Chapter 12.

14.8K 1.5K 60
                                    

JaeYong

NoRen

MarkHyuck

.

.

.

.

.

"Ka-Kalian..." ucap Taeyong syok.

"Oh shit!"

.

.

Saking khawatirnya pada Taeyong, Jeno lupa untuk bersembunyi.

"E-eoma aku bisa jelaskan i-ini."
Jeno gugup, di mulai dari mana ia harus menjelaskan ini.

"A-niya." Ucap Taeyong menolak.

Membuat Mark dan Jeno memegang masing-masing tangan Taeyong.

"Eoma, tak butuh penjelasan kalian. Karena, eoma tau ini takdir kalian. Mau bagaimana pun kalian terpisah, pasti kalian akan bertemu kembali. Karena kalian saudara, kalian kembar dan kalian adalah anak Eoma." Ucap Taeyong dengan mata berkaca-kaca, lalu memeluk Mark dan Jeno.

"Minhyung, Eoma tau. Kau yang menggantikan Jeno beberapa hari ini, bukan?" Tanya Taeyong, Mark mengangguk. Taeyong tersenyum, ia tau. Jeno dan Mark adalah anaknya dan mau sekecil apapun perubahan mereka, pasti Taeyong akan mengetahuinya. Jeno beberapa hari ini berubah, awalnya ia rasa itu wajar karena Jeno mulai dewasa. Tapi setelah melihat Jeno dan Mark saat ini dinhadapannya, semakin memperjelas semuannya.

Lalu, Jeno selama ini kemana?-pikir Taeyong.

Taeyong melepaskan pelukkannya, ia menatap Jeno serius. Mengamati penampilan dan apa yang ia pakai.

Barang dan baju mewah yang di pakai Jeno, semakin membuat Taeyong sesak. Apakah dugaannya benar, kalau selama ini anak mereka bertukar tempat.

Berarti Jeno, sudah melihat ayahnya. Jung Jaehyun.

"Jeno, kalau Mark di sini. Lalu selama ini kau di mana?" Tanya Taeyong, takut-takut. Karena, ia tau anaknya itu sangat membenci ayahnya. Waktu kecil Taeyong bisa saja membohongi Jeno, kalau ayahnya sedang bekerja untuk membelikan mainan. Tetapi, semakin besar Jeno pasti berpikir. Hingga Taeyong tak dapat mencegahnya, karena Jeno mengambil kesimpulan sendiri. Bahwa Jaehyun ayahnya, menelantarkan mereka.

Taeyong berusaha menjelaskannya pada Jeno, tapi ia tak bisa. Karena, ia sendiripun masih kecewa. Akan perlakuan Jaehyun dulu yang tak mempercayainya.

"A-aku tinggal dengan Appa." Jawab Jeno ragu.

.

.

.

Jeno sudah menjelaskannya, dari awal semuanya terjadi. Bagaimana mereka bisa bertukar posisi, dan bagaimana Jeno dan Mark bisa bertemu dan menjalankan sebuah rencana.

"Eoma, aku akan membuat semuannya jelas. Kau hanya perlu diam, dan menjaga dirimu. Mark hyung akan membantuku, jadi eoma tenang saja. Aku akan membuat semuanya kembali pada tempatnya." Ucap Jeno.

Tapi, Taeyong menggeleng. Ia tak mau, ia hanya butuh Jeno dan Minhyung. Ia tak mau Jeno mengambil resiko melawan Mrs.Jung dan Chaeyeon. Ia tak mau Jeno maupun Mark, bernasib sama seperti kakeknya yang di bunuh oleh Chaeyeon.

"Tidak, eoma tak mau kau pergi. Diam di sini dan anggap semua yang terjadi selama ini, tak pernah terjadi. Agaplah kalian tak tau apa-apa, sudah cukup dengan kau mengetahui appa dan kakakmu. Itu cukup Jeno, jangan pernah berani berbuat lebih jauh lagi." Ucap Taeyong, menatap Jeno dan Mark bergantian.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang