Jaeyong
.
.
.
MarkChan side
Mark dan Haechan kini tengah berjalan menuju sekolah mereka. Hingga tiba di gerbang, Haechan menarik tangan Mark.
"Tidak, kau jangan berpenampilan seperti ini." Ucap Haechan, lalu menarik kacamata Mark. Membuka dua kancing teratas seragamnya dan mengeluarkan baju yang tertata rapi di masukan kedalam celana.
"Kalau kau berpenampilan seperti ini, kau akan di tertawakan oleh teman-teman kita." Ucap Haechan. Mengacak rambut yang awalnya tersisir rapih kini menjadi berantakan.
Awalnya Haechan merasa biasa saja, tapi saat mata mereka bertatapan. Entah kenapa pipi itu menjadi merona malu, memandang Mark yang ia kira Jeno. Bagi Haechan, Jeno saat ini terlihat 100% lebih tampan.
"Ehem.." deheman itu, bukan keluar dari mulut Mark ataupun Haechan. Melainkan makhluk lain yang kini menatap mereka dengan senyuman menggoda.
"Jangan pacaran di depan gerbang, hyung duel. Karena, sebentar lagi bel masuk berbunyi." Goda sosok itu.
"Ck.. dari pada kau mengurus kami, lebih baik kau urus dirimu sendiri yang dari dulu belum pernah berpacaran sama sekali." Ucap Haechan.
"Mentang-mentang kini kalian sudah berpacaran." Ucap Namja itu, mengejek lalu pergi begitu saja meninggalkan mereka.
"Yakk! Park Jisung! Kami tidak berpacaran, Yakk..kemari kau bocah! Ku hajar kau." Ucap Haechan, lalu mengejar Jisung yang kini berlari menghindari pukulan Haechan. Sedangkan Mark, ia tersenyum dalam dia menyaksikan bagaimana Haechan yang memerah malu, dan bocah yang bernama Jisung itu menggoda mereka. Jadi begini rasanya punya teman dan di perhatikan. Mark merasa hidup normal, memiliki orang tua yang perhatian. Teman yang baik dan kehidupan normal seperti orang lain pada umumnya. Mark ingin semua ini, ia tak ingin pergi. Biarkanlah ayahnya yang selalu sibuk bekerja itu mencarinya, karena ia tak butuh semua itu. Ia hanya butuh kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan selama ini, dan saat semua itu tersaji di depan matanya. Mana mampu Mark menolaknya.
.
.
NoRen side
"Manis." Tanpa sadar Jeno mengucapkan hal itu, ia menatap namja manis yang membicarakannya itu. Lalu, menghampirinya dengan gaya cool yang membuat beberapa siswi di sana menjerit menatap kagum padanya.
"Aku memang Mark, apa ada masalah?" Tanya Jeno, yang kini berada tepat di belakang Renjun dan membisikan kata-kata tersebut.
Dengan cepat Renjun berbalik dan mendorong tubuh Jeno.
"Dasar cupu menjijikan! Mau apa kau datang kemari! Pergi, aku tak mau berurusan dengan pengecut sepertimu!" Ucap Renjun, memaki Jeno yang ia kira Mark itu.
"Ah.. ternyata. Wajah cantikmu itu tak secantik mulut pedasmu itu, Manis."
"Sialan! Pergi kau dari sini, dan jangan menyebutku manis dengan mulut pengecutmu. Cih.. dengan berubah penampilan seperti ini kau terlihat semakin bodoh! Tunggu saja sampai Jiyoung dan teman-temannya membully mu kembali. Ku pastikan sifat pengecutmu kembali lagi." Gumam Renjun sarkastik.
"Ah.. apa Jiyoung yang kau maksud itu dia?" Tanya Jeno sambil menujuk kearah pintu masuk kantin, yang terlihat Jiyoung yang ia pukuli tadi pagi kini tengah di papah oleh kedua temannya.
Renjun yang melihat itupun terdiam, Jiyoung babak belur? Oleh siapa? Pekiknya dalam hati. Ia tau betul Jiyoung adalah salah satu berandalan di sekolahnya, jadi mana mungkin dia babak belur seperti itu. Siapa yang melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Family
FanfictionMark Jung dan Jeno Lee, dua orang berbeda. Namun memiliki wajah yang sama percis, hingga saat mereka bertemu dan memutuskan untuk bertukar posisi. Sebuah rahasia besar terbongkar, rahasia apakah itu? . FF Jaeyong NoRen MarkHyuck aku buat Mark ama Je...