Gardila:: Gantung?

1.5K 58 0
                                    

"Jangan kelamaan digantung, nanti hati gue kering Gimana?"

~{Gara Refandra}~

●●●●

Gara Refandra Pratama dan Nadila Rahma.

Dua minggu ini, mereka tidak saling sapa, tidak pernah bertemu lagi, bahkan tidak ada yang mulai pembicaraan.

Seakan keduanya tidak saling kenal, seakan hari-hari kemarin tidak pernah ada, seakan mereka tidak pernah bertemu.

Keduanya di pengaruhi dengan ego mereka masing-masing.

Bukan!, tetapi Gara sudah beberapa kali menghubungi Dila, memohon maaf, dan mengajak bertemu sampai saatnya Gara lelah. Dan berpikir 'ini hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan', menyedihkan bukan?.

Dia berpikir, Jika Dila memang tidak pernah menyukainya, apalagi menyayanginya.

Dari pertama bertemu pun, Dila benci padanya, bisa dikatakan pertemuan yang tidak pernah diinginkan.

Dan sekarang lihat, Dila mengabaikannya, Dila semakin membencinya, Dila semakin tidak menyukainya.

Ini kebodohan Gara sendiri, mengapa dia mengutarakan perasaanya disaat yang tidak tepat?, Tapi bukan salah dirinya juga kan, toh Dila sendiri yang bertanya 'mengapa harus dia' Gara hanya menjawab dengan jujur?

Jadi mengapa Dila menjuhinnya?Mengapa pesan Gara tidak pernah dibalas? Mengapa Gara juga tidak pernah bertemu dengan Dila, jika dia pergi ke sekolah gadis itu?

Ini semua membuat Gara gila.

Apa yang harus dia lakukan?

Gara hanya menggeram dibawah bantal, entah biarkan dia seperti orang Gila sekarang, ini semua karena Dila.

Gadis yang membuat dia jatuh cinta.
Gadis kecil, berponi tipis, dan berpipi gembil itu.

Yang membuat ia Jadi Gila?

Tok tok tok

Ketukan pintu kamarnya membuat Gara kaget, dia melihat sosok wanita paruh baya didepan pintu kamarnya sedang tersenyum manis.

"Bunda ngapain?" Tanya Gara, dan memposisikan dirinya terduduk diatas kasur.

"Kamu belum tidur?" Tanya Rania—ibunda dari Gara sembari mendekat ke ranjang anaknya.

Gara hanya menggelengkan kepalanya menandakan dia belum tidur dan berucap "belum bun, bunda kenapa belum tidur?" Tanya Gara.

Rania yang mendengar perkataan anakanya hanya menghela nafas dan tersenyum, terus menjawab "Bunda merasa kalo kamu lagi ada pikiran, jadi bunda gak bisa tidur terus kesini benar kan perasaan bunda, kamu ada masalah apa?" Jelas Rania.

Gara hanya menghela nadas, bundanya selalu saja seperti ini, batin antara ibu dan anak memang kuat.

"Gara gak kenapa-kenapa kok bun, lebih baik bunda tidur aja" ucap Gara lembut.

Rania menghela nafas kembali, anaknya selalu saja menutupi masalahnya, dan berucap "kamu gak bisa bohong, Gar dari Bunda, kamu tuh selalu gak bisa tidur kalo lagi ada masalah, jadi cerita sama bunda lagi ada masalah apa?"

Inilah kelemahan Gara, dia tidak pernah bisa berbohong terhadap orang yang ia sayang terkecuali Nadila.

"Bunda, kalo Gara ngukapin perasaan sama orang salah gak sih?" Tanya Gara dengan nada kecil, tapi Rania masih bisa mendengarnya.

Rania tersenyum, Oh ini masalah anaknya, anaknya sekarang sedang jatuh cinta rupanya.

"Ya gak salah, kalo orang yang kamu ungkap in perasaanya itu cewek" jawab Rania diiringi kekehan.

"Ya kali bun Gara Maho, cewek lah bun" jawab Gara, memutar kedua bola mata.

"Bunda kira, emang kenapa kamu ngomong gitu? Kamu ditolak?" Tanya Rania.

"Ditolak sih enggak bun, tapi digantungin" jawab Gara dengan nada lesu.

"Di gantungin, emang kamu jemuran apa?" Ledek Rania sembari tertawa.

"Bunda mah! Gara serius ini, Gara bingung mau lanjutin atau mundur aja?" Jelas Gara.

"Kamu sayang sama Dia?" Tanya Rania, dan diangguki oleh Gara.

"Kamu cinta sama Dia?" Tanya Rania lagi, dan dianggukki oleh Gara.

"Kamu mau dia jadi pacar kamu kan?" Tanya Rania sekali lagi, dan dijawab oleh Gara dengan anggukan.

"Kamu mau dia, jadi pacar orang lain selain kamu?" Tanya Rania dan dijawab dengan gelengan oleh Gara.

"Jadi kamu lanjutin, dan tunggu sampai dia siap buat jawab" jelas Rania.

"Tapi bunda, dia selalu menghindar dari Gara, Gara udah chat dia tapi gak dibales, udah ke sekolahan dia tapi gak ada, seakan ditelan bumi" jelas Gara panjang dengan nada menyesal.

"Emang kamu nembak dia kapan?" Tanya Rania heran, biasanya anak semata wayangnya ini selalu cerita padanya.

"Pas Gara lagi marah sama dia, dia juga marah sama Gara bahkan dia nangis, terus Gara ngungkapin perasaan Gara sama dia didepan banyak orang, terus dianya malah pergi gitu aja" jelas Gara lagi, yang membuat Rania tertegun, anak nya ini sudah mulai jatuh cinta rasanya, memang Gara tidak pernah jatuh cinta sama sekali.

Rania jadi ingin tau siapa sosok Gadis yang bisa mengambil hati anak semata wayangnya.

"Emang siapa sih orangnya, terus dia kayak gimana?" Tanya Rania antusias.

"Namanya Nadila Rahma bun, dia itu orangnya ceria, baik, lesung pipinya itu yang buat dia tambah manis, dia fangril banget, penyuka korea gitu bun" jelas Gara dengan senyuman dia membayangkan bagaiman tingkah gadis yang membuat dia jatuh cinta.

"Jadi namanya Nadila, kamu bawa kesini ya bunda jadi pengen liat" pekik Rania antusias, mungkin ia lupa jika Gara sedang digantung oleh gadis itu.

Gara hanya menghela nafas dia ingin mengumpat tapi dosa," bunda lupa, kalo Gara lagi digantung" pekik Gara dan hanya dijawab dengan kekehan oleh Rania.

"Oh iya, jadi kalo menurut bunda kamu harus tetap kejar cinta kamu, jangan sampai kamu milik orang lain, tentang kamu yang mbak karena marah kamu harus ngomong baik-baik. Tanya sama temannya dimana rumah Nadila, terus kamu ke rumahnya aja, intinya kamu harus memperbaiki hubungan kalian, kalo urusan ditolak atau enggak, urusan nanti oke?"

Gara yang mendengar tuturan sang bunda hanya diam, dia berpikir.

Mengapa tidak dia lakukan dari kemarin saja? Akh! Gara jadi bodoh karena Nadila.

Gara tersenyum mengangguk "iya bun, nanti Gara ke rumah Dila, tapi doain supaya Gara diterima".

"Iya bunda doain, kamu tidur ya?"

"Iya bun, bunda juga tidur ya"

Setelah itu Rania keluar dari kamar Gara.

Dan Gara sedang memikirkan rencana yang akan dia buat besok.

Saat ini dia menetapkan.

Besok ia harus bertemu dengan Nadila.

Tapi jika ia ditolak? Alah! Sa Bodo yang terpenting besok harus bertemu sang pujaan hatinya.

"Selamat malam Nadila Rahma, selamat bertemu besok" Gumam Gara dan langsung pergi ke alam mimipi.

※※※※

~TBS~

Kemarin udah bikin capt khusus buat Dila dan sahabatnya, sekarang buat Gara dan bundanya.

Capt selanjutnya gak tau bikin buat Gardila atau masih melenceng, hehehe.

By Mantan istrinya LUHAN

DILA BAE

GARDILA 1 & 2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang