Sekarang Gara sedang duduk manis menatap televisi menonton acara kartun pinguin berkacamata kesukaannya.
Dan tiba-tiba iklan, membuatnya mendesah kesal.
Tak lama ia melihat benda pipih yang berada di sebelahnya, dan memainkan benda tersebut.
Sampai satu iklan yang membuat ia lengah.Buka lapak emang cincai~
Gara masih cuek dan menatap handphone nya. Toh hanya iklan.
Harga santai, kagak lebay~
Dia diam sebentar, dan kembali ke handphone.
Di nego aja say, pati bisa say~
Dan sekarang Gara menatap Televisi tersebut, terpampanglah wajah seorang paruh baya. Memakai rol rambut dan menggunakan baju china.
"Dia orang china" Gumam Gara, menatap iklan tersebut.
Di nego sampai okey~
Setelah mendengar iklan tersebut pertamanya Gara hanya diam, tak bergerak. Tapi tiba-tiba.
"Buka lapak emang cincai-Eh" dia tersadar kenapa ia menyanyikan lagu tersebut.
Dia berdecak dan memainkan handphone nya kembali.
"Harga santai kagak lebay- eh anjir" Gara menggelengkan kepalanya "kenapa gue jadi korban iklan nenek-nenek".
"Btw, nenek nya mirip, sama nenek cewek gue" tidak lama kemudian Gara langsung, mencari kontak seseorang dan menelponnya.
"Halo..."
Terdengar suara serak orang khas baru bangun tidur.
"Lo baru bangun?" Tanya Gara.
"Iya.. kenapa sih?"
"Gue mau nanya sama lo"
"Tanya apa sih Gar? Gua ngantuk nih"
"Sebentar Dila, gue beneran mau tanya ini serius, lo harus jawab jujur ya"
Terdengar suara dengusan diserang sana.
"Iya, apa sih?!""Hm...."
"Gar cepet dong"
"Nenek Lo jadi artis iklan bukalapak ya?"
"Hah?! Apa Gua gak terlalu dengar?"
"NENEK LO JADI ARTIS IKLAN BUKA LAPAK"
"LO GILAK! YA ENGGAK LAH BEGO, BISA GAK SIH NGOMONG YANG BERFAEDAH DIKIT, YA KALI NENEK GUA JADI ARTIS IKLAN LO BENERAN GAK WARAS ATUAU BEGO SIH!"
Tidak lama panggilan telepon tersebut diputus sepihak.
"Yah... dimatiin" lirih Gara menatap handphone nya, pedih.
"Tapi sumpah mirip neneknya Dila" Gumam Gara.
Masih dengan pikiran kalut, ia kembali menonton kartun kesukaannya itu. Dan ia mulai bernyanyi.
"Gara ganteng emang cincai~"
"Gara Ganteng kagak lebay~"
"Pacarnya Dila say~"
"Jangan ditikung say~"
"Ucup nikung gue tebas~"
"GARA BERISIK MAU MAGRIB!!!"
"IYA BUN MAAF"
●●●●
Malam hari nya, Gara end the gank. Sedang berkumpul dirumah Gara.
Gara dan Revo sedang duduk menatap tv sambil membawa stick playstation, dan Gino sedang membaca komik milik Gara.
"Gar, lo gak ada komik lagi apa selain miku?" Tanya Gino sambil membolak-balikan komik yang dibaca barusan.
"Enggak ada, bunda selalu beli itu, gue udah sempat bilang dan milih komik doraemon tapi kata bunda 'jangan doraemon kayak anak cewek' dan yasudah"Jelas Gara dan dijawab dengan anggukan oleh kedua sahabatnya.
"Eh emang doraemon buat cewek, bukannya buat cowok cewek ya?"tanya Revo ngikut nimbrung.
"Eh iya, emang doraemon cewek, bukanya yang cewek itu dorami ya?" Tambah Gino.
"Mana gua tau, paling an mereka ketuker jenis kelaminnya. Udalah!"Jawab Gara dan langsung kembali natap playstation.
Mereka pun kembali ke aktivitas masing-masing. Dan tiba-tiba Gara mengingat sesuatu.
"Eh lo tau iklan nenek-nenek gak?" Tanya Gara.
"Hah? Emang ada!" Tanya Gino penasaran.
"Ada, sumpah lo harus nonton... yang jadi iklan mirip neneknya Dila" jelas Gara antusias sampai melupakan permainannya bersama Revo, begitu sebaliknya. Mereka membicarakan hal yang tidak berfaedah.
"Coba liat youtube... Sumpah gue kepo" Kata Revo langsung mengeluarkan handphone nya.
Mereka melihat hal-hal yang benar-benar tidak berfaedah, tolong sekarang kalian menyanyi. Eta terangkanlah.
Setelah melihat iklan tersebut. Mereka diam masih berkutat dengan fikiran mereka.
Revo berdecak kagum, "Dila sudah menyembunyikan sesuatu yang besar dari kita" dan ketiga orang itu menggeleng.
●●●●
Keesokan paginya, Gara baru saja bangun dari tempat tidur dan langsung menuju ke kamar mandi.
Gara sedang menyikat Giginya dan melihat wajah nya, berkumur.
"Gara ganteng emang cincai, Gara ganteng kagak lebay, pacarnya Dila say, jangan ditikung say, ucup tikung gue tebas"
Dan sampai selesai mandi dia selalu menyanyikan lagu tersebut, sekali lagi kalian ucapkan. Eta terangkanlah.
Setelah mandi dan sedikit konser di kamar mandi. Gara sudah siap dan menuju ke meja makan menyambut sang bunda dan papah nya yang sudah ada disana.
"Morning bun" ucap Gara dan mengecup pipi kanan sang bunda. "Pagi sayang"
"Pagi pah"
"Pagi Gara"
Dan setelah itu mereka memakan sarapan seperti biasa.
Gara menuju koridor, banyak mata yang melihatnya tapi dia hanya cuek dan menikmatinya. Kalo kata Revo "ini khidmat jadi cogan sekolah biar kayak di wp yang sering Dila baca".
Dan setelah sampai di kelas ia mengeluarkan sifat konyol yang dia tutup selama di koridor.
"HAI GUYS GARA GANTENG PACARNYA DILA DATANG"
"KARENA GUE LAGI BAIK HARI INI, GUE PENGEN NYANYI UNTUK.KALIAN GIMANA?"
Terdengar suara riuh, sekelas bagaimana tidak? Gara memiliki suara yang amat indah dengan suara berat sedikit seraknya.
Sangat beruntung yang bisa menjadi kekasih Gara. ((A/N) author Curhat)
Gara mengambil nafas dalam-dalam, dan mulai bernyanyi.
"GARA GANTENG EMANG CINCAI, GARA GANTENG ENGGAK LEBAY, PACARNYA DILA SAY, JANGAN DITIKUNG SAY, LO TIKUNG GUE TENDANG.... HOK YA HOK YEEE"
Semua siswa yang berada di kelas hanya diam menatap Gara yang sedang cengir tak waras. Eta terangkanlah.
●●●●
TBS
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDILA 1 & 2✔
Teen Fiction[COMPLITE] Dahulukan follow sebelum baca:) ---- "Karena aku tau, ada orang yang bisa menghapus semua titik hitam dari hidup ku dan orang nya itu kamu '".