2. Falling

2.6K 337 49
                                    

nita: vomment ya readerku tersayang ~  

.

Song of The Day

Jo Hyun Ah (Urban Zakapa) - Falling 

 Following the passing wind. Your scent came to me. I'm afraid that it'll get farther away. So I'll put it into my memories  

.

"foto pre wedding ini mau dicetak ukuran berapa, bos?" tanya Seungkwan, asisten fotografer.

"40x60 centi. Jangan lupa ukiran piguranya. sesuaikan dengan keinginan mereka" jawab Jeon Jungkook sambil mengedit foto-foto klien lainnya.

"oh ya, ini ada tagihan sewa studio" ucap Seungkwan.

"letakkan saja" jawab Jungkook dengan nada datar.

"bos, gajiku juga belum dibayar bulan lalu" ujar Seungkwan lagi.

Jungkook memaksakan senyumnya, " sebentar ya, Kwan-i, nanti aku bayar".

"yakin? hm... sampai kapan bos masih mau tinggal di studio? kalau pemilik gedung tahu,dia bisa marah loh. kenapa sih bos gak nyewa kamar apartemen lagi?" seloroh Seungkwan. "uang bos masih di pinjem mantan pacar yang dulu kan? belum dibalikin ya?"

"astaga, rewel banget ya kamu" sergah Jungkook.

"iya...iya bos..." Seungkwan langsung berlari keluar ruangan karena tak mau kena amukan Jungkook.

.

Jungkook mengisap rokoknya di balkon luar studionya yang berada di lantai tiga. Ia lagi mikir cara untuk dapat kamar dengan sewa yang murah. Belum lagi keuangannya yang menipis. Ia sebenarnya bisa minta uang bahkan mungkin tinggal di apartemen kakak perempuannya yang seorang model bernama Jeon Somin. Kakak serta anggota keluarga satu-satunya yang ia punya itu punya apartemen ukuran president suite yang didapat dari pacar bulenya, Matthew.

Sayangnya, Jungkook gak mungkin ngehubungi kakak perempuannya lagi. alasannya karena ia pernah sempet ngehajar Matthew sampai memar karena cowok itu pernah maksa buat balikan sama Somin setelah selingkuh sama model lain. Jungkook gak mau minta maaf. Ditambah lagi dengan bodohnya, Somin nerima Matthew lagi dan kini tinggal bareng. Jungkook jadi frustasi sama sikap kakaknya yang ga tegas sama cowok. apalagi sampai ninggalin Jungkook sendirian.

Sejak kepergian orang tua mereka, Jeon Somin adalah orang yang bertanggung jawab membesarkan dan menyekolahkan Jungkook. Wanita itu rela kerja sampai larut malam demi membiayai adiknya. Somin sampai harus menyerah untuk tak kuliah demi mendapatkan uang bagi adiknya. Jungkook sendiri suka diam-diam ngambil foto kakak cantiknya itu waktu kerja pakai kamera warisan bapak. Hasil foto itu kemudian dia pajang di website pencari bakat. Sampai akhirnya seorang dari agensi model mengajak Somin bergabung.

Jungkook mendukung kakaknya untuk menjadi model. Pemuda itu janji pada Somin tak akan merepotkan kakaknya lagi dengan sekolah sampai lulus kuliah, hal yang dilewatkan Somin karena kesibukan kerjanya. Jungkook menepati janjinya dan membuat Somin bangga waktu itu saat kelulusannya.

Jungkook harus muter otaknya sebagai lulusan akuntansi buat mempertahankan bisnis studio fotonya yang ia rintis ini dan juga satu satunya pegawai yang setia. Apalagi di off season pernikahan seperti bulan ini, Jungkook hanya dapat satu pesanan pre wedding dan beberapa foto keluarga. Kecintaannya pada dunia fotografi sendiri di mulai dari kamera warisan bapaknya sampai objek favoritnya dulu, Jeon Somin.

Jungkook tak mau mimpinya menjadi fotografer terkenal ini berhenti hanya masalah ia tak punya uang. Dia benar-benar berharap bahwa ada keajaiban sebagai penolongnya saat ini.

Apalagi setelah uang tabungan lainnya di bawah mantan pacarnya yang terakhir, Jungkook semakin terpuruk. Dia menyesal pacaran dengan wanita yang mata duitan. Hal ini bikin Jungkook khawatir untuk jatuh cinta lagi. Dia tipe yang selalu nurutin kemauan pacarnya dan itu seperti boomerang buat dirinya sendiri.

Jungkook berharap kandasnya kisah cintanya selama ini bukan karma karena pernah menolak seorang wanita yang tulus menyukainya tanpa memandang statusnya sebagai penerima beasiswa saat kuliah dulu.

Seungkwan datang sambil membawakan minuman penambah energi serta beberapa ramyeon.

"bos mau makan?" tanya Seungkwan yang berhasil membangunkan Jungkook dari lamunannya.

"boleh" balas Jungkook.

Mereka pun duduk di pantry bersama sambil makan ramyeon.

"bos nyari kamar yang sewanya berapa sih?" tanya Seungkwan sambil mengunyah ramyeon di mulutnya.

"Mauku sih Depositnya tak lebih dari tiga puluh juta" ucap Jungkook. ia hanya punya uang segitu di tabungan pribadinya.

"Susah bos, di apartemenku saja depositnya lima puluh juta untuk enam bulan" jawab Seungkwan.

"itu kan apartemen keluarga, Kwan-i" ucap Jungkook.

Seungkwan nyengir, "bos sebaiknya nyari mantan yang ninggalin sambil bawa uangnya bos deh. Kita ga bisa bertahan di studio ini kalau sewanya ga dibayar. Belum lagi kalau ketahuan pemilik gedung gara-gara bos tidur disini. Studio Jeon bisa di depak keluar".

Jungkook benar-benar malas membahas mantannya yang mata duitan itu. "Tenang aja, aku akan cari kamar secepatnya".

Ponsel Jungkook kemudian bergetar.

Sebuah email masuk dari nama yang paling tak Jungkook duga.

Park Jihyo.

Seulas senyum merekah dari bibir Jungkook, membuat gigi kelincinya yang imut keliatan.

"Bos, baca apa sih? kok senyum sendiri?" tanya Seungkwan.

"Kwan, gajimu aku bayar sekarang!" jawab Jungkook dengan wajah sumringah.

.

vote dan komentar.

Living [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang