Chapter 16.

14.9K 1.5K 58
                                    

Jaeyong

Noren

Markhyuck

.

.

.

.

"Berhenti mengikutiku." Ucap namja manis itu, pada namja yang dari tadi mengikutinya dari kelas. Hingga kini, ia membaca buku di perpustakaan.

"Ah.. kau tau Renjun sayang, kau sangat sexy saat berjalan." Ucap Jeno, yang kini berada di hadapan Renjun. Menumpukan badanya dengan salah satu tangan menahannya.

"Berhenti mengikutiku, dan berhenti bertingkah sok keren di hadapanku." Ucap Renjun sarkastik. Jeno hanya memutar matanya malas, oh.. bisakah Renjun menghentikan perkataannya yang pedas itu. Namun, inilah yang menjadi daya tariknya. Renjun si namja manis yang munafik.

'Menolak? Tapi, aku tau type uke sepertinya. Malu-malu, tapi sebenarnya ia menginginkanku.'- pikir Jeno.

"Baiklah, aku tak akan mengikutimu lagi hari ini. Tapi, kau harus pulang sekolah bersamaku, bagaimana?" Ucap Jeno membuat sebuah kesepakattan.

"Aku tidak ma-.."

"Baiklah, aku kan mengikutimu terus hari ini, besok dan besoknya lagi." Ucap Jeno, memotong ucapan Renjun yang akan menolaknya lagi.

"Baiklah! Aku mau pulang bersamamu, Mark. Tapi, jangan mengikutiku dan berhenti menggangguku." Ucap Renjun kesal.

"Baiklah,"

Cup

Jeno mengecup pipi Renjun dan berlari pergi. Membuat Renjun terdiam beberapa saat.

"YAKKK.." teriak Renjun, namun dengan cepat ia menutup mulutnya. Astaga, ini di perpustakaan.-pikir Renjun, lalu membungkuk minta maaf.

.

.

.

.

Pulang sekolah, Jeno sudah menunggu di depan gerbang dengan mobil sportnya. Hingga beberapa menit menunggu, seorang namja manis memasuki mobilnya.

"Cepat jalankan, aku ingin cepat pulang." Ucap namja manis itu, yang tak lain adalah Renjun.

"Ah.. ku kira, kau salah jalan dan tak tau gerbang tadi. Aku sampai harus menunggumu 30 menit, padahal aku tau kelasmu berakhir 35 menit yang lalu." Ucap Jeno, setengah menyindir.

Ya, benar tadinya Renjun akan kabur pulang sekolah bersama Chenle. Tapi, karena Jeno sudah stand by menunggunya di depan gerbang. Jadilah, ia memutuskan memutar arah ke jalan belakang. Ternyata gerbang di belakang di tutupi oleh rerumputan liar tinggi. Sehingga, menusahkan mereka lewat dan akhirnya Chenle berbalik arah kembali. Mengatakan bahwa ia tak mau pulang dengan Renjun, lalu menarik Renjun kearah gerbang depan sekolah mereka.

"Lebih baik kau pulang dengan Mark, dari pada kau pulang lewat jalan gerbang belakang. Astaga, tubuhku gatal-gatal karena bersentuhan dengan rumput-rumput itu." -ucap Chenle, lalu pergi begitu saja menuju sebuah mobil yang menunggunya tak jauh dari sekolah. Meninggalkan Renjun yang kesal, padahal tadi mereka sudah setengah jalan agar bisa melewati rerumputan liar itu.

Maka dari sanalah, Renjun terpaksa masuk kedalam mobil Jeno. Tak ada salahnya juga, dengan ini Jeno tak akan mengganggunya lagi bukan. Yang masih ia kira bahwa Jeno adalah si Culun dan pengecut Mark.

"Bukan urusanmu, cepat jalankan mobilnya atau aku turun sekarang juga." Ancam Renjun.

Jeno pun menjalankan mobilnya, dan sesekali berbicara menggoda Renjun.

Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang