Chapter 6.

12.2K 1.5K 75
                                    

Jaeyong

Noren

Markhyuck

.

.

.

.

Setelah surat cerai itu Mark dapatkan, ia berlari sekuat tenaga menuju keluar rumah.

Ia harus memastikannya, memastikan hubungan ayahnya dengan namja cantik yang akhir-akhir ini memenuhi otaknya.

Mark membaca semuanya, semua curahan hati Taeyong di buku itu. Tapi, semua cerita itu tidak memperkuatnya. Ia butuh penjelasan. Dan saat ini yang ia butuhkan adalah penjelasan ayahnya.

Brak

Saat ia berlari untuk berbelok di ujung gang, ia menabrak sesorang sehingga tubuh mereka terpelanting satu sama lain.

Mark meringis kecil, menahan sakit. Lalu, memandang siapa yang ia tabrak.

Mereka saling memandang, Mark membulatkan matanya begitu juga orang yang ia tabrak.

"Jeno."

"Mark."

.

.

.

Takdir memang susah untuk di tebak, tapi semakin lama takdir itu akan terbongkar sedikit demi sedikit. Seperti puzzel-puzzle yang tersusun dan membentuk sebuah gambar seperti takdir.

Jeno menatap Mark yang kini ada di depannya. Mereka sama, dalam wujud yang berbeda. Terlihat sama, tapi berbeda -pikir Jeno.

"Mark Jung." Panggil Jeno.

"Ya, dan Kau Jeno Lee benar?"

"Hmm.." gumam Jeno membenarkan perkataan Mark.

Mark tiba-tiba memeluk Jeno, dan Jeno yang di perlakukan seperti itu pun mendorongnya.

Bisa luntur posisinya sebagai seme kalau ada orang yang melihat mereka berpelukkan.

"Ck.. kau aneh sekali, apa kau menyukaiku? Tapi maaf saja, aku seme di sini." Ucap Jeno.

Mark tersenyum, ah.. senyuman yang jarang ia perlihatkan pada orang lain. Dan itu terlihat kaku dan mengerikan -pikir Jeno.

Mark menyerahkan sebuah buku, buku agenda ibunya Jeno. Atau sekarang bisa ia sebut ibunya juga.

Jeno menatap Mark semakin bingung.

"Ambil dan bacalah." Ucap Mark. Dengan agak ragu Jeno mengambil buku itu dan membukannya.

Tertera nama Lee Taeyong di sana, yang membuat Jeno menatap Mark. Jadi benar, kalau ternyata Mark juga menggantikan dirinya. Pantas saja Jeno merasa ibunya tak khawatir dan terlihat tenang saja bekerja, saat ia sudah menghilang 5 hari. Ibunya, terlihat tenang bekerja saat ia menyempatkan melihat ibunya dulu sebelum pulang kerumah. Dan benar saja Mark ada di rumahnya, maka dari itu ibunya terlihat baik-baik saja tanpa mencarinya. Jeno pikir ibunya menganggap Mark adalah dirinya dan keluarga Mark menatap dirinya adalah Mark. Tertukar, itulah kata yang tepat untuk menjelaskan situasi saat ini.

Jeno membaca kata demi kata yang tertulis di buku itu.

.

.

.

.

Flasback

Lee Taeyong, Siswa jurusan sains yang populer. Siapa yang tak mengenalnya, namja cantik itu adalah salah satu senior yang sangat di incar akhir-akhir ini. Banyak seme dan perempuan yang mengajaknya untuk kencan ataupun sekedar jalan-jalan, tapi selalu di tolak dengan halus oleh Taeyong.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang