31. Envious

1K 186 23
                                    


  "They say fall in love with as many things as possible and I fell in love with you because you were everything." — M.I. 


Suzy menerima telepon saat sedang sarapan bersama Brian di rumah.

"eh?" Suzy meletakkan roti yang hampir di gigitnya karena terkejut dengan berita di telepon. "baik. saya akan segera kesana"

"siapa zy?" tanya Brian bingung saat mengikuti Suzy masuk ke kamar untuk mengambil tasnya.

Suzy dengan wajah paniknya berkata, "polisi menahan Sehun semalam karena dia terlibat perkelahian"

Brian menyentuh kedua pundak Suzy untuk menenangkannya, "tenang, oke! aku antar kesana sekarang"

Suzy mengangguk.

.

Sehun dengan wajahnya yang babak belur cuma bisa diam. Kedua tangannya juga di borgol.

Suzy masuk dengan langkah cepat untuk menghampiri pria berkulit pucat itu.

Senyum Sehun merekah begitu melihat Suzy mengkhawatirkannya.

Brian mengikuti mereka dari belakang dan bicara dengan polisi yang menahan Sehun.

"kamu tak apa kan? apa yang terjadi? kan sudah kubilang jangan melawan pukulan dengan pukulan juga, Sehun. ini Seoul. bukan daerah kekuasaan mafiamu. kamu tak bisa melawan mafia dari daerah sini tanpa pasukan."

Sehun cuma bisa meringis kesakitan karena bibirnya terluka.

"dasar nakal!" Suzy mengacak rambut Sehun karena merasa lega melihat pria itu masih bisa tersenyum meski wajahnya memar.

Brian menghampiri mereka dengan polisi.

Polisi tersebut membuka borgol Sehun.

"aku akan mengambil mobil. kalian tunggu di depan lobi" ucap Brian yang sebenarnya sedang menahan kesal dengan tingkah Sehun yang terus saja tersenyum.

"makasi ya, Bri" ucap Suzy dengan tulus sambil menggenggam tangan pacarnya.

Brian mengangguk sambil mengeratkan genggaman tangan Suzy. Dia berharap Sehun melihatnya dengan jelas.  

.

Suzy mengajak Sehun ke klinik yang ada di agensinya supaya bisa mendapatkan perawatan untuk lukanya.

Brian sendiri sudah harus kembali ke Heaven Music karena ada meeting setelah mengantar pacarnya.

"jadi dompetmu diambil oleh mereka?" tanya Suzy setelah Sehun mengobati lukanya.

Sehun mengangguk. "hanya tinggal tas isi pakaianku di hotel, Zy"

Suzy menghela nafas. "kenapa sih kamu mesti keluar malam segala?"

"aku tak bisa tidur. Seoul berbeda dengan kota tempat kita dibesarkan dulu. Disini terlalu bising" kata Sehun dengan jujur.

Suzy merasa iba melihatnya. "ikut aku. kamu mau cari kerja disini kan. aku akan mengenalkanmu ke chief manajerku"

Sehun hanya menurut saja saat Suzy menarik tangannya.

.

"dia ingin jadi manajermu?" Junho mengerutkan keningnya melihat pemuda jangkung yang dibawa Suzy.

"Oh Sehun. saya punya banyak sertifikat beladiri untuk melindungi Suzy" kata Sehun dengan wajah soknya.

"ayolah Sunbae. aku sudah bertahun-tahun di agensi dan belum pernah punya manajer pribadi. boleh ya? jadwal syuting iklanku kan makin banyak. aku butuh orang yang bisa menghandle kegiatanku" pinta Suzy dengan wajah memohon.

Living [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang