Chapter 1.

22K 1.8K 328
                                    

Jaeyong

NoRen

MarkHyuck

.

.

.

.

"Pencuri!" Teriak seorang penjaga mini market. Pekerja di mini market itu sibuk mengejar si pencuri, tanpa mengetahui seorang namja lain yang bertubuh lebih kecil. Mengambil beberapa makanan lain yang berada di mini market itu.

.

"Hah! Hah!" Pemuda yang tadi dibteriaki pencuri itu berhasil bersembunyi.

"Jeno-ya! Lewat sini!" Teriak seorang namja bertubuh lebih mungil. Namja yang di panggil Jeno itu berlari kearah suara yang meneriakinnya.

"Haechan." Panggil Jeno, lalu berlari bersama namja bertubuh lebih mungil tadi uang membawa plastik besar belanjaan. Ah.. lebih tepatnya hasil curian.

.

"Haha.. aku senang, biar tau rasa si tua bangka pemilik mini market itu! Baru punya toko kecil saja sudah sombong." Ucap Jeno sambil membuka kantung plastik yang terdapat beberapa makanan ringan dan roti serta air.

"Ne.. aku kemarin melihat dia, mengusir seorang pengemis. Bisa kau bayangkan betapa sombongnya ia." Kata Haechan menimpali.

.

Jeno pov

Jeno Lee, itulah nama ku. Nama yang di berilan ibuku padaku. Aku hanya tinggal berdua dengan eomaku dan aku masih anak Senior High School di Kirin. Atau lebih tepatnya Kirin Senior high School, sekolah biasa yang menampung berandalan sepertiku. Tapi, masa bodoh. Selama aku bisa menikmati kehidupan, untuk apa aku menyepelekan hal kecil seperti itu. Lagian, aku cukup sadar diri. Ibuku hanya merawatku seorang diri sejak kecil, makannya dari itu aku cukup bersyukur bisa sekolah dan hidup. Ibuku membanting tulang mencari uang demi kehidupan kami, sedangkan aku? Aku bekerja di toko kecil dekat sekolahku, jadi aku bisa langsung bekerja setelah pulang sekolah. Dan uang dari hasil ku bekerja, aku pakai untul kebutuhan sekolah. Aku tak berani meminta pada ibuku, karena aku cukup tau bagaimana  hidup kami selama ini.

Ibuku, aku sangat menyayanginya. Jadi, sebisa mungkin aku membahagiakannya. Aku tak akan membiarkan pria brengsek yang seharusnya menjadi sosok ayah dan suami bagi ibuku, menyakiti ibuku kembali. Cukup sudah kami di buang seperti ini, tak akan pernah ku biarkan laki-laki itu mengganggu kehidupan ibuku lagi.

Ngomong-ngomong selain sekolah dan berkerja, aku mempunyai pekerjaan lain sebenarnya.

Ya, inilah pekerjaan yang sering aku lakukan bersama sahabatku Lee Donghyuck atau yang sering ku panggil Haechan. Kami sering mencuri di toko atau mini market untuk anak-anak di luar sana yang kelaparan. Tapi, kami tak sembarangan mencuri. Hanya toko dan mini market dengan pemiliknya yang sombong dan angkuhlah yang menjadi sasaran kami. Karena, dari pada dia selalu melakukan hal sombong dan angkuh seperti itu. Lebih baik, dia menyumbang sebagian makanan untuk anak-anak jalanan itu.  Hitung-hitung, untuk membayar sebagian dosanya. Benar bukan?

Jeno pov end

.

"Aku pulang." Teriak Jeno, memasuki flat kecil tempat tinggal ibunya dan dirinya.

Setelah membagikan makanan bagi anak di jalanan sana. Jeno kembali pulang kerumah, untuk makan malam bersama sang Eoma.

Cklek

"Jeno-ya, kau sudah pulang sayang?" Tanya seorang namja cantik dari arah dapur.

"Hm.. ne eoma, aku sangat lelah. Kau tau eoma, toko tadi sangat penuh. Hingga membuatku harus bekerja lebih extra lagi." Ucap Jeno, memeluk sang ibu dari belakang yang tengah memasak.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang