Gardila:: Usapan

2.3K 95 1
                                    

Warning!!! Typo++

●●●●

"Gue nolak lo bukan berarti Benci elo, tapi ada alasan kenapa gue gak bisa jalan sama lo"

-Nadila Rahma-

♡♡♡♡

"Dil anterin gue yuk?" Ajak Nisa sembari memasukan barang-barangnya kedalam tas.

"Kemana?" Tanya Dila.

"Tempat latihannya Gino" jelas Nisa dan menunjukan senyumnya yang manis.

"Yaudah ,yuk " pekik Dila sembari menarik tangan Nisa keluar dari kelas.

Dila dan Nisa sedang berjalan menuju gerbang sekolah, karena Nisa baru mendapatkan Kabar bila Pacarnya sedang didepan Gerbang menunggu nya. Dila yang sedang mendengarkan Nisa bercerita sembari berjalan memfokuskan matanya melihat arah gerbang melihat ada tiga motor? Apa tiga motor?.

'Dia' batin Dila melihat salah satu dari mereka yang membuat Mood nya hilang.

"ADA BRANDALAN" pekik Dila sembari menyindir cowok yang Dila tatap dengan tatapan tajam dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

Cowok yang ditatap oleh-nya, juga sedang menatap Nadila tapi tatapan nya sulit diartikan?

"Siapa?" Tanya Nisa sembari melihat apa yang Dila lihat "Gara?".

"Iya lah siapa lagi kalo bukan dia, orang yang merampas air dengan seenak jidat" jelas Dila sinis masih dengan tatapan tajamnya terhadap cowok tersebut.

"Masih diingat aja?"Pekik Gara sembari tersenyum dan mendekat ke Dila "Bukannya udah pengen di ganti tapi lo nya nolak?" Tanya Gara masih dengan Senyumannya.

Skakmat!!, Nadila tidak bisa menjawab apa yang dikatakan oleh Gara karena memang apa yang diucapkan Gara semuanya benar, dengan diamnya Nadila membuat Gara tersenyum kemenangan.

"Udah yok Ribut mulu, kapan mau jalan?" Seru Gino "Dil lo ikut gak?" Tanya Gino ke Dila.

Dila yang mendengar pertanyaan Gino tersenyum tapi melihat Gara didepanya Seketika senyum-nya hilang digantikan oleh gelengan kepala.

"Gak deh gua gak jadi ikut" Tolak Dila.

"Kenapa? Bukan-nya lo suka banget sama basket?" Tanya Nisa dengan Nada kecewa, pasalnya Dila tak pernah nolak untuk pergi bersamanya apalagi soal basket.

"Ya gak mau aja, mood gua tiba-tiba rusak" jawab Dila dengan nada menyesal.

"Gara-gara gue?" Tanya Gara tiba-tiba.

Dila yang mendengar itu hanya memutar bola matanya "Itu tau " jawab Nadila jengah.

"Ya udah gue minta maaf, asal lo mau ikut" pinta Gara.

"Ya udah iya gue ikut" pekik Dila pasrah.

"Lo naik motor sama gue aja ya?" Ajak Gara tapi langsung ditolak oleh Dila

"Gak gua ama Revo aja".

"Gua sama lu ya Rev?" Pinta Dila dan langsung mendapat anggukan dari Revo "yaudah yuk naik".

Dibelakang mereka berdua Gara hanya melihat Nadila dan Revo terdiam, tiba-tiba mendapat tepukan disekitar pundaknya

"Sabar" seru Gino.

—♡—

Sudah hampir 2 jam menunggu, Akhirnya Latihan Basket diselesaikan.

Sekarang meraka sudah berada di daerah parkiran ditempat Gara Cs Latihan.

"Sorry, Dil gue gak bisa nganter pulang" seru Revo dengan nada menyesal "nyokap minta gue buat pulang cepet" lanjutnya.

"Sans aja kali, gue bisa naik grab kok" kata Dila dengan menunjukan senyumnya.

"Ngapain naik Grab kan ada gue?" Pekik Gara tiba-tiba mendekat ke arah Nadila "sama gue aja, irit uang" lanjutnya.

"Tapi Rumah lo jauh dari rumah gue" tolak Dila.

"Sans aja gue kan cowok".

"Ya udah deh".

→¿←

Canggung? Memang keadaan inilah yang membuat Dila menolak untuk diantar oleh cowok yang duduk di depannya.

"Kok diem aja?" Tanya Gara sembari melihat ke kaca spion.

"Kenapa?" Tanya Dila.

"Lo benci banget ya ama gue?" Tanya Gara dengan hati-hati.

"Enggak B aja"

"Tapi kayak nya lo males banget sama gue, dari lo yang nolak gue anterin aja udah terbukti kalo elo benci sama gue" Jelas Gara dengan satu tarikan nafas.

"Bener ya kata orang. Kalo melihat atau menilai sesuatu dari cover nya aja" pekik Dila, membuat Gara memgernyit tidak mengerti.

"Maksud nya?"

"Gue nolak lo bukan berarti Benci elo, tapi ada alasan kenapa gue gak bisa jalan sama lo" Jelas Dila.

"Emang alasannya apa?"

"Kepo"

"Gua serius Dil?" Geram Gara andai saat ini bukan Di motor apa yang akan dia lakukan ke Dila?'

"Didepan belok kanan Gar, terus lurus" titah Dila enggan menjawab pertanyaan Gara.

Setelah itu kecanggungan merada mereka, Dila dan Gara sibuk dengan pikirannya sendiri tanpa mereka antar mereka sudah sampai di daerah Rumah Dila.

"Gar stop!" Pekik Dila membuat Gara menghentikan Motor Satria nya.

"Kok turun disini?" Tanya Gara bingung.

"Iya kalo masuk ke gang kayaknya ntar bakal jadi gosip" kata Nadila sedikit terkekeh.

"Gosip?" Tanya Gara heran.

"Udah gak usah dipikirin lo pulang gih" Seru Nadila sambil mengibaskan tangannya bermaksud mengusir Gara.

Tapi setelah motor Gara sudah menyalah dan bersiap untuk Pulang Dila mencegahnya.

"Eh Gar!" Pekiknya "Btw makasih ya" ucap Dila.

Gara yang mendengar itu hanya mengangguk dan tanpa disadari,  Tangannya mengusap depan poni Dila membuat jantung Nadila berdetak dua kali Lipat.

Deg~

Detak jantung Nadila seakan ingin copot mendapat perilaku seperti itu dari Gara, Nadila memandangi motor Gara yang semakin menjauh tanpa disadarinya kedua ujung bibirnya tertarik keatas membentuk senyuman yang manis.

—○—

~TBS~

By:
Dila bae😊

1 Nov 2017

GARDILA 1 & 2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang