"Lo serius Nad?" Nisa menatap Nadila cemas, yang ditanya hanya menghela nafas "Gue masih bingung Sa, gue gak enak nolak Erza terus" jelas Nadila.
Nisa mengebrak meja "Lo gak boleh gitu Nad! Kalo gak mau sama Erza, jangan nerima dia! Lo gak bisa mainin hati orang Nad" kesal Nisa.
Nadila hanya menaru kepalanya dimeja, ia pusing, masalah dengan keluarganya saja belum selesai, ini lagi nambah satu, mengapa cobaan hidupnya banyak sekali.
"Satu lagi!"pekik Nisa, Nadila menatap Nisa heran "Apa?" Tanya nya.
"Revo?! Lo udah bilang sama Revo?!" Nadila terkejut, Bagaimana ia bisa lupa dengan cowok bermata sipit tersebut "Bego Nad! Lo tuh bego! Gimana lo bisa lupa sama Revo yang udah nunggu lo selama satu setengah tahun ini! " Kesal Nissa.
Kepalanya semakin pusing, astaga kenapa masalah terus datang bertubi-tubi sih.
Nisa menatap Nadila cemas, perasaan bersalahnya semakin besar "Nad, Sorry, gue gak bermaksud" sesalnya, Nadila tersenyum "Enggak apa, kok Nis, gue emang seharusnya mikir dulu sebelum bertindak, ini emang salah gue"
Nadila berdiri memberekan barangnya.
"Lo mau kemana?" Tanya Nisa
"Mau jalan, gue udah dijemput sama Erza, mau nyiapain barang-barang" jelas Nadila.
"Emang Erza mau kemana?"
"Luar negeri, ngurusin biaya siswa dia" jelas Nadila.
"Luar negeri? Kapan?"
"Bulan depan"
"Lo mau LDR-an? Lagi?" Heran Nissa, kan hubungan Nadila sama mantanya putus karena LDR-an , masa mau ngulang cerita lagi.
Nadila baru ingat, tapi ia hanya mengangkat bahunya saja "Gue duluan ya" pamitnya.
°•°•°•°•°•°•°•°°•°•
"Aku perginya bulan depan Kali Nad, bukan besok" Kesal Erza, karena Nadila mengambil makanan, banyak sekali, padahal ia masih lama perginya.
"Bukan buat bulan depan juga Za, tapi buat apartemen kamu juga, masa isinya cuma mie instan sama telur? Mau perutnya keriting?"
Erza tersenyum, ia mengelus rambut pacarnya lembut "Perhatian banget sihhh, lagian mie instan itu makanan seluruh umat sayang, mau gimana pun rasanya enak" jelasnya.
"Bodo ah"
Erza terkekeh, ia merangkul pundak Nadila dengan tangan yang kanan, satu lagi ia pakai untuk mendorong trolly.
"Kamu tuh sama, kayak mie instan" kata Erza tiba-tiba.
"Kok gitu?"
"Sama-sama gak bisa ditolak"
Nadila menatap Erza kesal, ia menepak kepala Erza.
"Gembel"
Erza tertawa, ia merangkul Nadila, dan tangan satunya untuk mendorong troly.
"Nadila?" Panggil seseorang.
Nadila dan Erza menatap orang tersebut, seketika, Nadila menjauhkan tangan Erza dari pundaknya, Erza menatap heran Nadila.
"Bunda?" tanya Nadila, Erza menatap seorang paruh baya yang dipanggil 'Bunda' itu.
Rania— Bundanya Gara— menghampiri Nadila, Nadila langsung menyalami Rania, dan memeluk Rania "Kamu kok gak pernah kerumah lagi?" tanya Rania.
Nadila mengerjap bingung "Gara bilang kamu lagi sibuk UN lah, Masuk Kuliah lah, jadi Bunda maklumin" jelas Rania.
Nadila tambah bingung, ia menatap Erza yang diam saja sedari tadi "Bunda?" panggil Nadila.
"Iya nak?" Rania menatap Nadila haru, dan ia baru menyadari jika ada orang lain bersama Nadila "Loh? Nak ini siapa?" tanya Rania langsung, ke Erza.
Nadila yang bingung dengan situasi ini, ia menatap Bunda Rania sendu "Bunda.. Gara enggak bilang ya, Nadila sama Gara udah putus" jelas Nadila, ia menunjuk Erza "ini Erza, temen deket Nadila Bunda" lanjut Nadila
Entah mengapa ia masih tidak bisa meyakiti hati ibu dari mantannya ini, karena Bunda Rania adalah orang terpenting dihidupnya juga.
Rania terkejut, tapi ia langsung tertawa "Oalah, maaf Ya Nadila, Nak Erza, Bunda gak tau, Anak bunda itu emang suka iseng! Maaf ya" jelas Rania tidak enak.
"Ga apa-apa Bunda, Nadila yang minta maaf sama bunda" sela Nadila.
"Hush! Kamu ini, tapi kamu harus tetep kerumah bunda loh ya, walaupun bukan pacar anak bunda.. hehehe" setelah itu Bunda Rania pamit pergi.
Nadila menatap Erza "Maaf ya" kata Nadila.
Erza menatap Nadila heran "Kok kamu minta maaf, salah apa kamu? Aku gak apa kok" Erza merangkul Nadila "Ayuk lanjut belanja"
Ditengah aktivitasnya, ia berfikir keras, mengapa Gara tidak bilang ke Bunda jika mereka sudah putus?
Apa yang sebenarnya terjadi?
*-*--*-*-*
Yey.. Ketemu bunda...
Klo ada yang nyadar, nama bunda sama kayak nama cerita aku satu lagi ( Mantan), aku juga baru engeh kalo nama mereka sama.. Tapi mereka beda loh yaaa...
Emm aku sebenernya males banget up, karena janji aku kmrn kalo banyak yang komen aku bakal up, tapi ternyata lebih banyak yang readers hehehe...
Aku sempet kecewa sih sama yang readers doang, soalnya aku ngerasa enggak dihargain hehehe..
Tapi karena aku yakin masih banyak yang suka sama ini cerita, aku tetep bakal up dehhh...
Makasih yang udah mau Baca, komen dan Vote...
Love you all
Dila bae
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDILA 1 & 2✔
Teen Fiction[COMPLITE] Dahulukan follow sebelum baca:) ---- "Karena aku tau, ada orang yang bisa menghapus semua titik hitam dari hidup ku dan orang nya itu kamu '".