"Everyone has scars. We just don't all wear them on the outside." — Natasha Friend
.
.
Jungkook berusaha fokus untuk memotret model sekaligus kakaknya, Jeon Somin, yang ada di depannya.
keadaan Jungkook sebenarnya lagi kesal gara-gara Jihyo yang tak menghubunginya sama sekali sejak pertengkaran mereka di video call malam itu.
"selesai, nuna" kata Jungkook.
"oke. aku ganti baju selanjutnya. kamu istirahat aja dulu" ucap Jeon Somin sebelum masuk ruang ganti.
Seungkwan menghampiri Jungkook untuk membereskan kamera dan mengganti lensa.
"bos mau kemana?" tanya Seungkwan.
"ke mobilmu. mau ngerokok dulu" jawab Jungkook sambil menyahut kotak rokok di pinggir meja.
.
.
.
.
Suzy baru saja selesai melakukan audisi untuk mendapatkan peran utama wanita di satu Action Drama produksi Dreaming Publisher.
Saat keluar dari lobi, langkah Suzy dicegat oleh seorang pemuda berkulit agak tan.
Dari kartu pengenal dan jaket warna biru muda itu Suzy bisa mengetahui asal sang pria.
"Lee Seokmin, wartawan Superstar. salam kenal, Bae Suzy" pria itu menyodorkan kartu namanya.
Suzy menerimanya dengan hati was-was.
"bisa kita bicara sebentar?" tanya Seokmin.
Suzy mengangguk.
.
.
.
.
"ngapain disini sendiri?" Naeun yang baru datang untuk mengecek keadaan pemotretan menghampiri Jungkook yang sedang duduk di pinggir kap mobil Seungkwan.
"lagi istirahat, nuna" jawab Jungkook.
"kukira kamu berhenti ngerokok. waktu ketemu di Heaven Music, aku tak melihat kotak rokokmu ini" kata Naeun yang berdiri menyandar ke kap mobil.
"Jihyo yang menyembunyikan kotak ini di laci" Jungkook memandangi kotaknya sambil teringat pada kekasihnya.
"hm.. sepertinya kamu bertengkar dengan pacarmu ya?" tebak Naeun.
Jungkook mengelak sambil menginjak rokoknya yang sudah habis separuh. "aku masuk dulu. kamu mau ngecek modelnya kan, nuna?"
"Jungkook" Naeun menahan tangan pria itu.
Jungkook kaget karena Naeun memegangnya. "a-- ada apa?"
"aku memutuskan pertunanganku semalam" Naeun menunjukkan jari manis kirinya yang tak lagi memakai cincin. "dia terlalu posesif dan sering melukaiku". Naeun menunjukkan lengannya yang tertutup sweater itu. ada bekas cakaran dan memar.
Jungkook menggelengkan kepalanya. "maaf nuna. tapi aku.. aku hanya bisa mendoakan kebahagianmu"
"izinkan aku memelukmu sebentar saja" permintaan Naeun yang mendadak membuat Jungkook kehilangan kata-katanya. "pelukan sebagai teman".
Naeun mulai menangis.
Jungkook tak tega melihatnya. tapi ia juga tak tahu caranya untuk meredakan tangis Naeun. Apalagi beberapa orang lewat kini memerhatikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living [✔]
Fanfictionmereka berempat tinggal bersama dengan tujuan berbeda awalnya. nyatanya, ada cinta yang perlahan menyusup di sela pintu kamar mereka. .. #901 in fanfiction 21-03-2018 [end] #130 in fanfiction 05-12-2017