dan menaruh piring kotor di bak cuci piring dan mencucinya.

Taeyong, kembali merasa aneh. Jeno itu sangat malas, membersihkan kamarnya saja. Selalu ia yang mengingatkan atau kadang ia yang membersihkan, tetapi kini Jeno mencuci piring. Anakku kerasukan setan rajin dari mana?-pikir Taeyong.

.

.

.

"Aku selesai." Ucap Jeno acuh, lalu pergi begitu saja. Tanpa berpamitn atau apapun pada Mrs.Jung dan Chaeyeon yang ada di sana.

"Mark Jung, mana sopan santunmu." Teriak Mrs.Jung, membuat Chaeyeon tersenyum sinis pada Jeno yang ia kira Mark.

"Ah.. ya aku lupa, aku berangkat dulu." Ucap Jeno melambaikan tangan. Karena, memang jarak mereka agak jauh.

Setelah itu, Jeno kembali melanjutkan perjalanannya.

"Mark Jung! Dasar kau anak tak punya sopan santun! YAK.. MARK JUNG!" teriak Mrs.Jung.

"Sudahlah, Ahjumah. Dia memang anak nakal, aku akan berusaha mengubahnya lebih baik nanti. Tentunya, setelah aku menikah dengan Jaehyun oppa." Ucap Chaeyeon, penuh percaya diri.

"Ah.. kepalaku sangat pening, yeon-ah. Semoga saja setelah kau menikah dengan Jaehyun nanti, kau bisa mengurusnya."

"Kau tenang saja Ahjumah, aku pasti bisa mengurus dan merawat Mark dan Jaehyun nanti." Ucap Chaeyeon semanis mungkin, membuat Mrs.Jung tersenyum manis padanya.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang