Chapter 5.

12.7K 1.5K 113
                                    

Jaeyong

NoRen

Markhyuck

.

.

.
Ada yang bertanya? Thor muka siapa di sini yang di pakai, oleh Mark ama Jeno. Jeno kah atau Mark?

Jawabannya mereka pakai wajah masing-masing, tak ada yang pake wajah mark ataupun jeno. Walaupun kembar di cerita ini, tapi mereka tetap pakai wajah msing2 oke. Mark memakai wajah mark dan jeno memakai wajah jeno. Bukannya sepertinya Mark memakai wajah jeno dan jeno memakai wajah jeno juga. Di cerita ini mereka memang kembar tapi memakai wajah masing-masing. #ah belibet aing jelasinnya.

.

.

.

Jung Jaehyun pria berusia 38 tahun itu menatap photo di dalam genggamannya dengan ekspresi yang tak mudah di jelaskan. Sedih, rindu dan benci meliputi mimik wajahnya.

"Aku tak akan pernah memaafkanmu, Lee Taeyong." Ucapnya penuh kebencian, lalu meremas photo itu dan membuangnya begitu saja.

.

.

Keesokan harinya semua bangun, karena teriakan Chaeyeon yang memekakan telinga. Chaeyeon terbangun saat merasakan sesuatu yang merayap di tubuhnya, dan semakin lama ia merasakan ada sesuatu yang masuk tubuhnya. Lalu, ia terbangun dan melihat dua ekor tikus yang tengah merayap di atas tubuhnya yang di balut gaun tipis.

"Kyaaa.. menyingkir, tidak jangan mendekat!" Teriakan itu semakin memekakan telinga, Jeno yang bersembunyi di balik pintu malah tertawa mendengar jeritan Chaeyeon.

'Astaga mudah sekali mengerjai, nenek sihir itu.' -pikir Jeno cekikikan.

Tanpa menyadari, Jaehyun dan Mrs.Jung yang sudah bersiap sejak tadi. Dan kini mereka sedang berjalan menuju meja makan. Karena, mereka mendengar jeritan Chaeyeon. Akhirnya mereka memutuskan untuk melihatnya, tepat disana Mrs.Jung dan Jaehyun melihat Jeno yang sedang menahan tawannya.

"Mark Jung." Panggil sang appa.

"Ah.. appa, sedang apa kau disini?" Tanya Jeno.

"Harusnya. Appa yang bertanya seperti itu, Mark. Sedang apa kau disini?"

Jeno menepuk kepalanya. 'Bodoh.' Pikirnya.

"A-ah.. aku sedang mencari sesuatu, appa. Jadi aku di sini, kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Jeno, lalu berlari begitu saja menghindari pertanyaan ataupun tatapan curiga yang dilayangkan oleh Mrs.Jung padanya.

Saking terburu-burunya. Jeno menabrak maid, yang baru saja membersihkan kamar Jaehyun. Membuat sampah bertaburan di ruangan itu.

"Ah.. maafkan aku ahjumah." Ucap Jeno, lalu membereskan beberapa kekacauan yang ia buat. Memungut sampah yang hanya gulungan-gulungan sebuah kertas dan dokumen.

"Tuan muda, tak apa. Jangan melakukan ini, saya bisa sendiri." Ucap seorang maid yang ia tabrak.

"Tak apa, ini salahku juga ahjumah." Ucap Jeno dengan senyuman bulan sabitnya. Maid itu terpaku, jarang sekali bisa melihat senyumn tuannya. Dan senyuman itu terlihat lebih berwarna.

Sampah mulai terkumpul, hingga pandangan Jeno jatuh pada gulungan terakhir yang ia lihat berserakan.

Jeno mengambilnya. Saat ia akan memasukkannya kedalam tong sampah, ia menghengikannya dan membukannya.

Sebuah photo- pikir Jeno.

"Saya permisi, Tuan muda." Ucap Maid itu.

"Ah.. ya." Balasnya, lalu kembali fokus pada photo yang berada di genggamannya.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang