Jaeyong
Noren
Markhyuck
.
.
.
.
Jaehyun menghempaskan data yang kini ia pegang, wajahnya memerah emosi menahan amarah.
Semuanya benar, ternyata ibunyalah dalang dari semua ini. Pantas saja 18 ia mencari Taeyong, tak ada kemajuan sedikitpun yang ia dapatkan. Sudah jelas Taeyong ada di korea di depan matanya, mana mungkin anak buahnya tak bisa menemukan Taeyong dalam kurun waktu 18 tahun.
Semuanya telah terjawab, ibunyalah yang menyogok anak buahnya agar tak melakukan apa yang Jaehyun perintahkan untuk mencari Taeyong.
"Baiklah hyung, aku percayakan padamu. Cari Taeyong, jangan sampai eoma mengetahui semuannya. Dan berhati-hatilah." Ucap Jaehyun pada salah satu asisten kepercayaannya.
Ia harus cepat menemukan Taeyong dan menyeretnya kembali pada dekapannya,ia tak peduli. Walaupun Taeyong sudah milik orang lain, ia akan mengambil Taeyong untuk anaknnya Mark dan dirinya.
Taeyong masih berstatus istrinya, karena mau sampai kapanpun dia tak akan pernah menandatangani surat perceraian itu.
Jaehyun sangat tau, bahwa Taeyong sangat jahat padanya dan keluargannya. Taeyong membunuh appanya dan rela menujarkan anak serta suaminya hanya demi uang.
Setelah asistennya itu keluar, ia melempar seluruh berkas yang ia kerjakan sehingga berserakkan. Ia sangat frustasi, tanpa ada Taeyong ia tak baik-baik saja. Jaehyun merasa kosong, ia merasa tak di inginkan oleh namja cantik itu. Setelah sepeninggalan Taeyong, ia berubah tak seperti dirinya yang dulu. Ia menjadi lebih dingin dan mungkin saja keadaannya harus di pertanyakan, karena kadang emosinya akan meledak-ledak begitu saja. Maka dari itu ia tak terlalu dekat dengan anaknnya,Mark. Ia takut akan menyakiti hati anaknya itu, dan yang lebih menakutkan ia takut kalau ia akan berbuat kasar pada Mark. Jadi lebih baik ia menjaga jarak aman dengan anaknya itu, Jaehyun akan benar-benar berbicara pada Mark. Apabila Mark melakukan kesalahan, dan sebagai orang tua. Jaehyun berkewajiban mengingatkan anak semata wayangnya itu.
Jaehyun sangat menyayangi Mark, dan ia akan memberikan sesuatu apapun yang di minta anaknya itu.
Jaehyun memang memperhatikan gerak gerik anaknya itu, yang akhir-akhir berubah. Mark itu pendiam tidak seperti sekarang. Biasanya dia akan menunduk saat behadapan dengaku maupun eoma, tapi kini anaknya itu mampu menatap matanya lekat. Belum lagi beberapa kejadian akhir-akhir ini, ia mendapat panggilan dari sekolah beberapa kali. Entah itu karena Mark berkelahi, ataupun membuat keributan di sekolah.
Jaehyun mulai berpikir, benarkah yang di hadapannya ini adalah Mark anaknya.
.
.
.
.
.
1 Minggu lamanya, Taeyong berdiam diri di flat yang hanya di temani oleh televisi dan makan-makanan yang sudah di belikan Mark untuknya.
Hah.. ia sangat bosan berdiam diri di rumah, awalnya ia senang-senang saja. Tapi, kalau lama-lama ternyata ia bosan juga.
Ia tak yakin untuk keluar flat kecilnya itu, ia masih takut akan Jaehyun yang menemukannya. Ia tau betul bagaimana sifat keras Jaehyun, dia mengatakan A ya A dan B ya B. Jaehyun adalah orang yang keras dalam mencapai sesuatu, ia mengingat jelas waktu itu. Bagaimana ia yang dulu akan meninggalkan Jaehyun, laki-laki itu memperkosanya hingga mengandung Mark dan Jeno. Lalu, saat Jaehyun mengatakan benci. Laki-laki itu benar-benar membencinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Family
FanfictionMark Jung dan Jeno Lee, dua orang berbeda. Namun memiliki wajah yang sama percis, hingga saat mereka bertemu dan memutuskan untuk bertukar posisi. Sebuah rahasia besar terbongkar, rahasia apakah itu? . FF Jaeyong NoRen MarkHyuck aku buat Mark ama Je...