Chapter 14.

14.9K 1.5K 68
                                    

Jaeyong

Noren

Markhyuck

.

.

.

.

"Jadi apa semua ini!" Teriak Jaehyun, Taeyong yang duduk di hadapannya hanya diam menunduk. Ia tau Jaehyun taknakan percaya begitu saja, sekalipun yang menceritakan semuanya adalah anaknya sendiri.

"Appa, kau harus percaya padaku dan Eoma serta Jeno. Kami tak mungkin membodogimu apa, percayalah." Ucap Mark.

Saat ini mereka berada di dalam flat tempat tinggal Taeyong dan Jeno. Mark menceritakan semuanya pada Jaehyun, dari awal ia melihat Jeno hingga mereka bertukar tempat.

"Jangan becanda Mark, ini tak lucu sungguh." Ucap Jaehyun, sepertinya sangat susah mendengarkan semua kebenaran ini.

"Baiklah kalau appa tak percaya." Ucap Mark lalu mengambil ponselnya dan menghubungi Jeno agar ia pulang ke flat.

.

.

.

.

Sedangkan di tempat lain Jeno kini tengah tertawa terbahak-bahak melihat Chaeyeon yang masuk kedalam jebakannya.
Baju kekurangan bahan itu telah berganti menjadi warna hijau pekat.

"Hahaha.. rasakan!" Teriak Jeno dengan tawa bahagiannya, rencananya berhasil. Chaeyeon masuk dalam jebakkannya, ia tadi menggantungkan sebuah ember dengan chat hijau penuh di atas pintu kamar Chaeyeon dan ember cat itu tumpah seketika di saat Jeno menarik talinya.

"MARK JUNG! SIALAN!" Umpat Chaeyeon, ingin bergerak mengejar Jeno. Tapi, niatnyabtertahan saat merasakan cairan hijau itu merekat dengan sandalnya.

"Hahahahahaha.. tak bisa ya, astaga.. perutku hahahaaha..." Jeno tertawa semakin keras memegang perutnya.

"Hahahaa.. kau tau, cat itu ku campur dengan lem perekat. Jadi, berusahalah sebisa mungkin hahaha.. aku rasa itu akan sangat susah." Ucap Jeno dengan tawanya yang semakin menjadi.

"Sialan! Kemari kau dasar! Kau sama saja dengan ibumu! Dasar brengsek!" Teriakan murka Chaeyeon membuat Jeno semakin tertawa terbahak-bahak.

Tapi itu tak bertahan lama, karena semakin lama. Lem itu mengering dan semakin membatasi pergerakan Chaeyeon.

Jeno tersenyum sinis, melihat bagaimana Chaeyeon yang terdiam. Kedua mata yang tertutup dan pergelangan tangan dan kaki yang tak bisa di gerakan, karena cat berpadu lem itu melingkupi tubuh Chaeyeon hingga kebawah.
"Kau harusnya bersyukur karena aku tak melakukan hal kekerasan seperti yang kau lakukan pada ibuku! Harusnya aku membunuhmu, kau yang memisahkan keluargaku! Kau memisahkan aku dari appa dan hyungku, kau juga menyebabkan penderitaan bagi eoma dan aku. Serta kau juga penyebab dari kematian kakekku! Kau iblis!" Teriak Jeno penuh penekanan.

Sedangkan Chaeyeon yang mendengarnya, merasa kaget.  Tapi kekagetan itu tak bertahan lama, karena kini Chaeyeon tertawa congkak dengan kedua mata tertutupnya.

"Ah.. jadi kau si kecil yang di bawa namja jalang itu, pantas saja kau terlihat lebih pintar dari hyungmu yang bodoh itu. Ternyata kau lebih pintar, tapi sayangnya semua itu sudah terjadi. Kau tak akan bisa berbuat apapun! Kau sama bodohnya dengan keluargamu. Hahaha.." Tawa sarkastis Chaeyeon membuat Jeno emosi seketika. Sial! Wanita ini benar2 iblis! Ya, Jeno tak bisa apa-apa kini karena Mrs.Jung sedang pergi keluar. Dirumah hanya ada beberapa maid dan bodyguar serta Jeno dan Chaeyeon.

Tapi, setidaknya ia akan mendapatkan pengakuan Chaeyeon yang telah membunuh kakeknya.

"... dan kau benar! Akulah pembunuh haraboji mu! Karena kau tau! Dia sudah berani mengusirku karena aku memperbudak namja jalang itu! Dia merebut Jaehyun dariku! Jalang itu merebut calon suamiku dan dia jugalah yang membuat aku kehilangan harta karunku di keluarga Jung! " Teriak Chaeyeon kalap.
Jeno menatap yeoja di depannya ini tak percaya, jadi benar apa yang di katakan ibunya itu. Yeoja ini mampu berbuat senekat itu hanya demi uang dan ayahnya.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang