Jaeyong
Noren
Markhyuck
.
.
.
.
2 Hari Taeyong menghilang, dan itu membuat Jeno dan Mark frustasi untuk mencarinya. Jeno yang tak tahan lagi pun menghubungi polisi untuk membantunya mencari keberadaan Eomannya.
Tak ada yang mengira bahwa Taeyong kini berada di Apartement mewah Jaehyun. Ya, apartement yang dulu ia siapkan untuk Taeyong dan calon anak mereka. Apartement yang ia beli dari seluruh tabungannya.
"Makanlah." Ujar Jaehyun, sambil memberikan suapan pada Taeyong yang kini terikat di kepala ranjang.
Taeyong memalingkan wajahnya, menghindari suappan Jaehyun. Ia tak ingin makan, ia ingin pulang. Jeno pasti kelimpungan mencari keberadaannya dan pastinya anak itu sendiri.
"Apa yang kau inginkan sayang, kau ingin makan apa?" Tanya Jaehyun lembut. Ya, lembut tapi suatu ketika ia akan berubah sangat kasar.
"Aku ingin pulang, lepaskan aku. Ada seseorang yang menungguku Jae, jadi lepaskan aku maka aku akan menganggap semua ini tak pernah terjadi." Pinta Taeyong dingin.
"Siapa? Siapa yang menunggumu! Apa dia lebih berarti dariku!" Teriak Jaehyun.
Sepertinya Taeyong memilih kosan kata yang salah, untuk mendeskrisikan Jeno yang malah membuat Jaehyun berpikiran. Bahwa mungkin saja Taeyong sudah memiliki yang lain, selain dirinya.
Taeyong tau pasti Jaehyun berpikir itu, karena ia yakin bahwa Jaehyun tak tau keberadaan Jeno. Dan mungkin saja Jaehyun juga tak mengetahui bahwa ia melahirkan anak kembar.
Taeyong cukup mengerti keadaan ini, ia harus pulang. Jeno pasti mencarinya, hanya Jeno yang kini berada dalam pikirannya.
"..." Taeyong bungkam, ia tak ingin Jaehyun tau. Karena, ia tak mau mengambil resiko keselamatan dua anaknya.
"Baiklah, aku tak peduli mau siapapun dia." Ucap Jaehyun, lalu pergi meninggalkan Taeyong begitu saja.
Selama dua hari ini, memang Jaehyun bersikap baik padannya. Hanya perkataannya yang kasar dan kadang-kadang memintanya untuk melayani jebutuhan ranjang Jaehyun yang membuat Taeyong takut. Selama dua hari ini sudah terhitung 3 kali Jaehyun nemasukinnya dengan kasar dan kata-katanya yang membuat hati Taeyong semakin teriris.
.
.
.
Jeno dan Mark sudah dua hari ini tak masuk sekolah, percuma mereka sekolah pun kalau keadaan pikiran mereka di luar lingkungan sekolah.
Malam harinya Jeno pulang dalam keadaan kusut, ibunya masih belum di temukan. Kemana lagi ia harus mencari Taeyong.
Saat ia pulang, disana terlihat ayah dan nenek serta Chaeyeon yang duduk menunggunya di ruang tengah.
"Mark, duduk. Ayah ingin bicara." Ucap Jaehyun.
Jeno duduk di hadapan ayahnya.
'Ada apa?'- pikir Jeno."Apa kau punya masalah di sekolah? Ayah mendapat panggilan kalau kau, membolos selama dua hari ini." Ucap Jaehyun. Jeno menatapnya, apakah ini waktunya? Haruskah ia cerita pada ayahnnya ini. Bahwa Taeyong menghilang? Mungkin saja Jaehyun dapat membantu mereka. Tapi, pertanyaannya. Apakah Jaehyun akan membantu mereka berdua?
Jaehyun membenci ibunya, Taeyong. Belum lagi ada Chaeyeon dan Neneknya di sini, mereka pasti tak akan tinggal diam.
"..." Jeno diam, ia tak ingin menjawab. Tapi, keterdiamannya itu membuat Jaehyun emosi. Ia mengingat Taeyong yang tadi terdiam, juga menyembunyikan kebebaran yang tak Jaehyun ketahui. Mark dan Taeyong memang memiliki kesamaan, entah itu dari sifat ataupun kelakuan. Mark memiliki banyak kesamaan dengan Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Family
Fiksi PenggemarMark Jung dan Jeno Lee, dua orang berbeda. Namun memiliki wajah yang sama percis, hingga saat mereka bertemu dan memutuskan untuk bertukar posisi. Sebuah rahasia besar terbongkar, rahasia apakah itu? . FF Jaeyong NoRen MarkHyuck aku buat Mark ama Je...